CHAPTER 5

56.2K 391 41
                                    

Hi para readers! Mana suaranya nih.

author yang super duper cantik ini datang lagi. Mana suaranyaa

Jangan lupa fote dan komentnya!!!

Author do'ain yang baik hati dan tidak sombong, udah mau ngefote dan koment di lancarkan segala urusan dan rizki. Yang udah punya pasangan smoga langgeng. Yang belom biar cepet2 di kasih. Amiin.! Tapi sama author juga boleh. Hehehe siapa tau ada yang mau

Langsung ajah deh, happy reading

Aku mulai memajukan pinggulku ke atas bawah dengan enjotan yang perlahan-lahan karna takut NAILA semakin sakit

Ada malaikat dari mana ya? Ternyata aku punya rasa kasian juga.

Aku tau NAILA pasti sedang menahan birahinya dan desahan-desahan yang memaksa keluar

Aku sudah bermain selama 15 menit tapi tetap saja tak ada balasan atau desahan, sedangkan aku saja sudah hampir puncaknya

Layaknya penunggang kuda yang mahir, aku terus menunggang dengan ritme yang semakin cepat

Aku bisa merasakan NAILA menegang karna puncuk gunung kembar merah jambu itu sudah mengeras

Sangat terlihat bahwa ia sedang menahan semua

Menahan sakit, serta nikmat yang menguncak

NAILA terus menggigit bibir bagian bawahnya,

Air matapun tak henti-hentinya menetes

Lebih tepatnya NAILA menangis dalam diam

Kenapasi gak mau bersuara?

Rasanya iblis telah merasuki tubuhku sepenuhnya

Aku tak perduli apa yang NAILA rasakan, aku lebih kencang memajukan pinggulku dan terus ku dorong fenisku lebih dalam

Mulutku terus menjilat, menghisap sambil sesekali lidahku menari-nari di area merah jambu yang menggiurkan

Aku menggigit puncuk merah jambu itu sampai berdarah

"Aw!" Jerit NAILA, tapi sungguh aku sangat puas

Ke 2 puncuk gunung kembar itu telah keluar darah segar

Mungkin aku jahat! Tapi inilah balasannya karna tak mau melayani TRISTAN BUMI sepenuhnya

Aku berlalu bermain dengan leher jenjang milik NAILA

Aku mendesah nikmat

"Ah, aaaah, uhhh, uuuh, aaaaghtt nai, aaaah la, aaah. Teeeruuushhh saaayaang"

Akhirnya aku sudah mencapai puncaknya

Tapi dari tadi NAILA terisak

"Hikss, sakit, hiksss, s,a hiks k,it hiks" isak NAILA

Tapi aku senang NAILA akhirnya bersuara

Tak apalah kita tak mencapai puncak bersama

Tapi aku sangat lega

Dan semua seperma ku masuk dengan sempurna

Mana suaranya pendukung NAILA

Ok ini baru awal. Tenang ajah. Pasti banyak adegan-adegan yang hot sudah menanti

TB

WITHOUT LIGHT17++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang