part 6

1.2K 51 0
                                    

Diperjalanan menuju parkiran, Alya teringat dengan janjinya dengan Tiara dan Steffy.

Tingg!

Nah, kan baru saja di bicarain sudah di chat.

Line

SteffyZora

Lo ga lupa sama janji kita tadi kan?

Gak

Bagus, sekarang lo bawa duit lo banyak, terus kasih kita, lo pulang. Kita di grand indonesia

Hm.

1 juta.

G

Nyolot banget sih, udah kasih aja.

Gue ga punya duit banyak.

Bacot.

Karna kesal, Alya mematikan Hpnya. Lalu, dia ijin kepada Daffa untuk tidak mengantarnya pulang hari ini. Dia ada urusan.

"daf, gue ga bisa pulang sama lo. Gue harus pergi, ada urusan." pamit Alya lalu pergi meninggalkan Daffa.

"gak! Lo tetap pulang sama gue. Dan gue anter lo mau kemana" kata Daffa dingin sambil menarik tangan Alya.

Sedangkan Alya hanya menghela napas. Bagaimana dia memberikan uang kepada Tiara dan Steffy? Jika ada Daffa disini?

"gausah daf, makasih. Gue naik angkot aja" kata Alya berusaha untuk tenang.

"enggak! Masuk. Mau kemana?" tanya Daffa memojokkan Alya.

"ke grand indonesia" kata Alya.

👑👑

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan,selama perjalanan tidak ada yang membuka suara mereka masing masing.

Alya pun mencari keberadaan mereka di mall tersebut. Mata Alya memicing ketika dia melihat mereka. Dengan langkah cepat ia kesana hanya untuk memberikan uang kepada mereka lalu pergi. Dia tidak ingin Daffa tau.

"nih, udah gue pulang" kata Alya lalu dengan kecepatan penuh dia berlalu. Tetapi, sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya. Ketika di berbalik badan, ia menabrak dada Daffa.

Sedangkan Daffa hanya menyerngit bingung. Pasalnya cepat sekali Alya masuk ke dalam lalu pergi dengan cepat.

"ayo daf, pulang" kata Alya sambil menarik narik lengan Daffa.

Tetapi, balasan Daffa hanya gelengan kepala lalu berkata, "lo ke mall ngapain?" tanya Daffa kepada Alya.

"eh-emm-an-anu-it-itu. Gue beli roti, yaa beli roti" jawab Alya gugup. Tapi, dia tidak pintar berbohong.

"lo pegang kantung kresek?" tanya Daffa lagi.

Bangtan ini mah, aduh gimana dong. Batin Alya sambil berpikir.

"ck, keliatan banget boongnya. Lo ngasih uang ke mereka kan?" kata Daffa sambil melihat mereka dengan tatapan dingin.

"lo gausah jawab. Gue udah tau. Ayo" Daffa menarik tangan Alya lembut. Dan membawanya ke tempat kedai es krim.

"mang, es krim coklatnya 2" pesan Daffa sambil mengambil uang berwarna ungu di dompetnya.

"ini den" kata bapak itu sambil menyodorkan es krim nya pada Daffa.

"makasih mang" Daffa tersenyum tipis,seraya memberikan es krimnya untuk Alya.

"makasih, daf" ucap Alya berterima kasih.

"tadi, mereka siapa?" tanya Daffa.

"kakak tiri sama nyokap tiri. Bunda gue udah meninggal" kata Alya lirih.

"maaf, ga bermaksud un--" ucapan Daffa terputus oleh kalimat Alya yang membuat hati Daffa mencelos

"emang harusnya gue sama mereka. Dan harusnya gue juga inget bunda, bukan cuma nangis doang di pojokan kamar sambil menatap kehidupan gue di masa depan"

"gue tau lo kuat, lo bakal sukses nantinya Al, percaya sama gue." kata Daffa sambil menepuk nepuk puncak kepala Alya.

"makasih" ucap Alya seraya tersenyum manis, membuat darah Daffa berdesir.

Ini bocah, kenapa bikin gue salting sih? Batin Daffa

Sedangkan Alya memperhatikan gerak gerik Daffa hanya tersenyum devil.

"kalo salting,salting aja kali. Gausah di pendem" ejek Alya lalu berlari menjauhkan dirinya dari Daffa yang dia yakini akan marah sebentar lagi.

"AALLYAAAA!" teriak Daffa kesal sambil mengejar Alya.

Sedangkan Alya hanya terkikik geli. Tetapi, tak lama dia berlari. Hampir saja dia terjatuh jika Daffa tidak menahannya.

Tatapan mata mereka saling beradu membuat Alya merasa malu, tetapi Alya pintar menyembunyikan rasa malunya itu.

Untuk membuyarkan lamunan Daffa,Alya pun mencolek hidung Daffa dengan es krim di tangannya. Sedangkan Alya tersenyum puas.

"Alyaaaaaa" kesal Daffa.

"apa daffa?" kata Alya dengan nada di buat buat.

Tak lama kemudia Daffa mencolek pipi Alya dengan es krimnya juga.

"kena kan lo" kata Daffa mengejek.

"ishhh, Daffaa pipi gue ga cantik lagi donggg" ucap Alya kesal.

Akhirnya, disana mereka saling colek colek es krim yang membuat pengunjung menatap mereka iri.

Alya berpikir ternyata kini dia bisa tersenyum lagi semenjak bundanya meninggal dia jarang jarang tersenyum lebar seperti ini, dan itu karna Daffa.

Izinkan aku tersenyum lagi tuhan, batin Alya.

Berikan gue kesempatan untuk membuatmu selalu tertawa karna gue, al, batin Daffa.

......

Im Not Strong Girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang