Bertahun-tahun yang lalu, Kota Jakarta merupakan kebangaan dan jati diri bangsa Indonesia. Dengan segala gemerlap glamor dan inklusivitas kehidupan kota yang didapuk sebagai kota terbesar dengan penduduk terbanyak di indonesia, Jakarta adalah sentra dari segala kemewahan, keelokan dan keindahan yang mampu ditawarkan indonesia kepada mata para investor asing yang dulu, sebelum berbagai konflik yang terjadi di dunia, hendak menanamkan modalnya di negara ini. Kota ini selalu digesa agar cepat berkembang, terus bertransformasi dan selalu berkemajuan, sebagai bentuk isyarat bahwa kota ini adalah bentuk kesejahteraan Indonesia sebagai sebuah negara. Kota yang menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa indonesia melawan penjajah kurang lebih 100 tahun yang lalu ini menjelma dari sebuah kota pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa menjadi Ibukota negara Indonesia yang merdeka dan mengemban amanah sebagai Ibukota negara kurang lebih selama 80 tahun sebelum seorang presiden yang namanya telah banyak dilupakan oleh orang-orang memindahkan ibukota Indonesia ke Sulawesi. Bahkan setelah tidak menjadi ibukota pun, Kota Jakarta terus menjadi pusat perekonomian dan berkembang pesat hingga "memakan" kota-kota satelit di sekitarnya untuk menjadi sebuah "Megapolitan" bernama "Jakarta Raya".
Namun sekarang, keadaan telah berubah. Kota yang dulu ramai - bahkan cenderung padat - sekarang begitu sepi. Banyak gedung-gedung bertingkat yang dulu menjadi intan dalam mahkota Jakarta, sekarang ditinggalkan begitu saja untuk lapuk oleh waktu. Jalanan yang dulunya megah, dengan lampu gemerlap yang terang dan penuh dengan mobil-mobil mewah milik warga kota ini, sekarang sepi, gelap dan berlubang dimana-mana. Jakarta tak lagi tempatnya orang-orang elit, dengan barang-barang mewah dan pakaian memukau, sekarang jalanan jakarta diisi oleh orang-orang berpakaian lusuh berwajah letih, dan sekarang barang mewah bagi mereka adalah tas, dompet dan sisa-sisa makanan yang belum basi. Orang-orang kaya yang masih selamat dengan sedikit sisa kekayaan mereka memilih kabur dan bersembunyi di dataran tinggi, membentuk komunitas sendiri, dan cenderung menghindari daerah perkotaan.
Dulu mereka bilang jakarta adalah kota yang tak pernah tidur, namun sekarang kota ini bukan hanya telah tertidur, melainkan sudah tak mampu bangkit sama sekali.
Sebuah mobil sedan berwarna hitam terlihat melintas di jalan kota jakarta yang begitu sepi sambil sesekali mengerem untuk menghindari lobang atau empangan air sisa gerimis sebentar tadi. Didalam mobil itu, Dwikorita Kurniawati sedang sibuk membaca beberapa artikel dan laporan dari tabletnya, foto Andy Reviera terlihat di beberapa laporan itu. Kacamata yang ia kenakan terlihat menyala dari cahaya pantulan tablet dihadapannya. Kadang-kadang keningnya mengernyit sambil jari telunjuknya sibuk menggulirkan artikel itu, tanda ada sesuatu yang tidak berkenan dalam isi artikel tersebut. Lelah dengan membaca artikel itu, Dwikorita membuka kacamatanya dan menguap, sesekali dia melihat keluar dari jendela mobilnya.
"Sudah hampir jam 4:30 pagi," ujarnya dalam hati.
Tiba-tiba mobil yang ditumpanginya melambat, karena dia mengira itu hanya untuk menghindari lobang atau empangan, Dwikorita tak ambil pusing dan memejamkan matanya untuk bisa istirahat sejenak. Tetapi kemudian suara pengemudi mobil itu membangunkannya.
"Maaf bu, sepertinya ada roadblock polisi dihadapan kita. Saya diberi isyarat untuk segera berhenti," ujar bapak pengemudi itu padanya.
"Haah, apa lagi ini..." eluh Dwikorita dalam hati sambil mengucek kedua matanya. Mobil sudah benar-benar berhenti saat dia membuka jendela. "Pak, ada apa ya? Saya sedang buru-buru. Apa bapak tidak melihat plat nomornya?" ujarnya jengkel kepada seorang polisi militer muda.
"Mohon maaf ibu menteri, tapi saya dalam instruksi langsung dari Pak Nyoman (Nyoman Sadirana, Kepala Polisi Militer Jakarta) untuk menutup jalan Cempaka karena telah terjadi insiden perkelahian dan pembunuhan tepat di persimpangan Boulevard, kami mohon ibu menteri bersedia berputar arah," ujar polisi muda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Garuda
Adventure(Mature Content, NSFW, 18+.) Andy Reviera yang menjadi korban pemerkosaan, ditangkap sebagai tersangka setelah dengan sengaja membunuh lelaki yang memperkosanya. Dihadapkan dengan hukuman mati, dia bisa selamat setelah setuju untuk menyerahkan jiwa...