3. playboy's girlfriend

2.3K 33 0
                                    


"Lo berdua mau nginep tempat gue?!" Tanya Adit kepada kedua temannya yang tengah sibuk dengan dunianya masing masing.

"Gue pulang.  Kalo Diky kayanya disini aja nemenin lo bobo" Kata Raka bangkit dari posisi duduknya.

"Najis!" Diky juga ikut mengangkat tubuhnya bagun dari posisi tidurnya.

Sejak siang tadi Raka dan Diky berada di rumah Adit.  Niat mereka hanya satu, menguasai rumah Adit.

Alasannya?,  simple karena yang mereka butuhkan semuanya ada di rumah Adit.  Misalnya,  WI-FI,  makanan,  cemilan semuanya tersedia.  Ditambah lagi sekarang orang tua Adit sedang tidak berada di rumah.  Jadilah mereka bebas menguasai rumah Adit.

"Yaudah gue pulang dulu.  Kalian berdua akur akur jangan berantem mulu.  Nanti suka baru tau rasa lo bedua!" kata Raka santai sambil meninggalkan

Duk...
Duk...

"Argg.. " Raka mengerang sambil memegang belakang kepalanya yang terasa nyeri.

Kedua orang di belakangnya kompak melemparnya dengan benda yang sekenanya bisa   untuk mrmberi pelajaran bagi Raka.

Adit dengan remote AC-nya dan Diky dengan komik yang tengah dipeganynya sedari tadi.

***
Sebelim benar-benar pulang kerumahnya,  Raka ia memilih mampir terlebih dahulu ke taman yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Kondisi di tempat itu saat ini benar benar sepi.  Tidak ada sama sekali manusia,  selain Raka,  yang ada di sana. Mungkin karena ini malam senin,  ditambah lagi sekarang sudah cukup larut dan keadaan yang cukup dingin.

Raka duduk di bangku yang berada di tengah taman.

Entah mengapa ia tiba tiba ingin ke taman.  Padahal saat di rumah Adit tadi,  dia berniat untuk langsung pulang dan tudur.

Raka menghela nafas panjang.  Meniknati suasana malam yang sunyi dan dingin.

Belum lama berada di sana Raka sudah bosan dan berniat berajak dari sana.

"Raka.. "

Dag...
Setan kah??
Raka mengnghentikan aktivitasnya.  Ia berkali kalj meneguk ludahnya susah payah.

Iya tidak salah dengar kan?  Tadi ada suara seorang gadis yang terdengar berbisik di telinga kiri Raka.  Ya!  Raka yakin. 

Ia juga merasa sesuatu sepeeti tangan yang berada di pindak sebelah kananya. 

Pelan pelan Raka menolehkan kepalanya ke bahu kanannya.

Lagi.  Raka meneguk ludahnya sendiri dengan susah payah,  kemudian menutup mayanya rapat rapat.

Ia tadj melihat jelas sebuah tangan dengan jari jari yang memucat.

Sekarang ia benar benar ingin berteriak. Tapi setidaknya ia masih bisa menahan. Takut takut kalau ia berteriak,  hantu yang menganggunya langsung mencekiknya hingga tewas. 

Malang sekali nasibnya!

Raka sekarang sudah benar benar takut sehingga ia menutup matanya rapat rapat.  Persis seperti anak kecil yang bermain sembunyi sembunyian dan menutup matanya,  seakan bila ia menutup matanya badannya juga ikut tidak kelihatan oleh orang.  Bedanya saat ini ekspresi wajah Raka benar benar menunjukkan ekspresi ketakutan.

Sementara ia menutup matanya rapat rapat, ia merasakan seseorang yang berada di belakangnya sekarang melangkah ke sampin kirinya.  Kemudian tanpa diminta,  ia duduk tepat di sebelah kiri Raka.

PLAYBOY;Story Of Raka [1/2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang