5. Pilihan dan Keputusan

2.2K 334 61
                                    



Iris hitam kecoklatan menatap langit langit ruangan; melihat dalam pandangan yang kosong, ingin memberontak namun sadar dirinya tak berdaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris hitam kecoklatan menatap langit langit ruangan; melihat dalam pandangan yang kosong, ingin memberontak namun sadar dirinya tak berdaya. Pendengaran si pemilik menangkap samar samar suara rintik hujan yang semakin deras. Tenggorokannya terasa kering; berbeda jauh dengan jalanan dan bangunan serta pepohonan yang bertambah basah seiring dengan terpaan air yang jatuh dan menabrak semuanya.

Wangi tanah terkena hujan; biasanya semua tercium amat mendamaikan. Bergelung dalam selimut ketika dingin tiba; ah, dengan satu cangkir cokelat panas.

Beberapa hal indah dan sederhana yang saat ini hanya bisa Tzuyu bayangkan; diimpikan—bukan dirasakan.

Kehidupannya bahkan belum pernah seperti itu beberapa tahun belakangan. Jika dihitung mundur dan diingat kembali, saat tidur pun ia harus dalam keadaan waspada akan siapapun yang mengincar nyawanya. Hidup seorang Chou Tzuyu memanglah selalu begitu.

Kebebasannya selalu berakhir menjadi angan semata; entah kapan dapat Tzuyu genggam dan nikmati. Entahlah, rasanya selamanya pun tak akan bisa. Setiap melangkah, Tzuyu tahu ada beberapa orang dari kelompok kelompok terorganisir yang mengincarnya.

Meminta bantuan kepada sang paman yang merupakan pemimpin Gray Lantern?

Jangan bercanda; Chou Tzuyu sama sekali tak sudi.

Lelaki itu; mengincar Tzuyu untuk dibawanya ke Taiwan hanya supaya Tzuyu bisa dinikahkan pada pemimpin dari kelompok mafia Taiwan yang lain. Pernikahan bisnis, sehingga pamannya memiliki alasan untuk melebarkan lagi sayapnya yang bahkan saat ini sudah menaungi nyaris semua hal di Taiwan. Tian Zie Chun tak berbeda sama sekali dengan Jeon Jungkook; keduanya sama sama licik.

Perbedaannya, Zie Chun tak akan mau melukai Tzuyu apalagi membunuhnya; karena gadis itu asset yang mahal.

Jeon Jungkook? Menabrak Tzuyu hingga membuat tulang tulangnya patah pun rasanya bisa dikerjakan dalam kedipan mata.

Bicara tentang Jeon Jungkook dan penawarannya.

Sudah nyaris dua jam berlalu dari perginya sosok itu dari ruangan tempat Tzuyu berada. Rasa nyeri masih Tzuyu rasakan dari lukanya yang kembali menerima jahitan, akibat cengkraman si brengsek Jeon Jungkook. Bibirnya terasa kering, bagian bawahnya masih sedikit kebas karena obat bius yang disuntikan ketika ia akan menerima jahitan lain.

Borgol masih melingkar di tangannya, mengikatnya dengan pinggiran ranjang sebagai jaminan bahwa Chou Tzuyu tak akan pergi kemanapun.

Apa Jeon Jungkook bercanda?

Tzuyu bahkan masih sulit membalikkan badannya. Memang dia akan pergi kemana dalam keadaan begini?

Hanya ada beberapa waktu untuk berpikir; sesuai penawaran dari Jeon Jungkook, dan rasanya Tzuyu bahkan tak perlu berpikir. Ia lelah bahkan untuk sekedar berpikir atau menimbang nimbang tawaran Jungkook. Persetan, Tzuyu sudah tak ingin lagi peduli dengan nyawanya.

Gangster ; Jeon Jungkook x Chou Tzuyu ( TzuKook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang