5. About Her

1.5K 21 6
                                    

Raka bangun tepat pukul 09.00, setelah merenggangkan otot otot tubuhnya, ia beranjak dari kasurnya ke dapur. Mencari makanan untuk mengganjal perut.

Setelah selesai dengan urusan perutnya, ia berlalu ke ruang keluarga, di depan TV. Ia mengarahkan remotnya mengganti chenel di TV-nya, ia menonton TV sambil memakan buah apel yang ia bawa dati dapur tadi.

Setelah puas menonton TV, ia kembali kekamar, lalu menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi.

"Ma, Raka keluar. Mau main bentar" pamit Raka ke Mamanya yang sedang sibuk dengan majalah di tangannya. Mendengar ucapan Raka, kemudian ia mengangkat kepalanya menatap ke arah putra sulungnya itu.

"Ck, ini masih pagi loh kak"
"Siang ma.." kata Raka mebenarkan,
"Kamukan bisa main siangan aja nanti"
"Sekarang aja ma"
"Ck, kamu ini, libur bukannya bantu bantu malah main aja terus!"
"Yaudah Raka berangkat dulu ma, Assalamualaikum" kata raka lamgsung menyalami mamanya.
"Waalaikumsalam" Jawab mamanya akhirnya.

Raka melangkahkan kaki ke arab motornya yang berada di garasi. Kemudian ia menyalakan motornya dan langsung berankak.

Entah ada 'setan' apa hari ini, Raka tiba tiba ingin pergi ke rumah Agatha. Tapi yang pasti hari ini Raka sedang bahagia.

Salah satu sebabnya mungkin karena Agatha telah mengenalkan para 'calon calon gebetan' kepada Raka.

Sebelum benar benar tiba di rumah Agatha, Raka menyempatkan mampir ke sebuah toko yang sempat mencuri perhatiannya.

Entah, mengapa tiba tiba Raka sangat berbaik hati Kepada Agatha, hingga repot repot membeli bunga untuk di berikan kepada Agatha.

Sebenarnya dia bukan tipe pria yang semanis ini. Tapi saat ini suasana hatinya sedang benar benar bagus.
***
Raka tiba di sebauah rumah yang bisa dibilang mewah.

Suasana di rumah itu terlihat sunyi. Entah, tapi sunyi saat ini terlihat berbeda. Meskipun rumah Agatha memang cenderung selalu sepi, tetapi sunyi saat ini terasa lebih sunyi seperti tidak ada kehidupan.

Ketika Raka mendekati pagar rumah itu, tuba tiba pagar terbuka dan muncul sosok gadis dengan ekspresi datar.

Melihat kehadiran gadis itu, Raka lalu menghampirinya.

Raut datar dari wajah gadis itu sempat berubah menjadi raut terkejut untuk beberapa detik, namun kemudian dengan cepat gadis itu mengubah kembali rautnya menjadi datar seperti sebelumnya.

"Cari Agatha?" Tanya gadis itu. Raka mengangguk antusias.

"Agatha mana?" Tanya Raka balik.

"Ngga ada di sini. Udah ngga tinggal di sini. Dia udah mandiri sekarang" ucap gadis tadi dengan ekspresi datar. Raka mengerutkan keningnya.

"Mandiri? Dia kerja? Nge-kos?" Tanya Raka beruntut. Yang hanya dijawab deheman oleh si gadis.

"Oh, dimana?" Tanya Raka masih mengerutkan keningnya.

"Ngga jauh dari sini. Lo lurus aja" kata gadis itu sambil menggedikkan dagunya.

"Tepatnya dimana" tanya Raka memastikan.

"Ck, banyak tanya. Tunggu di sini gue anter" kata gadis itu lalu masuk ke ruumahnya, rimah Agatha. Sedangkan Raka hanya berdecih.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Karina, adik Agatha keluar dari rumahnya, setelah mengganti bajunya.

Tanpa diminta, Karina langsung duduk motor Raka. Raka sempat oleng karena gadis itu naik tanpa aba aba, yang kemudian dihadiahi omelan oleh Raka.

"Halah, banyak ngomong lo, buruan"kata Karjna sambil memukul pundak Raka pelan.

PLAYBOY;Story Of Raka [1/2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang