Lupa kunci pintu 2

25.8K 1K 49
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya
Maaf kalau ngebosenin ceritanya

Raya duduk di meja makan dengan tatapan tajam yang ia arahkan ke putra pertamanya dan menantunya. Bukannya apa?ia takut kejadian tadi akan berdampak buruk buat putrinya yang notabenya masih di bawah umur.

"Mama nggk usah ngelirik Leo sama Netta gitu" kata Leo tanpa menoleh

Raya mendengus mendengarnya,putranya itu memang susah di atur dari pda yang lain,tapi bagaimanapun juga putranya itu yang paling ia sayang dari pada yang lain.

"Kamu kalau mau ngapa ngapain bisa kunci pintu nggk sih Le" ungkap Raya dengan nada kesalnya

"Uhuk uhuk"

Netta yang sedari tadi memilih diam kini tersedak makanannya sendiri kala mendengar kata kata mertuanya,ah ia jadi malu.

Leo tersenyum seraya menyodorkan air putih untuk istrinya,melihat istrinya yang kini minum tergesa dengan pipi yang sudah memerah membuat kesan tersendiri untuknya.

"Uhuk uhuk"

Leo kembali tertawa kecil saat istrinya kembali tersedak minumannya karna menyadari jika sedari tadi ia perhatikan.

"Pelan pelan,jangan buru buru" kata Leo akhirnya mengelus punggung istrinya pelan

Netta menunduk dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat,demi apapun ia ingin mengutuk suaminya yang berbuat iseng tadi pagi,apalagi di ketahui oleh mertua serta adik adik suaminya,ia benar benar malu karna itu.

"Lagian itu bukan salah Le ataupun Netta kali mah,Luna aja yang asal buka buka pintu,harusnya dia ketok dulu donk,apalagi Le juga udah punya istri kan sekarang" bantah Leo kini menatap ke arah mamanya

"Ya tapi mau bagaimanapun kamu usahain buat kunci pintu,lagian kamu pagi pagi masak mau minta nambah" gerutu Raya kesal karna bantahan putranya

Mondy tersenyum mendengar sindirian istrinya,bukannya apa?namanya juga pengantin baru kan,coba aja kalau istrinya inget bagaimana dirinya dulu yang menggarapnya tanpa henti di awal pertempurannya.

"Buat kalian,awas ya kalau berani macem macem sebelum menikah" ancam Raya menunjuk ke semua putranya yang ikut tertawa mendengar kata katanya tadi

Netta masih terus menunduk,ia merasa tersudut,ia juga ingin membantah jika yang di katakan mertuanya itu salah,tapi apalah daya dirinya yang kini masih berstatus keluarga baru.

"Jangankan nambah,nyicip aja belum" kata Leo dalam hati seraya menatap ke arah istrinya yang langsung menunduk kala melihatnya

"Buat kalian,yang ada urusan sama abang ataupun kak Netta,jangan lupa ketok pintu" kata Leo mewanti saudara saudaranya

"Mama papa juga,Le nggk mau ketahuan gituan sama kalian,nggk mau ngulangin masalalu yang terpergok sama bunda" kata Leo membuat Raya melotot

Leo tersenyum melihat ekspresi mamanya yang nggk bersahabat,ia telah melakukan kesalahan dengan mengungkit masalalu mapanya yang terpergok oleh neneknya,jangan tanya siapa yang cerita karna ayahnya Bayu slalu bercerita dengannya.

"Siapa bang?"Tanya Liam yang di jawabi dengan senyum oleh Leo

"Kita panggil Netta aja kali,nggk usah ada embel embel kak,lagian dia kan lebih tuaan kita" kali ini Lintang yang bersuara

"Kak Netta istri abang,kalian lebih tuaan abang,jadi harus panggil kak" kata Leo menjawab

"Mah,besok mama ke luar kota ikut papa?" Tanya Leo seraya meneruskan makannya

"Kenapa?mau ikut honeymoon?" Tanya Raya sinis

Bukannya apa,ia masih sedikit dendam dengan putranya yang membawa bawa aibnya dulu,lagian kenapa juga sih harus kepergok sama bundanya,awas aja ntar di balas

