6. Bodo amat

15 3 14
                                        

   'Hit the with that do do do-'
Lagu BlackPink itu sudah menjadi makanan asupan sehari-hari Khanza.

''Doooor!'' Livda mengagetkan Khanza dengan hentakannya.

''Iiiih Livdaaaaaaaaaa!'' Teriak Khanza kepada Livda.

Khanza mematikan musik yang ia putar.

''Khan, temenin gue yok'' ajak Livda untuk Khanza guna menghilangkan penatnya.

''Kemana emang-?''

''Yaa, kemana si yang enak?''

''Yang enak mah makanan go! Bukan tempat'' kata Khanza sambil mencubit hidung Livda yang pesek.

''Emmm kemana?'' Tanya Livda untuk kedua kalinya.

''Jalan-jalan mah jarang ada tujuan kali'' kata Khanza sambil memasukkan handhphone yang ber-merk apple itu ke dalam sakunya.

''Yodah yok!'' Kata Livda sambil menarik pergelangan tangan Khanza.

'Kemana?'' tanya Khanza kepada Livda, namun pertanyaan itu hanya dibalas dengan cubitan kecil di kening mulus Khanza.


***

'Drttt drtttt'
Suara getaran ponsel Livda membuatnya terbangun malas. Pantas lah walaupun cuma digetarkan Livda bisa bangun karena ponselnya ia letakkan di atas telinga kirinya, lantaran ia tertidur dengan posisi menyamping.

Livda bangun dengan malas. Ia mengira ada yang menghubunginya lewat via telepon. Ternyata itu hanya suara alarm.

      'Kampret-'

''Livdaaaaa! Banguuuun!''
Suara teriakan Reno dari bawah terdengar nyaring hingga ke kamar Livda. Lantaran ia berteriak dengan volume rata-rata 3.500 km per sekon ekekekk.

''Wuoooh'' Livda bangun dan menguap malas.

Ia segera membersihkan dirinya ke kamar mandi.

Setelah mandi ia hanya mengenakan dress warna putih dengan perpaduan gambar banana maklum ia hanya duduk-duduk saja di rumah lantaran sekarang adalah hari sabtu. Sekolah libur, dan tidak ada yang mengajaknya ke luar rumah.

***

Livda turun ke bawah menuju dapur untuk mengambil roti.

''Lo mo kemana kak?''
Tanya Livda pada kakaknya yang pagi-pagi sudah terlihat rapi dan agak terlihat anu hari ini.

''Kepo, anak kecil mah ngga boleh taw urusan anak ABG''
Jawab Reno dengan nada sedikit meledek.

''Oh!'' Kata Livda sambil membulatkan mulutnya dan berlalu meninggalkan kakaknya.

Livda berjalan ke ruang keluarga. Kesehariannya saat libur hanyalah satu yaitu menonton acara Televisi yang ia sukai yaitu 'Sphongebob Squarepants' uang tayang setiap harinya di GTV.

''Oiya ntar kalo pulang jan lupa ya gue nitip martabak''
Pesan Livda kepada kakaknya dengan nada seolah-olah ia adalah ibu Reno.

''Duit mana duit?. Dimana-mana orang nitip tuh bawain duit ngga cuman ngomong doang langsung dateng'' kata Reno sambil membenarkan kerah bajunya.

''Heeeemhhhh!'' gerutu Livda sambil memanyunkan bibirnya.

Reno senang sekali pagi ini karena ia bisa meledek Livda hingga ia kesal.

Livda terlihat menggemaskan saat ini. Rasanya ingin mencubit pipinya.

Reno terkekeh sambil berlalu pergi tanpa pamit kepada Livda.
Reno pergi dengan mengendarai mobilnya.

Livda kini sendiri di rumah. Oiya deeng sama Bibi nya.

***

'Tinn..tin...'

Suara klakson mobil Reno mengagetkan Livda. Bi Marni segera membukakan pintu pagarnya.

''Nih, buka,liat,coba dulu baru komen'' pesan Reno pada adiknya.

''Apaan ni?''

Livda tersorak girang karena ia dibelikan casing hp baru bergambar Sphongebob oleh kakaknya.

''Makasih deh'' ucap Livda.
.
.
.
.
.














Thanks ya gaes😁

Mor'FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang