6.0

4.9K 886 25
                                    

Oh!




Pagi Yedam terlihat murung. Sedari tadi mengecek ponselnya, sepertinya berharap Doyoung membalas pesannya.









Jaemin memperhatikan sedari tadi. Sesekali mendapatkan tatapan tanya dari sang Ayah. Jaemin hanya akan mengangkat bahu, pura-pura tidak tahu padahal sebenarnya dia tahu betul.










"Jaemin, kau bisa mengantar Yedam hari ini?" Tanya Ibu Himchan.













"Tentu," jawab Jaemin sambil melirik adiknya yang memainkan makanan.









.
.
.







"Oh!"








Yedam dan Jaemin menoleh. Mata Yedam membesar, ia mendadak tersenyum lebar melihat seseorang yang berjalan mendekati ia dan Jaemin.









"Jaemin Hyung!"










Wajah Yedam kembali suram begitu orang itu melambaikan tangan tapi tidak ke arahnya, melainkan ke arah kakaknya.











"Doyoung, hai!"












"Hyung, sedang apa di sini?" tanya Doyoung dengan nada semangat











"Mengantar Yedam tentu," jawab Jaemin sambil menunjuk Yedam yang memberikan helmnya kepada Jaemin.











"Ah, benar. Ya, tentu saja," jawab Doyoung menoleh Yedam sebentar lalu kembali menatap Jaemin.











"Hyung, lain kali ayo kita main," ajak Doyoung kepada Jaemin











Jaemin melirik Yedam. Ekspresi Yedam sangat tidak menyenangkan. Ia mengerutkan dahinya sambil menatap kosong tanah, Jaemin tahu Yedam mencoba mencuri dengar percakapan mereka.












"Hm, Hyung sedang sibuk uts, mungkin kau bisa minta temani Yedam,"











Yedam menoleh cepat, menatap Jaemin penuh dengan tanda tanya.










Doyoung melirik, lalu kembali menatap Jaemin.










"Hmm, kurasa itu juga tidak masalah,"










Mata Yedam membulat sempurna, kemudian mengedipkan matanya beberapa kali untuk mencerna ucapan Doyoung barusan.












"Bagaimana Yedam?" tanya Jaemin sambil menaikan turunkan alisnya.












"A-Apa?"










"Bukankah semalam kau juga mengirim pesan begitu dengannya?" ujar Jaemin dengan mulut embernya.












Mata Yedam membesar. Tiba-tiba ia merasa malu mengingat pesan yang ia kirimkan kepada Doyoung semalam.










"Ah! Benar, aku belum mengecek pesanku!"











"J-Jangan!" Cegah Yedam begitu Doyoung ingin mengambil ponselnya.











Beruntungnya, bel masuk berbunyi. Yedam dengan segera pamit kepada Jaemin dan berlari menuju pintu gedung meninggalkan Doyoung yang kebingungan.










.
.
.







Doyoung masuk ke dalam kelas dengan selamat. Ia langsung mendudukan dirinya dan mengeluarkan ponsel.











Doyoung jadi penasaran apa yang Yedam kirim semalam.










Doyoung membuka pesan dan membacanya satu persatu. Ia terkekeh lalu tangannya mulai mengetikan beberapa kata.














To: Yedam(hyung)

Tidak masalah, hyung😊












Setelah mengirimnya, Doyoung menatap layar ponselnya lama kemudian jemarinya kembali bermain.










Lalu tersenyum menatap tulisan di layar ponselnya.






Yedam Hyung😊









Oh!

[✔️] Oh! (Bang Yedam x Kim Doyoung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang