Bulan Juni

[Prolog : i want meet you.]

                     [Bulan Juni]

Jika harus memilih antara Bulan atau Bintang, Ia akan memilih bulan. Bulan menjadi salah satu tujuan hidupnya, satu-satunya yang menerangi hidupnya. Bulan Arayya Putri Fauziiah, yang sangat dicintai oleh June Mikhael Azreel Angkasa yang terkenal begitu tampan dan misterius. Dan satu lagi. Mengesalkan. Dan juga dingin bagai beruang kutub.
Seperti seorang perempuan menurut adiknya, setiap malam June membuka jendela atapnya, demi bertemu Bulan di malam hari. Bukankah akan lebih enak jika bertemu dengan Bulan langsung? Hmm sayang sekali, kini belum waktunya. Cukup menunggu Tuhan menetapkan waktunya. Ia hanya bisa melihat Bulan malam hari, yang begitu jauh dari matanya. Pemandangan yang disuguhkan alam ini membuat June enggan berpaling dari jendela. So, June membuat sebuah kamar nyaman di atap, karena alasan yang sedikit tidak masuk akal. 'Mendekat dengan bulan'. Hmm, tidak, ia benar benar tidak menganggap atap itu adalah kamarnya. Ia menganggap, tempat bertemunya dengan Bulan. Ia berkata, kamarnya masih tetap di tempat seperti biasa, namun atapnya ini ingin menjadi miliknya.
"Juni.." june tersentak. Ia pun mengalihkan pemandangannya, dan menatap Bundanya yang kini tersenyum padanya. Bukan. Bukan Bundanya. Itu adalah Ibu tirinya, yang June sangat benci setelah beberapa minggu sejak Ayahnya menikah dengan seorang perempuan 'kotor' menurut June. "Enyahlah kau dari sini." Ucap June dengan suara penuh ancaman, sehingga perempuan itu membungkam dan pergi dari hadapannya. Memang tidak sopan, namun perasaan hati tidak bisa berbohong. Setiap malamnya, June menggumam, atau mungkin berharap?
"Bulan, kapan kita bisa bertemu.. lagi?"

                    [ Bulan Juni ]

Selamat datang di kisah Bulan Juni, zheyeng!!!! Ahahaha, akhirnya d publish sih gue. Ragu banged.
Terima kasih bagi yang sudah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komen. Okay? Jangan sider,- wkwk
//^3^//