"Enggak,Netta kan harus sekolah,kita bisa honeymoon kapan aja" jawab Leo

"Terus kenapa?" Tanya Raya

"Nanya doang" jawab Leo membuat Raya naik darah

"Udah udah,kalian berangkat" sela Mondy seraya berdiri dan merapikan pakaiannya diikuti oleh Raya yang ikut merapikan dasinya

"Luna,Netta,kamu pergi di anter supir,kamu Lintar pakai motornya jangan ngebut,kalau ngebut mama sita motor kamu" titah Raya pada anak2nya

"Lucas,Lian,Luxe,dan Lexy,kalian kalau kuliah yang bener jangan main cewek mulu,udah benerapa kali mama dapat keluhan dari mantan pacar kalian" kata Raya yang langsung di jawabi oleh putranya,hanya di jawabi bukan di laksanakan

"Nanti mama sama nenek yang akan datang ke sekolah buat daftarin kamu,jadi nggk perlu takut,ada Luna sama Lintar juga" kata Raya mematap menantunya

"Iya mah,makasih" jawab Netta menatap ke arah mamanya

"Mama anter papa ke depan dulu" kata Raya beranjak untuk mengantar suaminya

Leo tersenyum,setidaknya mamanya bisa menerima istrinya sedikit demi sedikit.

"Lun,di anterin abang mau?" Tanya Leo menatap adik kesayangannya

"Helleh,mau nganter kak Netta aja pakai segala nawarin Luna" cibir Luna membuat Leo tergelak

"Pinternya adek abang" kata Leo melirik istrinya

"Sayang kita berangkat" kata Leo mengelus surai istrinya

Semua adiknya memperlihatkan wajah datar seolah ingin muntah dengan kata kata abangnya.

"Iya kak" jawab Netta bangkit dari kursinya

"Eh bentar deh,Luna ada sesuatu buat kak Netta" kata Luna ikut beranjak dan menghampiri kakak iparnya

"Tara" seru Luna seraya memperlihatkan lipstik yang sering ia pakai

"Lunaaaa,abang nggk pernah setuju ya" kata Leo tak terima

"Luna juga nggk minta persetujuan ya,wleee" ejek Luna seraya mendekat ke arah Netta untuk memakaikan lipstik

"Kayaknya nggk perlu deh Lun" tolak Netta membuat Leo tersenyum

"Luna nggk minta izin ya kak" bantah Luna seraya memoleskan lipstiknya ke bibir kakak iparnya

"Kak Lian,cantik kan?" Tanya Luna pada abangnya yang dari awal tak suka pada Netta

"Mau lo dandanin kek gimana kalau kampungan ya tetep kampungan" jawab Liandro seraya beranjak dari duduknya untuk berangkat kuliah meski tak ada kelas pagi

"Liandroooo" tegur Leo tak suka dengan kata kata adiknya

"Udahlah kak,lagian bener kok apa yang di katakan kak Lian" kata Netta mencegah suaminya

"Bagaimanapun kamu istri aku" jawab Leo mengusap pipi istrinya

"Kakak mohon sama kalian,hargai istri kakak dengan baik sekalipun kalian nggk suka,beri kakak waktu beberapa bulan buat nyari rumah yang langsung bisa di tempatin" kata Leo menatap ke arah adik adiknya

"Mama nggk pernah nyuruh kamu pindah ya Le" kata Raya yang mendengar kata kata putranya

"Iya bang,lagian kan kalau di sini Luna jadi punya temen curhat" kata Luna menatap ke arah abangnya

"Tergantung sama sikap kalian terhadap istri Leo" jawab Leo seraya berjalan menyeret lengan istrinya,diikuti oleh Luna yang mengekor di belakang

Leo menatap istrinya yang sedari tadi membuang wajahnya ke arah kaca,ia tau istrinya masih sakit hati dengan kata kata Lian adiknya,mengingat usia istrinya yang masih ada di zona kelabilan tinggi.

"Nggk usah dengerin kata kata Lian,yang terpenting itu aku" kata Leo memegang jemari istrinya

"Netta mual kak" kata Netta menoleh dengan menutup bibirnya dengan telapak tangannya

Leo melotot tak percaya ke arah istrinya yang kini terlihat pucet menahan mualnya.

Tbc

Frank Leonard ChristianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang