Part 31

2.6K 251 35
                                    

Veronika menyandarkan tubuhnya di kursi pesawat yang nyaman,  ia mencoba memejamkan matanya,  air matanya mengalir dari sudut matanya,  hatinya sedih karena papanya mengirim dirinya jauh.  Jauh dari keluarganya juga dari... Alka. Ia sudah berkorban dengan memutuskan hubungan dengan Alka dan resign dari rumah sakit Budi Utomo tapi kenapa papanya masih juga tidak percaya padanya.

Ia tahu ia melakukan kesalahan dengan pergi ke night club waktu itu,  tapi ia tak punya pilihan,  ia tidak bisa dengan mudah melupakan Alka sehingga nekat minum alkohol membuat papanya memutuskan mengirimnya jauh dari Indonesia,  ke tempat adik bungsu pak Ferdinand di New Zealand.

Ia tak berdaya dan menurut pada keinginan papanya itu,  dan saat ini Ve sedang dalam pesawat menuju New Zealand.  Ia tak ingin memikirkannya lagi,  ia ingin melupakan semuanya,  ia akan menganggap semua yang ia alami bersama Alka sebagai mimpi,  mimpi yang indah dan akan ia simpan selamanya. Mimpi yang ingin ia ulangi dan tak ingin bangun lagi selamanya.

Ve menghapus bulir bening di kedua pipinya karena pramugari sudah memberikan pengumuman kalau pesawat akan landing di bandara international Queenstown, dari Queenstown Ve naik transportasi umum menuju kediaman unclenya mr. Franscois yang berada di Wanaka.

Perjalanan 1 jam terasa sangat cepat bagi Ve karena pemandangan di perjalanan sangat indah,  pemandangan alam Queenstown menuju Wanaka membuatnya melupakan kegundahan hatinya. Ve turun tepat di depan rumah mr.  Franscois yang memang berada di tepi jalan utama. Ia berdiri lama di depan pagar rumah unclenya itu hingga pintu pagar terbuka dan menampakkan wajah seorang wanita paruh baya. Wanita itu mengernyitkan dahinya melihat Ve yang diam mematung.

"May I help you miss? " tanya wanita itu yang membuat Ve tersadar.

"Oh... Yes....,  I am Veronika and I want to see my uncle,  mr.  Franscois"

"Oh sure,  he waiting for you,  come in" wanita itu mempersilahkan Ve masuk,  Ve mengikuti langkah wanita itu memasuki rumah satu lantai yang cukup besar, dengan gaya todoor yang  dominan warna putih klasik.  Wanita itu membawa Ve menuju ruang makan dimana mr. Franscois sedang menikmati makan siang.

"Ve..... "

"Uncle Frans... " Ve  berlari dan memeluk unclenya itu.

"You're growing well Ve,  ayo kita makan.  Kamu pasti lapar setelah perjalanan panjang.  Setelah makan kamu istirahat ya"

Ve hanya mengangguk  dan duduk di samping mr. Franscois, kemudian mulai makan. Ve makan dalam diam,  ia hanyut dalam fikirannya sendiri membuat unclenya keheranan karena yang ia kenal adalah keponakannya ini adalah gadis yang ceria,  namun ia tak ingin bertanya sekarang,  is akan bertanya nanti setelah Ve istirahat.

Mr.  Franscois sedikit terkejut saat kakak sulungnya menghubungi dirinya dan mengatakan jika keponakan kesayangannya Veronika akan datang dan akan membantunya di klinik yang ia dirikan di Wanaka.  Keluarga besarnya memang sebagian besar berprofesi sebagai dokter  dari kakak sulungnya pak Ferdinand,  kakak keduanya Fransiska dan dirinya sendiri.

Pak Ferdinand menetap di Jakarta mendirikan rumah sakit Syailendra,  Fransiska mengikuti suaminya di surabaya yang juga membuka klinik mandiri.  Sedangkan dirinya Memilih tempat yang sangat jauh sejak Meninggalnya istri yang sangat ia cintai  10 tahun lalu,  walau dalam pernikahannya tidak dikaruniai seorang anak namun ia tetap mencintai istrinya,  oleh karena itu ia menganggap Veronika seperti putrinya sendiri. Ia melihat kesedihan mendalam di mata Veronika yang membuatnya bertanya tanya apa yang terjadi hingga kakak sulungnya mengirim putri satu satunya ke tempat yang jauh,  karena saat ia bertanya pada pak Ferdinand kakaknya itu tidak mengatakan apa apa.

~~~
~~~

Ve duduk di bangku yang berada di Belakang rumah uncle Frans yang dipenuhi pohon rindang hingga ia tak merasakan sengatan sinar matahari,  sejuk dan damai,  itulah yang ia rasakan. Ia menatap kolam ikan didepannya yang beriak karena gerakan ikan ikan dalam kolam. Ve tak menyadari kehadiran uncle Frans yang sudah duduk disebelahnya.

LOVE YOU MORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang