2.0

7.5K 1.3K 93
                                    

Oh!









Doyoung bukanlah orang yang mudah penasaran dengan seseorang. Tapi setelah pesannya tidak dibalas dengan orang yang mengaku bernama Bang Yedam tempo hari membuatnya mulai penasaran dengan sosok bernama Bang Yedam itu.









"Kalau kau rajin lewat klub vokal sepulang sekolah, kau pasti selalu melihatnya di sana, sedang bernyanyi," itulah yang dikatakan Dohwan yang berhasil membuat Doyoung melangkahkan kakinya melewati klub vokal.












Mata Doyoung terpaku begitu melihat sosok menganggumkan sedang bernyanyi sambil bermain piano. Ia sendirian di sana, bermain dengan pantulan cahaya pada dirinya.









Bohong jika jantung Doyoung tidak berdetak cepat melihatnya. Aslinya, jantung Doyoung tak karuan apalagi ketika.....













....mata mereka bertemu.










Dan Yedam langsung menghentikan permainannya.










Panik.










"D-Doyoung!? Kim Doyoung!?"










.
.
.









Jika jangkrik masuk ke dalam ruangan ini, mungkin ia sudah berbunyi dengan kuat sekarang.










Yedam malu. Doyoung melihatnya bermain piano dan bernyanyi.











Oh, atau seharusnya Yedam senang?










"Kau Bang Yedam?" tanya Doyoung membuat Yedam kembali panik.










"I-Iya!"











Doyoung diam melihat reaksi Yedam lalu kembali menatap lantai membuat Yedam dapat mengontrol detak jantungnya.












"Permainanmu bagus,"











"Ha?"









"suaramu juga,"











Seakan mendapatkan jackpot luar biasa, senyum Yedam merekah.










"t-terima kasih!"










Doyoung kembali diam, begitu pula Yedam. Yedam hanya memperhatikan Doyoung yang menatap lantai.











Yedam tersenyum lalu berjalan menuju piano dan kembali memainkannya.








"Mau kumainkan sebuah lagu?" tanya Yedam.










Doyoung menoleh mendapati Yedam dengan pemandangan luar biasa itu lagi.










"boleh,"









.
.
.






"Kenapa kau mengirimiku pesan?" tanya Doyoung.










Oh, lihat. Sekarang mereka berada di rumah makan cepat saji. Doyoung memintanya karena ia sangat lapar.









"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Yedam tersedak dengan pertanyaan Doyoung yang mendadak.








Doyoung menyodorkannya minuman, dan dengan segera Yedam meminumnya.












"A-Aku hanya ingin memastikan itu nomormu,"











"Dapat dari siapa?"









"Eum, Samuel,"












"Oh,"









Lalu suasana kembali hening.










Yedam menatap Doyoung yang makan dengan lucunya. Yedam terkekeh begitu melihat saus menempel pada ujung bibir Doyoung.










"Doyoung, itu, ujar Yedam sambil menunjuk saus









Doyoung mengerutkan dahi lalu mencoba menghapus saus tapi tidak ketemu. Yedam sedikit geram lalu memilih untuk menghapusnya sendiri.










Doyoung tertegun. Hari ini entah sudah berapa kali ia merasakan aneh pada jantung dan perutnya.










"T-Terima kasih,"








Yedam mengangguk.










"Oh, iya. Omong-omong, kau benar-benar tidak tahu aku?"










Doyoung mengangguk. Whoops, itu cukup menyakitkan bagi Yedam.










"Aku Bang Yedam, kelas 2-1,"









Doyoung terdiam lalu menatap Yedam.









"2-1?"







"Ya,"









"Kau kakak kelas--"









"Oh, kau benar-benar tidak tahu?"










Oops, nampaknya Doyoung melakukan kesalahan di hari pertama mereka bertemu?







Oh!

[✔️] Oh! (Bang Yedam x Kim Doyoung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang