Cantik, bersuara emas, pintar nge-dance, tajir, terkenal, dan punya pacar super ganteng. Terdengar sempurna bukan? Seperti itulah kehidupan Afsheena Jasmeen. Seorang bintang pop muda yang sedang naik daun.
Tetapi, yang namanya kehidupan tidak ada ya...
Holla :v Yuhhh lanjut part 1 hehehe Semoga suka aja sama part ini Jangan lupa vote & comment yahh Thank u 😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎼 happy reading 🎼
"AFSHEEN...!!! AFSHEEN...!!! AFSHEEN...!!!"
Sorak sorai ribuan penonton menggema memenuhi seluruh penjuru stadium. Meneriakan satu nama dari bintang pop muda berbakat yang paling banyak dibicarakan tiga tahun belakangan ini.
"AFSHEEN...!!! AFSHEEN...!!! AFSHEEN...!!!"
Tak henti-hentinya mereka berteriak memanggil bintang pujaan mereka, berharap agar sang idola segera muncul. Sebagian dari mereka menggunakan kaos oblong hitam dengan huruf 'A' berwarna emas di tengah-tengahnya. Dan sebagian lagi membawa light stick berwarna kuningyang juga berbentuk huruf 'A'. Ya, mereka adalah fans garis keras dari Afsheena Jasmeen. Atau yang sering dipanggil "Afsheen".
Sementara di sudut lain stadium tersebut, seorang gadis bernetra hitam pekat tengah menatap kosong pantulan dirinya di depan cermin. Gadis itu memakai gaun selutut berwarna hitam keperakan yang membalut indah tubuhnya. Sementara surainya yang juga berwarna hitam dibiarkan tergerai dengan efek messyyang membuatnya terlihat sangat err... sexy. Di telinganya, menggantung anting perak berbentuk bintang yang membuatnya semakin manis. Sama seperti namanya, Afsheen—yang berarti bintang yang bersinar—dia terlihat amat cantik dan bersinar malam ini.
Gadis tersebut memekik terkejut, saat tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Dia menatap tajam sang pelaku—yang ternyata adalah kekasihnya-melalui cermin yang ada di depannya, kemudian mencubit punggung tangannya kuat-kuat. Kekasihnya itu pun mengaduh kesakitan dibuatnya.
"Ihh... Jessy! Bikin kaget tahu nggak?!" pekik Afsheen dengan suara manja.
"Kamu aja yang kebanyakan ngelamun, Babe. Kenapa jadi aku yang disalahin sih?! Dan satu lagi, stop panggil aku Jessy! Nama aku itu, Jeskiel! J-E-S-K-I-E-L!!!" ungkap pria bernama Jeskiel tersebut. Dia masih menggosok-gosok punggung tangannya yang memerah akibat cubitan mesra sang kekasih.
Afsheen nyengir cengengesan. "Hehehe... maaf, Sayang. Sini aku obatin," ujar Afsheen sambil menarik lembut tangan Jeskiel. Gadis tersebut meniup-niup punggung tangan kekasihnya itu, kemudian mengecupnya.
Mau tak mau Jeskiel pun tersenyum melihat tingkah gadisnya itu. Dia tersipu-sipu sampai wajah dan telinganya berubah menjadi merah.
"Udah sembuh, kan?" tanya Afsheen dengan sudut bibir tertarik sebelah.
"Awww! Bibir aku juga sakit nih, Babe...," teriak Jeskiel tiba-tiba sambil memonyongkan bibirnya.
Alih-alih mendapat kecupan, Jeskiel justru mendapatkan sentilan di bibirnya dari Afsheen. "Modus banget sih kamu...!"
