Hari ini hari dimana para siswa siswi mengeluh karna kecapekan dan kepanasan yah.. Ngak heran hari ini adalah hari senin dimana setiap sekolah mengikuti upacara bendera yang cukup melelehkan karena berdiri ditengah lapangan yang disinari oleh teriknya matahariBeberapa siswa memilih untuk tetap fokus pada upacara bendera karena guru yang mengawasi upacara hari ini adalah guru Bk(bimbingan konseling)yaitu pak sandi artono yang lebih terkenal dengan nama guru tsunami dikarena para siswa dan siswi menganggap pak sandi sebagai guru bencana..
"gi...anggi kok ratu belum dateng yah? Bentar lagi upacara mau selesai loh" tanya nisa kepada angia
"mana gua tau! Orang dari tadi gue disini sama lo juga, coba lo telepun ratu aja sa" ujar anggia
Tapi ini kan lagi upacara,kalo ponsel gue dirazia gimana? Tanya anggia
"enggak kok ngi, cepetan deh telpun" nisa meyakinkan anggia
Anggia mengambil ponselnya dan segera menelpun ratu
Drrrttt
Ponsel ratu bergetar tanda seseorang menelpunnya,ratu langsung mengangkat teleponnya dan anggia langsung menanyai dirinya"woiii lu dimana? Mau bolos sekolah lu? Tanya anggia
"lagi dijalan bentar lagi gue sampe, kenapa?" tanya ratu
"pake nanya lu, lu ngak inget hari ini ada upacara? Udah mau selesai ini upacaranya bego!" geram anggia
"ya bagus dong, gue ngak usah panas panasan di lapangan" ratu tersenyum senang
Di sisi lain yaitu nisa yang mencoba memberitahu anggia agar berhenti berbicara karena suaranya terdengar oleh guru pengawas yang melirik dari kejauhan dan mendatangi ke arah mereka
"nggi.. gi itu nggi" bisik nisa kepada anggia
"bentaran dulu nis" jawab anggia yang masih saja teleponan
"tapi itu nggi" nisa mencubit tangan anggia pelan
"apaan sih ni___" anggia tidak melanjutkan pertanyaannya kepada nisa dan langsung menyembunyikan ponsel miliknya, matanya membulat kaget melihat pak sandi berada tepat di sampingnya
"kamu lagi ngapain nak?" tanya pak sandi selaku guru Bk
"en__ngak kok pak, ngak ngapapain kok" cengir anggia
"kamu ini udah tau lagi upacara malah telponan, sini ponselnya" dengan menatap anggia
"tapi pa__" pak sandi memotong omongan anggia
"kamu mau bapak hukum lari setelah upacara dilapangan selama 1 jam pelajaran?" tanya pak sandi
Anggia membulatkan matanya dan menggelengkan kepalanya
"sini ponselnya" geram pak sandi langsung mengambil ponsel yang digengam anggia di tangan kanannya
"nanti jam istrirahat kamu boleh ambil ponselmu" pak sandi langsung meninggalkan anggia
Anggia hanya menghembuskan nafas kasar dengan wajah cemberut lalu kembali fokus ke area upacara
Disisi lain yaitu ratu yang tengah sibuk mencoba memanjat dinding sekolah dengan susah payah dan akhirnya berhasil
"duh ni dinding tinggi amat yah" kesal ratu
"aduhhhh" ratu merasa kesakitan karena ia terjatuh setelah berhasil memanjat dinding
Ratu bergegas bagun dari jatuhnya dan membalikan badannya, ia langsung membulatkan matanya melihat pak sandi yang berdiri diam menatap ratu
"eh ada pak sandi" cengir ratu
"kamu manjat dinding lagi ratu? Ngak kapok yah kamu bapak hukum?" tanya pak sandi kepada ratu
"maaf pak" ratu menundukan kelapanya
"sekarang ikut bapak, kamu bapak hukum"
Ratu mengikuti arah jalannya pak sandi yang berada di depannya
"ratu kamu cepet bersihin toilet sampe bersih" suruh pak sandi ke ratu
"tapi pak ini kan toilet cowok, ngak mau ah pak" saut ratu
"kamu lupa atau pura pura amesia sih? Toilet cowok sama toilet cewek kan dijadiin satu" kesal pak sandi kepada ratu
"sekarang cepet bersihin, jangan masuk kelas kalo belum bersih!" pak sandi lalu meninggalkan ratu
Ratu segera menatuh tasnya diluar dan mulai membersihkan toilet
"Dasar guru tsunami" batin ratu
Sudah satu jam ratu membersihkan toilet, ia mencuci tangannya dan kakinya, dan ada beberapa orang yang memperhatikan ratu, itu mereka si trio ubur ubur
" ja itu cewek jadi jadian bukan sih? Keknya dia dihukum telat lagi deh" tanya deva
"maksud lu ratu dev?" tanya robi
"siapa lagi yang gue panggil cewek jadi jadi? Ngak peka benget sih lo bi" gemas deva
"mending kalian diem dulu, gue mau mikir bentar" saut raja menghentikan perdebatan diantara deva dan robi
Mereka terdiam sekejam, memandai raja yang sedang memikirkan rencana
"ee kalian sini bentar" panggil raja
"udah dapet ide?" tanya deva
Raja membisikan ide nya kepada deva dan robi, lalu tersenyum licik, robi dan deva menuturi apa yang raja suruh, lantas mereka bertiga kembali kekelas setelah menjalankan tugas raja
Balik ke ratu, yang berjalan menuju kelasnya, karena ia sudah selesai bersihin toilet
"eh itu ratu" ujar nisa melihat ratu yang berjalan dengan wajah lalah ke arah mereka
"ratu lo kenapa??" tanya anggia lembut
"gue capek, minggir gue mau duduk"
Belum beberapa menit tetapi buk meli selaku guru matematika memasuk kelasnya, ratu sangat malas karena ia tidak suka pelajaran matematika.
"pagi anak anak" sapa buk meli dan disauti oleh semua siswa
"sekarang ibu mau membahas bab baru, silahkan buka buku di halaman 124"
"baik bukkk" murid murid menjawab dengan halus
Author note :
Maaf yah ceritanya masih hambar
Aku baru belajar nulis cerita hari ini:‹
Aku minta maaf kalo ada salah kata di sini :)
Terima kasih telah membaca cerita ini, mohon bintang dan komentar positifnya kalian:{ agar aku bisa memperbaiki kekurangan cerita yang nanti aku buat... :~)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Dan Ratu
Teen Fictioncerita drama komedi romantis seorang anak laki laki playboy jatuh cinta dengan anak perempuan tomboy