"Hah..my childhood friend?" ulang Veronika.
"Iya, kamu lupa ya sama aku, aku ketemu tante Ariana kemarin saat di Jerman"
Veronika mulai mengerti.
"Oh my God, Hai Mark" sapa Veronika kemudian.
"Sudah ingat?"
"Iya....kamu kok ada disini?"
"Aku bekerja disini Ve"
"What....??!!, sejak kapan, kok aku nggak tahu"
"Slow nanyanya Ve, aku bekerja di rumah sakit Budi Utomo sejak hari ini, harusnya aku bertemu pimpinan rumah sakit dokter Alka tapi beliau tidak ada di tempat"
"Oh dia sedang ada meeting dengan klien di luar, hari ini nggak ke rumah sakit. Mungkin besok"
"Kok kamu tahu?"
"Hhh..it...itu....ada suster tadi yang bilang" jawab Veronika tergagap
"Oh...begitu...oke biar besok aku menemui dia"
Mark juga memesan makanan dan memakannya.
"By the way Ve, bukannya papa kamu punya rumah sakit, kok kamu malah kerja di rumah sakit orang lain?"
"Nggak apa apa kok, pengen melatih disiplin aja, dan itu nggak bisa jika aku kerja di rumah sakit Syailendra Mark"
"Good thought"
"Bukannya kamu dan keluarga kamu tinggal di London, kenapa tiba tiba ada di Jakarta sekarang, bukannya karier dokter di London lebih menjanjikan?"
"Iya memang, but I miss you Ve, aku ke Jakarta untuk kamu Ve"
"Hah...kenapa?"
"Kamu ingat masa kecil kita Ve, kita selalu bersama sama, apa kamu lupa kalau kita berjanji akan menikah saat dewasa?"
"Ya ampun Mark, itu hanya janji anak anak, cinta monyet kenapa kamu membuatnya jadi serius"
"Tapi rasa ini tidak pernah hilang Ve" jawab Mark menggenggam tangan Veronika yang membuat Veronika terkejut dan menarik tangannya.
"Mark...please jangan seperti ini, kamu menghancurkan persahabatan kita dengan melakukan ini" ucap Veronika kemudian berdiri dan meninggalkan Mark yang masih duduk di kursi kantin.
Veronika berjalan menyusuri koridor rumah sakit, ia merasa jengah dan jengkel pada Mark yang baru bertemu sudah mengatakan hal yang tidak masuk akal, yang ia katakan hanya ucapan anak kecil kenapa menganggapnya terlalu serius. Ia masuk IGD dan duduk di kursi kerjanya.
"Dokter Vero, tahu nggak ada dokter baru dari London tapi dia asli Indonesia loh"
"hemmm..."
"Kok gitu jawabnya dok, lagi marah ya sama kita?" tanya seorang perawat.
"Enggak sus"
Mark berjalan masuk IGD dan duduk di hadapan Veronika.
"Selamat siang dokter Mark" sapa perawat di sebelah Veronika.
"Selamat siang" jawab Mark dengan senyum membuat para perawat di IGD makin mengagumi Mark.
"Ve....I'm sorry, I dont mean to..."
"sudahlah Mark aku tidak mau membahasnya" jawab Veronika.
"Loh...dokter Vero dan dokter Mark sudah saling kenal?"
"Dokter Vero imi teman masa kecil saya sus"
"Oh pantas terlihat akrab"
Oooo---oooO