Behind The Scene [END]

Part 7

Part pendek nih ehehe

####

Hari ini fandom PerthSaint dihebohkan dengan munculnya iklan Dance Girl 2 in 1 Perfume yang menjadikan remaja tampan itu sebagai modelnya.

Setelah setahun lamanya dia menghilang dari dunia hiburan begitu saja meninggalkan Saint, kini dia malah muncul dengan menjadi model bintang iklan yang mengharuskannya berinteraksi dengan model perempuan disana.

Well, ini mengejutkan memang, Perth dan model perempuan itu bahkan tak sungkan untuk menunjukkan kemesraan mereka disana.

Mama Saint menunjukkan ponselnya pada Saint yang masih sibuk dirias untuk pemotretannya hari ini dengan Kiss Boys.

“Ini Perth, kan?”

Saint langsung menoleh antusias. Sudah satu tahun dia tidak bertemu dengannya, bahkan mendengar suaranya pun tidak pernah, namun apa yang dilihatnya kini benar benar membuatnya blank seketika.

“Ap—apa?” Desis Saint tak percaya, inikah Perth yang sekarang?

Mama menyentuh pundak Saint hati-hati, “Apa kalian sedang ada masalah? Mama belum pernah melihatnya selama setahun ini” Mama memang belum mengetahui konflik anatara mereka berdua selama ini.

Saint mengedipkan matanya berusaha menahan air matanya yang hampir terjatuh karena emosi, “Aku ke toilet dulu” Gumamnya datar, kemudian langsung menyingkir dari sana.

Kenapa Perth setega ini padanya?

Dia bilang dia mencintainya, tapi kenapa melakukan hal ini padanya?

Dan yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah mengurung dirinya dibalik bilik toilet itu sendirian, membekap bibirnya berusaha menahan isakannya agar tidak terdengar sampai keluar.

Mungkin inilah karma, inilah hasil dari kejahatannya melukai hati yang tulus mencintainya itu dengan kejamnya dulu.

“Saint, aku baru saja menonton iklan--”

“—P’Chen!” Seru Saint memotong kalimat managernya itu, dia tidak mau mendengarnya lagi, tahu!

“Maafkan aku” Desis P’Chen kemudian, semua ini memang salahnya yang kurang berhati-bati dalam bertindak saat itu, dia juga terlalu cepat menyimpulkan sesuatu hingga membuat Saint terpuruk seperti ini.

Saint diam, dia sendiri bingung harus menjawab apa.

Dia patah hati.

**

Dia memejamkan matanya menahan perasaan sesak di dadanya.

Pergi ke Jerman selama setahun ternyata tidak membuahkan hasil apapun, hatinya masih menetap disini, di negara ini, pada diri seorang Saint.

“Nak” Panggil Mama pelan, takut mengganggu putra kesayangannya yang sedang beristirahat ini.

Perth menoleh kearah pintu kamarnya dan tersenyum, “Ya?”

Mama berjalan mendakati Perth dan duduk di sebelahnya, “Kamu baik-baik saja?”

Perth tahu arah pembicaraan Mamanya, beliau menanyakan perasaannya.

“Aku tidak baik-baik saja, Ma. Selama aku pergi, aku hanya terus terbayang olehnya, aku merindukannya” Lirihnya pelan, dia tersiksa dengan perasaannya sendiri.

“Aku bahkan menunda studiku disana, yang kulakukan hanya membantu paman di perkebunan, kupikir jika tubuhku lelah, aku akan melupakannya sejenak, tapi aku salah” Lanjutnya pasrah.

Mama mengelus pundak Perth lembut, “Dan apakah kembali ke Thailand adalah pilihan terbaikmu? Kamu bahkan kembali masuk ke dunia entertaint”

“Kurasa ini memang yang terbaik, aku harusnya menghadapi masalahku, bukannya menghindar seperti setahun yang lalu. Dan entertaint adalah passionku, aku tidak bisa lepas dari dunia ini begitu saja”

Labil lu cong!

Ingin sekali Mama mengumpati putra kesayangannya ini, namun itu bukanlah tindakan yang tepat ehe.

Dan Perth menyadari sesuatu.

Besok dia diundang untuk menghadiri acara Line TV Awards sebagai salah satu nominasi yang terlibat disana, dan Saint pasti ada disana.

Dia belum siap!