Tahun 2043. Di seluruh belahan dunia, konflik, pertumpahan darah, anarkisme, kehancuran dan kekacauan terjadi dimana-mana. Berbagai bangsa-bangsa di dunia yang tadinya mampu dan ingin untuk hidup berdampingan dengan damai, sekarang bersiap untuk menghancurkan satu sama lain. Mesin-mesin perang menderu di seluruh pelosok benua dan teriakan orang-orang tak berdosa menggema keras mengharukan, terjebak di antara konflik yang mereka sendiri tak pernah inginkan.
Amerika Serikat dan Rusia sudah berubah menjadi puing. Negara-negara di benua Eropa sedang berada di ujung tanduk di tengah deru kekacauan yang seolah tak pernah habis. Negara-negara di Afrika berperang mati-matian untuk berebut sumber daya alam yang kian lama kian langka. Di india, mayat orang-orang bergelimpangan di jalan karena mati kelaparan dan kehabisan air bersih, Cina berjuang melawan virus yang sudah menghabisi lebih dari 15 juta rakyat nya dan jepang hampir menjadi negara tak berpenghuni. Sisanya, ada negara yang menghadapi kekacauan, kelaparan atau bahkan sudah tidak ada lagi sama sekali seperti Korea, Brazil atau beberapa negara di timur tengah yang sudah dikuasai teroris atau penyamun.
Setelah kekacauan yang dijuluki "Hari-Hari Kelam" terjadi beberapa tahun yang lalu, Indonesia yang sekarang berbentuk Serikat berjuang mati-matian untuk bangkit dan mempertahankan kestabilan dan keamanannya di tengah kecamuk kekacauan global. Melalui pengorbanan, keringat, darah dan hukum militer, indonesia sejauh ini berhasil untuk mempertahankan posisinya di dunia. Hukum masih dijunjung tinggi, malah lebih keras ketimbang yang dulu.
Seluruh warga indonesia sekarang diwajibkan untuk tidak berbuat onar, atau langsung dihabisi oleh Polisi Militer. Sejak zaman pemerintahan Presiden Sri, berbagai bentuk perkumpulan atau organisasi yang dianggap "mengganggu" ketenangan publik langsung dibubarkan. Berbagai tayangan di televisi diredam dan diganti dengan hanya satu saluran (channel) yang telah diatur oleh negara. Segala kebebasan berpendapat diredam dengan sedemikian mungkin guna mencegah berkembangannya paham yang dikhawatirkan akan menentang pemerintah dan menimbulkan kekacauan. Segala aspek kehidupan masyarakat indonesia sekarang ada aturannya, dan bagi pelanggar akan langsung dihukum berat.
Sejak terpilih untuk menggantikan Presiden Sri melalui pemilu sembilan tahun yang lalu, Presiden Diarga dan pemerintahannya berjuang mati-matian untuk melawan salah satu masalah baru yang muncul di indonesia, pangan. Berbagai jenis aturan seperti ransum makanan sudah mulai diterapkan, namun tetap saja itu belum cukup untuk menyediakan makan ke seluruh rakyat. Orang kaya masih beruntung bisa makan cukup, tapi untuk rakyat biasa, miskin lagi jelata? Bisa minum air bersih dan makan nasi basi dengan ransum saja sudah luar biasa rasanya.
Segala hal yang menimpa rakyat Indonesia tersebut telah sukses membuat lesunya semangat untuk bertahan. Masa depan yang tidak jelas membuat seluruh rakyat Indonesia, tak peduli apapun latar belakangnya, diselimuti rasa takut yang teramat sangat. Konflik dan kekacauan global yang sangat mungkin untuk menjalar kembali ke Indonesia, keadaan sosial dan ekonomi yang pelik, mengakibatkan satu saja kesalahan dapat menghancurkan seluruh daya dan upaya untuk mempertahankan keberlangsungan negara ini. Maka pertanyaan yang muncul di benak seluruh rakyat Indonesia adalah: "masihkah ada harapan akan adanya hari esok untuk kami?".
Di tengah berbagai keadaan dan rasa takut yang menimpa rakyat Indonesia, marilah sekarang kita arahkan pandangan ke suatu sudut yang lumayan kumuh di bilangan Jakarta Selatan. Di antara kawasan Pasar Minggu dan Jalan Pejaten, sedikit tersembunyi di antara bangunan ruko-ruko yang telah sedikit tua dan kumuh, berdirilah sebuah kelab malam berhias lampu-lampu neon yang sedikit redup. Saat malam hari yang gelap, lelampuan neon yang redup itu menjadi penanda akan eksistensi kelab malam tersebut. Dari luar kelab terdengar alunan musik jazz yang lembut, dentingan peralatan minum yang sedang disiapkan dan sedikit riuh obrolan manusia didalamnya. Pukul menunjukkan jam 8 malam dan kelab malam ini sedang bersiap-siap untuk melayani para lelaki dan juga wanita yang mencari sedikit kegembiraan setelah lelah bekerja seharian ataupun yang mencari pelarian dari keadaan hidup yang carut-marut.
