............
Mata Mustafa membelalak kosong. Tangannya tergeletak tak berdaya bersimbah darah setelah berusaha sia-sia untuk menutup sayatan pisau tajam di lehernya. Darah keluar bercucuran dari mulut dan lehernya seperti air mengalir. dia sudah tiada.
Di Depannya, berdiri Andy mematung. Entah setan apa yang merasuki dirinya sampai-sampai dia mampu berbuat seperti itu dan menghilangkan nyawa seorang, benarlah dia memang sangat benci terhadap mustafa, tapi tetap saja Andy telah menghilangkan nyawa manusia. Tangan Andy gemetar hebat.
"Sialan... sialan... sialan..." kutuk Andy pada dirinya sendiri. Dia mengedipkan matanya beberapa kali berharap ini semua hanya mimpi, namun tidak demikian adanya. Tangan nya masih bersimbah darah dan jasad Mustafa masih terbujur kaku di ranjang kamar tersebut.
Dalam kepanikannya, dia mengambil beberapa lembar tissue dan membersihkan bercak darah dari tangan nya dan dari pisau pemotong buah yang nahas itu. Dia awalnya ingin meninggalkan pisau itu di kamar itu, namun kemudian memilih untuk membawanya. Andy dengan buru-buru memakai kembali celananya dan kemejanya yang sedikit tersobek akibat dilucuti paksa oleh almarhum Mustafa tadi.
Setelah melihat jasad itu sekali lagi, Andy mematikan lampu kamar terkutuk itu dan dengan perlahan melangkah ke luar kamar. Segala rasa sakit yang dia rasakan akibat perlakuan bejat Mustafa tadi tiba-tiba sirna akibat dikalahkan oleh rasa panik yang sedemikian akutnya.
Andy memutuskan untuk langsung kabur dari kelab, kalau dia masih disini ada peluang besar untuk dia langsung ditangkap. Kelab malam ini memang tidak memiliki cctv di lantai 2 dan 3 dikarenakan aturan privasi kelab. Namun, Andy yakin dia segera tertangkap begitu polisi melihat dia pucat pasi ketika menjawab pertanyaan petugas, dan dia juga yakin luka-luka yang dia dapatkan sewaktu diperkosa Mustafa tadi juga akan menjadi tanda tanya.
Andy berjalan mengendap-endap turun ke lantai 2. Dia tidak bisa keluar melalui pintu depan karena pasti akan ketahuan oleh mbak Zubaedah dan Mikel yang pasti akan bertanya mengapa dia kabur saat shift nya masih berlangsung. Keluar lewat dapur juga tidak bisa mengingat mbak Nurul kemungkinan besar berada disana.
"Hanya ada satu cara baginya untuk keluar dari kelab ini," ujar Andy dalam hatinya.
Di belakang lantai 2 kelab, ada sebuah balkoni yang menghadap ke jalan setapak yang sangat bau akibat terletak di samping got di belakang kelab. Balkoni itu jarang digunakan dan kalaupun digunakan, paling hanya untuk tempat merokok pekerja kelab itu. Andy langsung bergerak diam-diam ke balkoni tersebut, untungnya pintu yang mengarah ke balkoni itu memang tidak terkunci. Sesampainya di balkoni tersebut, andy terdiam sejenak memikirkan bagaimana cara terbaik untuknya, apakah langsung melompat saja? Balkoni itu masih terbilang cukup tinggi sehingga melompat tentu saja itu akan menyakitkan dirinya dan pastinya menimbulkan suara yang mencurigakan.
Andy meraba hoodie nya, dia kemudian menemukan bekas tali yang digunakan oleh Mustafa di dalam kantong hoodie nya. Entah mengapa tali itu bisa ada di hoodie nya, tapi tali itu memberi Andy sebuah ide.
Andi mengikat tali tersebut di besi balkoni. Karena tali tersebut terbilang masih pendek, Andy kemudian mengikat ujung tali yang satunya dengan hoodie miliknya itu. Dia lalu memanjat balkoni itu dengan sebuah kursi kayu yang ada disitu dan dengan hati-hati melompat ke bawah sambil memegang hoodie nya. Lengan hoodie nya sobek akibat lompatan itu, namun untungnya, Andy berhasil mendarat di jalan setapak itu dengan selamat dan tanpa menimbulkan suara yang mencurigakan.
Andy kemudian berlari menyusuri jalan setapak yang sangat bau itu ke arah timur, keluar dari jalan salihara untuk menuju jalan raya Pasar Minggu. Dia berhenti sebentar untuk memikirkan cara untuk dia kembali ke kos nya di kawasan Lenteng Agung.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Garuda
Adventure(Mature Content, NSFW, 18+.) Andy Reviera yang menjadi korban pemerkosaan, ditangkap sebagai tersangka setelah dengan sengaja membunuh lelaki yang memperkosanya. Dihadapkan dengan hukuman mati, dia bisa selamat setelah setuju untuk menyerahkan jiwa...