"Aaaaa!!!."
'Bruk'
Arkan tergeletak di kolong mobil truk dengan darah yang terus mengalir.
"KAK ARKAN!!!!!."Teriak Syahara yang terjatuh di pinggir jalan akibat dorongan Arkan.
"Astaghfirullah Arkan."Teriak anak OSIS bersamaan.
Gibran langsung memberhentikan motornya dan langsung berlari ke arah truk tersebut.
Kecelakaan ini menaraik perhatian para pengemudi,jalanan menjadi macet. Salah satu anggota OSIS menelepon pihak Polisi dan ambulan.
Arkan di pindahkan ke pinggir jalan.
Matanya yang tertutup rapat,wajahnya yang sudah berlumur darah,bajunya tersobek akibat gesekan aspal.Anggota ke Polisian datang dan langsung menyelidiki kejadian ini.
Syahara diam sejenak lalu menghampiri Arkan."Kak Arkan.. Hiks..hiks..hiks."Panggil Syahara lirih.
Tangan Syahara di cekal oleh Aqsal,karena tidak boleh mendekat ke arah Arkan atas perintah pihak Polisi.
Syahara terus memberontak ingin mendekati Arkan.Tubuh Gibran jatuh ke aspal,tangannya mengepal sempurna,matanya terus menatap sahabatnya yang terbaring tak berdaya di aspal dengan darah yang terus mengalir di sekujur tubuhnya.
Lo orang hebat ar,gue tahu lo kuat. Bangun ar,kita semua disini.-batin Gibran.
"Ar bangunnnn!!!!."Teriak Gibran sambil memukul-mukul aspal dengan tangannya.
"Gib istighfar gib!!."Zehan menahan tangan Gibran.
"Arkan bakal ninggalin kita han,dia bakal nyusul Atta."Ujur Gibran.
"Astaghfirullah..istighfar gib!! Lo enggak boleh ngomong gitu!! Kita semua harus yakin kalau Arkan pasti selamat."Bentak Zehan.
"Kak Arkan hikss..hikss..Maafin aku hikss..hikss.."Syahara mulai lemas dan matanya tertutup kembali.
Ambulan datang,Arkan langsung di larikan ke Rumah Sakit.
"YaAllah kenapa kau berikan cobaan begitu berat kepada kami semua."Guma Rizal sambil mengusap wajahnya pelan.
Arkan masuk kedalam UGD. Semua OSIS menunggu dengan kepala yang di tundukkan.
"Apa kak Arkan akan pergi tinggalin Alta juga?."Tanya Alta pelan sambil menunduk.
Ali mendekat ke arah Alta. "Kita berdo'a aja semoga kak Atta selamat ya."Sahut Ali tersenyum simpul.
Syahara masih pingsan dan belum sadarkan diri. Gibran berdiri di depan pintu UGD sambil terus memanggil nama Arkan dengan lirih.
Ini menjadi musibah terbesar dalam Organisasi OSIS. Dari kepergian Atta dan sekarang Arkan sedang berjuang melawan maut.
"Gue pulang dulu ya? Kasihan bundah gue di rumah sendirian."Ujur Zaki.
"Eh iya gue juga,gue belum izin dari tadi malem."Timpal Fany.
"Gue juga deh mau pulang dulu. mandi,makan. Terus kesini lagi."Ujur Ali.
"Bareng li,gue juga mau pulang mandi dulu."Samber Rizal.
Yang lain hanya mengangguk dan tersisa 8 orang yang menunggu di UGD.
Syahara membuka matanya perlahan. Kepalanya sangat pusing mungkin efek terlalu banyak menangis.
"Kak Arkan.."Panggil Syahara lirih.
Selang beberapa menit kemudian 7 Dokter keluar dari ruang UGD.
"Keluarga pasien Arkan?."Panggil salah satu Dokter bernama Indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kansya
Teen FictionTidak pernah ada waktu dan tempat untuk cinta sejati. Semuanya terjadi tanpa sengaja, dalam satu detak jantung, dalam sekejap, menghasilkan momen mendebarkan. -Syahara Fastelzia Dareen. -Arkan Kaneen Elbass.