Chapter 1

7 0 0
                                    

5 tahun yang lalu

Tania berlari dengan sekuat tenaganya melewati lorong-lorong kelas. Ia tidak memperdulikan siapapun yang sekarang sedang memperhatikkannya.

Sebelum sampai ke depan pintu kelasnya, tiba-tiba saja Tania merasakan sesuatu yang ia tabrak, dan ia pun terjatuh ke bawah.

"Aw!!" Hanya itu yang keluar dari mulut Tania.

"Hati-hati, bisa?"

Tania melayangkan tatapannya pada suara itu. Rendy ?
Tania tampak terkejut dan tak mampu mengatakan apapun di depan Rendy.

Beberapa detik kemudian, karena Tania tidak merespon apapun kepada Rendy, akhirnya Rendy menyamakan posisinya dengan Tania.

Kemudian ia mengambil tangan Tania, dan berkata "ayo, berdiri gue bantuin"

Tania hanya mengangguk dan mengikuti gerakan Rendy yang sekarang sudah berhasil membuat Tania berdiri seperti semula.

"Lain kali hati-hati" Rendy pun pergi meninggalkan Tania.

Tania tersenyum kecil sembari memegang dadanya yang begitu berdebar karena Rendy.

~~

"Apa yang kamu lakukan, Tania? Ini sudah kedua kalinya dan kamu terus melakukan kesalahan yang sama?" Bentak Reno kepada Tania, Reno adalah general manager di perusahaan tempat Tania bekerja saat ini.

"Maafkan saya, Pak Reno" ucap Tania sebagai balasan sembari menundukkan kepalanya.

Reno hanya dapat menghela nafasnya ketika mendengar balasan Tania, kemudian ia berkata, "Ikut saya"

Keduanya pun berjalan dengan posisi Tania mengikuti Reno dari belakang.

Sesampai di ruangan Reno. Tania hanya diam dengan raut wajah yang murung.
Sedangkan Reno yang berdiri di depan Tania sambil berkacak pinggang kembali menghela nafasnya.

"Tan, bagian mana yang lo nggak ngerti dari setiap omongan gue?"

"Renoo.." balas Tania memperingatkan agar Reno tidak mengubah cara bicaranya karena sekarang mereka sedang berada di kantor.

"Kalau lo gini terus, gue nggak bisa pertahankan lo disini, ngerti?"

"Maafkan saya, Pak Reno"

"Taniaaa!!" Bentak Reno dengan kuat.

Tania terkejut dan tanpa ia sadari, ia mengeluarkan air matanya. Kemudian, ia dengan cepat membalikkan tubuhnya untuk menghindar tatap mata dengan Reno.

Sebelum Tania benar-benar membalikkan tubuhnya, Reno dengan cepat menarik lengan Tania dan mendekapnya.

"Gue bukan sahabat lo lagi, Tan. Bisa buat gue nggak khawatir? Jangan pernah nangis seperti ini di depan laki-laki. Please, biarkan gue tenang kali ini"

"Dan satu lagi, lupakan laki-laki brengsek itu. Dia nggak akan kembali" sambung Reno.

Kemudian Reno melepaskan dekapannya dan ia pun pergi meninggalkan Tania.

Tania yang mendengar itu membuat tangisannya semakin menjadi-jadi. Ia memegang dadanya yang sekarang terasa begitu sesak.

"Aahhh, payah banget lo Tan" ucapnya pada dirinya sendiri sembari menangis.

"Rendy..." Gumamnya pelan.

Kamu jahat banget sama aku, Ren. Semuanya karena kamu. Kamu bahkan janji akan datang kalau aku ada masalah, tapi kamu nggak pernah datang sejak itu.

Paling tidak, ngomong. Jangan buat aku seperti orang bodoh.

WHO YOU LOVEWhere stories live. Discover now