Di depan pintu kelab malam itu, berdiri seorang penjaga yang terbilang masih muda sedang membukakan pintu kepada dua orang wanita yang hendak masuk. Penjaga itu terlihat mengantuk dan beranjak untuk menyeruput secangkir kopi yang memang sengaja disediakan untuknya oleh sang pemilik kelab. Mata penjaga itu kemudian menangkap seorang pria yang berjalan sedikit terburu-buru ke kelab. dengan hoodie yang berwarna hitam, pria tersebut terlebih dahulu melihat ke kiri dan ke kanan jalan sebelum akhirnya menyebrang untuk menuju ke kelab itu.
"Eh, bang Andy, awak kira tadi siapa jalan buru-buru kali. Kok baru muncul jam segini bang?" sapa sang penjaga dengan dialek Sumatera yang kental kepada lelaki tersebut, setelah dia menyebrang jalan.
"Aku tadi ada keperluan dulu, kel. Tadi udah aku telfon si mba Zubaedah, doi udah tau kok aku bakalan telat," jawab Andy kepada penjaga itu. "Gimana sekolah kamu hari ini, Mikel?"
"Yah gitulah bang, kelahi aku tadi sama anak dari STM lain. Makanya tergores jidat aku," jawab Mikel sembari menunjuk pelipis nya yang terlapis Hansaplast.
"Kamu kalau terus menerus kelahi, daftar aja jadi Polmil (Polisi Militer) sana, aku jamin mereka bakal langsung nerima kamu..." sahut Andy kepada penjaga itu sembari menepuk punggung belakang nya.
"Eh, malas aku bang, ngga suka aku disuruh-suruh orang. Enak jadi satpam lagi, kerja duduk aja, terus dapat duit. Yang penting sekolah aku lanjut," jawab Mikel.
Andy hanya tersenyum dan berlalu masuk setelah dibukakan pintu oleh Mikel, ke dalam kelab malam tempatnya bekerja.
Aroma minuman dan pengharum ruangan beraroma biji kopi langsung menggelitik hidung Andy saat dia masuk ke dalam kelab. Alunan musik jazz yang dibawakan oleh band binaan suami ke-3 dari mba Zubaedah, selaku pemilik kelab, ditambah dengan suasana yang remang dan indah, menambah kesan nyaman dan intim yang selalu menjadi andalan kelab malam ini.
Kelab malam ini memiliki tiga lantai. Lantai satu tempat bar, dapur, panggung musik jazz yang kecil serta meja dan kursi untuk mengakomodasi konsumen setia kelab malam ini. Lantai dua adalah area khusus untuk mengakomodir pelanggan dari status sosial yang lebih tinggi, lengkap dengan arena billiard, bar sendiri dengan pilihan minuman yang lebih mahal. Dan lantai tiga terdiri dari bilik-bilik kecil yang sengaja disediakan untuk pelanggan yang ingin mencari "ketenangan" dan "intimasi lebih".
Andy berjalan masuk ke dalam bar, dan menemukan pemilik bar, mbak Zubaedah dan rekan sesama bartender nya, mbak Nurul, sedang dengan sangat serius memperhatikan televisi yang tergantung di atas sebuah pilar di depan bar.
"Pemirsa, berita utama pada malam hari ini. Presiden Diarga sedang menimbang untuk memberlakukan curfew (jam malam) untuk seluruh wilayah di Indonesia Serikat sebagai bentuk antisipasi akan terulangnya kerusuhan di Semarang dan Makassar, dua minggu yang lalu, yang menewaskan puluhan masyarakat sipil dan melukai ratusan aparat Polisi Militer..."
"Bangsat!" sahut mbak Zubaedah setelah mendengar pembaca berita di televisi itu. "Gimana bisnis gue bisa jalan nih kalau emang iya ada curfew... sialan!".
"Sudah, sudah mba, kan masih pertimbangan. Mana tau ngga jadi kan," ujar mbak Nurul sembari menepuk-nepuk pundak mbak Zubaedah.
"Ngga bakalan diberlakuin sih mba," sahut Andy kepada kedua orang tersebut. "Kecuali kalau si Diarga ijin dulu ke ibu Zubaedah Zaenal selaku penguasa wilayah Pasar Minggu," ujarnya sembari terkikik.
"Yeee, bisa aja lu cebol," sahut mbak Zubaedah sembari mencubit gemas tangan Andy. "dah, sana kerja. Orang udah mulai rame nih..." perintah nya sembaru berlalu.
"Andy, gue ke dapur bentar ya. Ngecek keadaan," kata mbak Nurul sebelum berjalan ke luar bar.
"Oke mba, siap..."
Sesaat kemudian, perhatian Andy kembali tertuju kepada televisi tadi.
"Selanjutnya, berita internasional pemirsa. Dilaporkan bahwa ketegangan antara Malaysia dan Singapura semakin memanas setelah Malaysia menuduh Singapura ikut andil dalam serangan teroris yang menyasar menara kembar Petronas di Kuala Lumpur, sebulan lalu..."
"Mas... mas... permisi," ujar seorang pria dari depan bar. "Boleh minta Crimson Red nya satu?"
"Oh, oke pak..." jawab Andy sambil mengalihkan pandangannya dari televisi ke pria tersebut. Shift malam ini dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Garuda
Adventure(Mature Content, NSFW, 18+.) Andy Reviera yang menjadi korban pemerkosaan, ditangkap sebagai tersangka setelah dengan sengaja membunuh lelaki yang memperkosanya. Dihadapkan dengan hukuman mati, dia bisa selamat setelah setuju untuk menyerahkan jiwa...