4

83 14 2
                                    

Charles, Kalendra, dan Steven kini berada di sebuah tempat yang menyerupai bioskop mewah dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charles, Kalendra, dan Steven kini berada di sebuah tempat yang menyerupai bioskop mewah dan elegan. Mereka bertiga berdiri dengan gagah sembari melihat ke arah sebuah layar kecil yang disediakan oleh anak buah Kalendra.

"Ini buat apa? Lo masih terobsesi bunuh Dhita?" Steven buka suara usai melihat video yang disaksikannya.

Charles tertawa kecil, "Temen lo itu psikopat, Stev. Jadi dia pasti membunuh Adara dengan segala cara."

Kalendra enggan menanggapinya, dia tetap menonton video itu sebelum layar pada laptop tersebut berubah hitam.

"I wanna kill her." Gumanan Kalendra begitu dingin dan mengerikan untuk Charles ataupun Steven, mereka sulit menebak pikiran Kalendra yang terobsesi membunuh Adara Pandhita.

•••

"Aku salah apa? Kenapa kalian harus membunuhku?" Adara bertanya di saat dirinya sudah hampir kehabisan oksigen.

"Karena apa? Karena kamu memiliki empat orang lain dalam tubuhmu."

Itu suara Kalendra!

Adara menatap Kalendra dengan tidak percaya, kini pria yang begitu disayangi dan ia hormati itu menatapnya dengan dingin dan aura yang terpancar pada Kalen bukanlah seorang Kalendra.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Adara, "kamu harus muncul. Aku ingin Aurel!" Adara menangis saat merasakan sekujur tubuhnya terasa remuk karena terus dipukul untuk membuat Aurel hadir.

Saat Kalendra mengambil ikat pinggangnya, dia bersiap untuk memukul Adara dengan itu. Sebuah suara berbeda keluar dari bibir Adara yang mengeluarkan tetesan darah.

"But why? Why you hurt me?" Pertanyaan itu terdengar menyakitkan ditelinga Kalendra, itu Aurel.

Dia benci Adara yang lemah lembut dan mudah terluka, Kalendra menyukai alter Adara yang bernama Aurel. Sosok kuat dan mengerikan.

Semenjak dia bertemu kepribadian Adara yang satu itu, Kalendra merasa menemukan sesuatu yang berbeda. Dia memaksa membunuh Adara yang berstatus memegang kendali penuh pada dirinya. Kalendra terobsesi menjadikan Aurel sebagai kepribadian utama, namun Adara menolak hingga menyebabkan Kalendra terus menyiksanya untuk memanggil Aurel yang hadir dari rasa sakit.

"Aurel, aku hanya ingi—"

"Stop, aku bisa menghilang selamanya kalau kamu terus menyakiti Adara. Aku Kalen, aku yang harus menahan rasa sakit dari luka yang kamu torehkan. Kamu tidak seharusnya menyayangiku!"

"Aurie!"

"Aku akan menghilang dari Adara, bahkan saat dia merasa sakit sekalipun jika kamu terus menyakiti Adara, aku akan semakin terluka."

"AKU NGGA PEDULI AURIE, KAMU HARUS JADI MILIKKU!"

Aurel menghempaskan botol wine yang berada disisi tubuhnya, dia mengambil pecahan dari botol wine itu. "Kalau kamu masih terobsesi, aku lebih baik mati. Bersama semuanya, bahkan sekalipun kamu yang akan menyaksikan kematianku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang