#17.Arga dan Syahara.

24 1 0
                                    

Kring..kring..kring..

Bel pulang berbunyi.

"Mau pulang bareng gue enggak tan?."Tanya Syahara,Tania menggeleng.

"Hm..yaudah gue duluan ya."Pamit Syahara ke luar kelas.

Syahara menuruni anak tangga. "Ayo ikut gue!!!!."Tiba-tiba tangan Syahara di cekal oleh Dea(Kakak kelas Syahara).

"Mau kemana kak?."Tanya Syahara dan berusaha melepaskan cekalan Dea.

"Enggak usah banyak tanya loh."Dea menarik Syahara ke arah gudang.

Syahara membulatkan matanya ketika melihat 3 kakak kelas lainnya yang menatap sinis ke arahnya.

"Kalian mau ngapain?."Tanya Syahara takut.

Dea menjatuhkan Syahara ke lantai.
"Nih guys gue bawa mangsa."Ujur Dea.

Enjel kakak kelas Syahara berjongkok dan menarik paksa dasi Syahara. "Enggak usah takut,kita enggak akan ngapa-ngapain loh kok."Bisiknya.

"Lepasin gue."Ujur Syahara lirih.

Tiba-tiba handphone Syahara berdering. Arkan menelfonnya.

Dengan cepat Enjel mengambil paksa handphone Syahara dari tangannya.

"Uh Cowoknya telfon ya."Enjel memangkat dagu Syahara.

"Balikin handphone gue."Syahara memberontak.

Dea dan 2 teman lainnta tidak tinggal diam ia mengitak tangan dan kaki Syahara.Enjel mematikan telfon dari Arkan.

Kak Arkan tolong aku.-batin Syahara.

Di sisi lain Arkan dan Gibran mencari-cari Syahara ke setiap ruangan.

"Syahara udah pulang kali ar."Ujur Gibran yang mulai lelah.

"Gue yakin dia belum pulang,dia juga udah janji mau pulang bareng gue."Sahut Gibran.

"Coba ke perpustakaan,siapa tahu dia di sana."Arkan hanya mengangguk.

Saat ia ingin berjalan ke perpustakaan,Gibran menghentikan langkah Arkan tepat di depan gudang.

"Apaan si?."Cibir Arkan.

"Lo denger suara orang minta tolong enggak si?."Tanya Gibran.

Arkan diam mencoba mendengarnya. "Kok suaranya kaya gue kenal ya."Ujur Arkan.

Gibran mencoba melihat ke arah gudang. "Kayanya di dalem ada orang ar."Curiga Gibran.

Tanpa basa-basi Arkan langsung mendobrak pintu gudang. Arkan membulatkan matanya ketika melihat Syahara yang tengah di siram oleh air.

"Apa-apaan loh."Arkan langsung berlari menghampiri Syahara yang terus menangis.

Enjel dan teman-temanya kaget bukan main. Syahara menggigil ke dinginan,dengan cepat Arkan memeluk Syahara sangat erat dan melepaskan ikatannya.

"Cewek enggak punya hati lo semua!!!."Bentak Gibran emosi.

Arkan melepaskan pelukannya dan langsung berdiri di depan Enjel dan teman-teman lainnya.

"Keji lo semua!."Arkan mengepal tangannya sempurna.

"Kalau sampai cewek gue kenapa-kenapa,gue enggak akan biarin hidup lo semua tenang!!!."Arkan meninggikan suaranya.

Syahara yang mulai pucat akhirnya pingsan. "Ar,Syahara ar."Ujur Gibran yang melihat Syahara pingsan.

Dengan cepat Arkan menggendong Syahara dan membawanya keluar dari gudang."Lo enggak cuma berhadapan sama OSIS,gue akan bilang ini semua ke Kepala Sekolah."Sahut Gibran dan langsung menyusul Arkan keluar gudang.
***

KansyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang