chapter 1

63 8 1
                                    

"Hanya takdir yang bisa menentukan apa arti pertemuan kita, dan bagaimana takdir mengatur alurnya"

"Selamat pagi semuanya," ucap gadis yang memakai seragam putih abu-abu dengan penuh semangat sambil berjalan menuruni tangga menuju meja makan yang sudah ada keluarga kecil yang berkumpul untuk sarapan.

Princiella Elmira Starla  gadis yang lebih akrab di panggil Sella, gadis cantik yang memiliki kulit putih, berambut panjang sebahu berwarna hitam kecoklatan itu sangatlah cantik dan imut, wajahnya yang mirip sekali dengan almarhum Reta ibu kandung Sella. Sella berusia 16 tahun dan sekarang dia sudah kelas 11.

Sella merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Sela berjarak 5 tahun dengan kakaknya yang bernama Mario Elmero Pramudya, wajahnya yang mirip sekali dengan papanya, Gerlan.

"Wah,selamat pagi juga tukang rusuh," ledek Mario sambil tertawa sekeras-kerasnya di meja makan itu.

"Dih, nyebelin deh," kata Sella sambil mengambil makanan dan menuangkan nasi ke atas piringnya.

"Hei udah-udah, kalian pagi-pagi udah kayak ayam mau bertelur aja sih, berkokok gak karuan. Nanti telat loh sampai ke sekolahnya, cepat abisin makanannya," seru Audrey Mami tirinya, yang melihat anak-anak ribut pagi-pagi.

Mama kadung Sella meninggal sejak Sella berumur 6 tahun, mereka sangat terpukul sekali ketika Mama yang sudah mengandung mereka selama 9 bulan sudah tidak ada lagi di sisinya. Mama yang selalu ngerawat dia, ngejagain dia, bahkan senyumnya yang manis selalu menguatkan mereka ketika mereka sedang mengalami masalah, semuanya sudah sirna.

Setelah dua tahun Sella kehilangan sosok Mama,  Papahnya menikah lagi dengan orang Amerika. Awalnya Sella nggak mau punya Mama tiri ia takut kalo mamanya galak, nyiksa dia tapi semua bayangan negatif yang ia pikirkan tidak berlaku untuk semua Mama tiri, termasuk Maminya yang sayang sama dia, dan keluarganya. Mami yang mau jagain dia sama seperti mamanya dulu.

***

Sella berjalan pelan bersama kakaknya menuju mobil yang terparkir di garasi. Hari ini adalah hari pertama Sella di sekolah barunya. Gadis yang baru menginjak kelas dua SMA ini, masuk kedalam mobil dengan wajah bahagia. Pasalnya dia sangat senang bisa kembali lagi ke negara kelahirannya Indonesia, setelah bertahun-tahun tepatnya 10 tahun ia tinggal di Amerika. Hari ini hari ke dua Sella berada di ibu kota Indonesia tepatnya DKI Jakarta.

"Udaranya masih sejuk ya Kak," kata Sella menikmati pemandangan pagi hari yang cukup sejuk yah walaupun sudah banyak kendaraan yang berlalu- lalang melintas jalan ibu kota Jakarta dan membuat polusi.

"Iya tapi udah gak kayak dulu ya dek!" ujar Mario mengingat masa-masa dimana dia masih tinggal di Jakarta yang udaranya masih sangat sejuk.

Beberapa menit kemudian, Sella telah sampai disalah satu sekolah di Jakarta, SMA Taruna Harapan. Kemudian Sella turun dari mobil dan disusul oleh Mario.

"Semangat untuk hari pertama sekolahnya adek ku yang paling elek, inget pesan Mami dan Papa jangan bandel!" ucap Mario gemas sambil mencubit pipi chubby Sella.

"Auu sakit tau, mata kakak tuh yang suwer gue kan cantik," teriak Sella sambil mengelus pipinya, "ashiap, semoga aja ya kak hehe" Kekeh Sella, "yaudah kalo gitu gue masuk ke dalam dulu kak, nanti telat"

"Gak mau kakak anterin sampai dalem nih, sekalian cuci mata siapa tau aja ada yang cantik, wkwk," gurau Mario dan membuat mereka terkekeh.

"Ini di depan kakak udah ada yang cantik," ucap Sella sambil tersenyum sok manis.

"Apaan kakak gak salah denger," ledek Mario membuat Sella kesal.

"Ihh," dengus Sella, "dah ah gue masuk dulu, males ngeladenin orang kayak lu bye!" pamit Sella.

I still wait for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang