#14.Baikan.

28 1 2
                                    

"Kakak mau aku ngejauhin kakak apa engga? Biar aku nggak nanya kamu lagi." Syahara meninggikan suaranya.

Arkan menggenggam tangan Syahara."Jawab pertanyaan gue dulu."

"Kalau masih kenapa dan kalau engga kenapa?."Syahara melepaskan genggamannya.

"Kalau masih gue mau narik perkataan gue waktu itu,jangan di buang persaan lo ke gue,cukup buat gue aja jangan yang lain."

"Dan kalau nggak,biar gue yang gantiin lo memperjuangkan cinta kita."Lanjut Arkan menatap Syahara.

Deg..

Syahara di buat sport jantung,rasanya seluruh tubuh Syahara di buat mati rasa.

"Apa masih ada cinta buat gue?."Tanya Arkan.

"ENGGAK."Jawab Syahara lantang.

Arkan kembali menunduk. "Maaf ra."

Syahara tersenyum. "Nggak salah lagi kak,rasa ini masih ada dan nggak akan pernah hilang."Lanjut Syahara terkekeh.

"Beneran?."Tanya Arkan antusis,Syahara mengangguk.

"Apa sekarang aku boleh kembali seperti dulu?aku rindu melihat wajah kakak memerah disaat aku goda."Kekeh Syahara.

"Enggak si! Gue mah biasa aja,udah tekbal di gituin sama cewek."Sombong Arkan.

"Tapi di antar yang lain,aku yang berhasil dapetin hati kakak."Ujur Syahara percaya diri.

Arkan menaiki sebelah alisnya. "Kata siapa lo dapetin hati gue?."

"Jadi?."Tanya Syahara pelan.

"Masih butuh belajar lagi,jangan terlalu terburu-buru,kita belum lama kenal. Gue butuh waktu dan gue minta sama lo buat bersabar lagi."

"Gue akan belajar mencinta lo,demi LO!."Lanjut Arkan tersenyum sambil mengacak-acak rambut Syahara.

"Ih berantakan kak,entar jelek."Umpat Syahara.

"Biarin emang udah jelek."Ledek Arkan.

"Nyebelin deh."Syahara berjinjit lalu menggigit bahu Arkan.

"Awww..kanibal ni."Arkan mendorong kepala Syahara.

"Biarin.."Syahara menjulurkan lidahnya.

"Mau bercanda ni?."Arkan mengambil ancang-ancang.1,2,3 Arkan menggelitikkan pinggang dan leher Syahara.

"Iya iya ampun,udah kak ish."Syahara teriak-teriak tidak jelas.

"Jangan main-main makanya."Arkan menarik tangan Syahara ke arah motornya.

"Udah malam,belum mandi kan lo? Ewww."Arkan menutup hidungnya yang mancung.

"Aku tampol ni."Syahara mengarahkan tanganya ke pipi Arkan.

"Jangan di tampol dong,di usap-usap aja."Arkan langsung mengangkat tanganya Syahara dan menaruh di pipinya.

Syahara mengusap-usap pipi Arkan lama. "Ngantuk gue."Kekeh Arkan.

Syahara langsung menghentikan kegiatannya.

"Yaudah ayo pulang."Ajak Arkan.

Syahara mengerutkan keningnya. "Pulang sama kakak?."

"Ama abang tukang Pecel Lelenya."Cetus Arkan menaiki motornya.

"Yeh orang lagi dagang masa di suruh pulang."Sahut Syahara polos.

"Eghhhh...gue nikahin lo."Arkan langsung menarik tangan Syahara untuk naik ke motornya.

"Majuan,tar lo jatuh."Arkan menyalahkan mesin motornya.

KansyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang