CHAPTER 6

51.3K 310 10
                                    

Mana suaranya.! Jangan lupa fomentnya aku nungguin loh

Ok para readers yang baik hati, tidak sombong dan sangat dermawan, jangan cuma baca cerita aku doang! Ini otak ampe buntu tau

Kalau baca gak ngefote smoga kebayang adegan yang ada di cerita ini. Amiiiin

Happy reading!

Sungguh lelah, ku baringkan tubuhku di samping tubuh NAILA

Sudah tidak terdengar atau isakkan dari NAILA

Aku menengok ke arah NAILA

Ia terlelap, aku tau dia sangat lelah

Aku melihat darah kering dari puncak gunung kembar

Oh sit, apa aku seganas itu? Siapa suruh ia memancingku?

Aku pun bangkit dari tidurku, aku duduk sambil menghadap tubuh NAILA dan menatap wajah NAILA leat-lekat

Sekias aku melihat merah-merah dari seprai tepat di bawah selangkangan NAILA

Aku mencoba melihatnya lagi

Aku memicingkan mata ketika aku baru sadar bahwa itu darah perawan NAILA

"Sudah lama aku tidak mendapatkan yang masih di segel seperti ini! Mungkon akan mahal" gumamku dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar

setelah aku mandi dan membersihkan keluh yang menempel karna habis bercinta

Aku membawa baskom kecil yang berisi air bersih dan handuk kecil

Aku menaru baskom kecil itu di samping paha NAILA

Ku celupkan anduk itu ke dalam air lalu ku peras

Ku basuh wajah mulus NAILA lembut dengan anduk basah

Setelah muka aku mengelap seluruh tubuh NAILA kecuali vagina dan gunung kembar

Lalu aku membersihkan darah kering yang menempel di gunung kembar yang kenyal itu

Aku tersenyum ketika mendengar suara dari bibir seksi NAILA

"Augh aughhht"

Ringisan yang hampir mirip dengan desahan

Sit! Indahnya astaga ia bangkit lagi

Sumpah NAILA kau mampu memutar balikan hidupku

Gunung kembar itu sudah bersih

Aku berpaling menuju vagina yang menggairahkan

Aku mulai menyentuh lembut, membersihkan sisa seperma dan darah yang menempel

Susah payah aku menahan salifahku

Tanpa di undang ia mengeluarkan desahan yang aku tunggu

"Aahh ahh ah"

Singkat tapi mampu membuatku sangat bernafsu

Sabar istrimu sedang sakit, sebaiknya kita tunggu 3 hari

3 hari? Oh tidak! Tidak! Itu terllalu lama

Bagai mana jika besok?

Oh tidak ia masih terlalu sakit

Bagai terbujuk malaikat TRISTAN BUMI memiliki rasa kasian

Ya sudah bagai mana jika besok lusa?

Sepertinya itu pemikiran yang baik

Setelah selesai membersihkan tubuh NAILA

aku memakaikan baju tidur berserta dalamannya yang baru ku ambil dari lomari

Di lomari NAILA sangat banyak kaca mata gunung dan aku sempat melihat ukurannnya

42 ukuran yang besar

Aku harus sering-sering meremas gunung kembar itu agar semakin besar dan kenyal

TBC

WITHOUT LIGHT17++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang