Selamat Dewi Arimbi

5.3K 620 52
                                    

Setelah membuka pintu rumahnya, Rimbi tersenyum lebar pada lelaki tampan dengan setelan formal yang sudah berdiri di depan rumahnya. Rimbi bersemangat, karena sudah lama dia tidak merasakan bagaimana asiknya di jemput oleh gebetan. Dan ternyata, setelah sekian lama, rasanya masih tetap mendebarkan.

"Mau berangkat sekarang?" kata Ryan dengan senyuman tipisnya.

Rimbi mengangguk dan tersenyum sumringah, "Iya. Sekarang aja."

Melihat senyum ceria Rimbi, Ryan tersenyum manis, "Yaudah ayo."

Ryan berjalan dulu, diikuti Rimbi. Sampai di mobil, Rimbi memasang seat belt bersamaan dengan Ryan. Dan seperti biasanya, sebelum menjalankan mobilnya, Ryan memutar lagu yang kebanyakan berlirik romantis. Membuat Rimbi berpikir jika Ryan sengaja membuat daftar putar itu untuk Rimbi.

"Kamu udah sarapan?" ucap Ryan sembari menginjak pedal gasnya perlahan.

"Udah. Kalau Mas Jee, udah sarapan?" balas Rimbi.

"Udah juga."

"Sama apa?"

Ryan menoleh sekilas, "Kopi sama roti. Kalau kamu?"

Rimbi tersenyum malu, "Hari ini Mama masak banyak."

Ryan tersenyum lagi, "Enak dong."

"Malu sih, udah setua ini aku masih ngerepotin Mama untuk sekedar sarapan."

Ryan tertawa kecil, "Kamu nggak bisa masak?"

"Bisa sedikit."

"Masak apa?"

Rimbi menatap Ryan, "Telur mata sapi?"

Sontak Ryan tertawa lepas, lalu melihat Rimbi yang masih menatapnya tanpa ekspresi. Dan ekspresi Rimbi membuat Ryan tertawa lagi.

"Kamu beneran nggak bisa masak?"

"Bisa. Aku bisa masak." jawab Rimbi dengan yakin.

"Kamu bisa masak apa?"

"Mas Jee mau makan apa? Nanti aku cari resepnya di Internet. Atau minta ajarin Mama."

Ryan tertawa lagi, lalu menggelengkan kepalanya pelan, "Masak aja yang kamu bisa. Nanti aku makan."

"Oke! Tapi kalau masakanku enak jangan jatuh cinta ya?"

"Kenapa?"

"Nanti kalau ternyata aku beli gimana?"

"Ya jangan beli. Kamu harus jujur."

"Kalau masakanku nggak enak, Mas Jee tetep mau makan?"

Ryan mengangguk kecil, "Daripada enak tapi kamu beli."

Rimbi tertawa kecil. Lalu menyandarkan tubhhnya, padahal mereka sedang membicarakan makanan. Tapi kenapa Rimbi sedikit merasa bersalah pada Ryan karena dia masih menyimpan perasaan untuk orang lain. Apakah Rimbi bisa dikatakan sedang berbohong?

"Oh ya, Mas Jee perginya berapa lama?"

"Mungkin sekitar satu mingguan. Tapi bisa lebih." jawab Ryan dengan menoleh sekilas.

"Kemana aja?"

"Thailand, Filipina, dan yang terakhir Singapore."

"Wah! Asik dong! Bisa sekalian jalan-jalan."

Ryan tertawa kecil, "Jalan-jalan sama Pak Ricko."

Mendengar keluhan Ryan, Rimbi tertawa lepas. Dia hampir lupa kalau Pak Ricko adalah pria gila kerja yang tiba-tiba meminta Ryan bersiap untuk perjalanan bisnis mereka.

When I See My First Love (again) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang