''Kok baru pulang?''
Kata Reno sambil berkacak pinggang di depan pintu.
Memang terlalu malam untuk pulang pada saat ini karena waktu menunjukan pukul 23:48 malem yak ehe:V.Livda yang dimarahi hanya menguap malas.
''Ya lagian siapa suruh ngga masak?. Kan gue udah laper banget ya gue makan di luar lah hehe''
Livda tak merasa bersalah sedikitpun kepada kakaknya.
''Besok uang saku lo gue potong!'' Kata Reno agak sedikit 'ngegas'
Livda memprotes ucapan kakaknya.
''Ooooo ngga bisa dong kak. Orang kakak apel aja aku ngga ngelarang ngga protes pula'' ucap Livda sambil membelalakan bola matanya.
''Ngga protes kan?''
''Yaa.. ee... engga lah''
''Lah itu lo ngga protes lah sekarang napa protes?!''
''Heeeeeh!''
Ucap Livda sambil berlalu meninggalkan Reno.'Brug!'
Livda terjatuh saat menaiki tangga.''Whahahahahahaha. Waseeeeeeq adequ yang paling cantik terjatuh dan tak bisa bangkit lagi weheehh'' gelak tawa Reno menggelegar, sehingga memancing emosi Livda.
''Iiiih. Bukannya bantuin ni adik lo jatoh!'' Rengek Livda sambil berusaha berdiri sendiri.
Reno beranjak menghampiri adiknya yang masih belum bisa berdiri sendiri.
Reno membantu adiknya berdiri sambil menoyor kepalanya.
'Brug!' Suara lemparan tas Livda kepada kakaknya yang laknat itu.
''Rasain tu! Wleeee'' kata Livda sambil menjulurkan lidahnya ke arah kakaknya.
''Woi. Laknat lo!'' Teriakan dari Reno tak Livda indahkan.
Livda berlalu meninggalkan kakaknya yang sedang 'ngromed' tidak jelas sendirian di bawah.
***
'Biasa sa cinta, satu sa pinta jang tralalu mengekang rasa karna kalau sa su bilang sa trakan berpindah karna su-' belum selesai menyanyikan lagunya, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
'Tok-tok-tok'
''Piket dulu baru konser mbakkk''
Khanza mengagetkan Livda dari alunan lagu yang bagus dan keluar dari suara merdu ini:V.
''Oiya ya sekarang kan hari selasa. Aduh noob'' kata Livda sambil menepuk dahinya.
''Tiketnya berapaan mbak?'' Kata salah seorang teman Livda yang tak lain adalah Ansyah. *cowo yang Livda sukai.
''Apan si yee'' kata Livda sambil berlalu ke belakang kelas untuk mengambil sapu.
''Liv,'' kata Ansyah.
''Iya'' kata Livda sambil menoleh.
''Ehh ngga jadi deeng'' kata Ansyah sambil cengengesan dan membungkam mulutnya.
''Gaje lu tong'' kata Livda sambil memutar bola matanya malas.
''Ekhem! Ekhem!''
Suara dehaman dari Khanza membuar Livda dan Ansyah meliriknya.''Ada satu makhluk lagi lo disini'' kata Khanza sambil membawahkan bibirnya tanda sedih.
''Eh iya-'' kata Livda dan Ansyah bersamaan.
.
.
.
.
.Thanks gaees' yang udah vote+komen ceritaku. Gaje ya?
Ehe' baru awalan.Vote lagi yak.
Ehe'
KAMU SEDANG MEMBACA
Mor'Flow
أدب المراهقينLivda. Alvareda Pinesti nama yang tak begitu familiar di lingkungannya. Wanita yang bertubuh kurang dari semampai dengan tubuh yang mendekati ramping dan, dia mempunyai wajah yang berparas ayu dengan didominasi kulit yang putih. Dia menjadi idola d...