sepuluh

272 28 0
                                    

Jimin hancur begitu dengan hatinya.
Jimin lebih hancur ketika ayah kandungnya sendiri membela jalang lain di banding ibu kandungnya sendiri.

"Aku benci ayah."ucap Jimin sambil mengepalkan erat tangannya.Dan menatap kosong langit langit dengan air asin yang keluar tanpa seijin nya.

Sedangkan di manison Jimin,

Ayah kandung Jimin sedang membersihkan kan pedangnya di balkon dengan sang istri baru yang berada di ranjang sedang merapihkan perhiasan perhiasan emas yang di belikan oleh Chanyeol.

tok tok tok...

"Tuan,nyonya malam sudah siap."sang maid sambil membuka pintu.tak lupa membungkuk untuk memberi hormat.

"Baiklah,kami akan menyusul dan sekarang kau keluar." Ucap sang istri baru tsb.

"Baik nyonya." Ucap nya sambil melirik ke arah balkon yang dimana Chanyeol sedang membersihkan pedang nya dengan penuh arti dan penuh kekecewaan?.

Makan malam pun sudah di laksanakan dengan Chanyeol,nancy istri barunya tsb,dan Jimin. Mereka tidak membuka suara sampai makan malam pun selesai.

Dan Jimin pergi ke rumah jin yang berada di hutan. Tidak lupa untuk memberikan salam kepada maid johra yang sudah ia anggap sebagai ibunya.atau dia memang ibu kandungnya?.

Sekarang maid johra sedang mencuci piring dengan baju khas maid atau seorang pelayan.

Tanpa ia sadari bahwa ke dua kancing baju yang ia pakai terbuka dan membuat bahu serta leher putihnya yang terekspos,serta rambut coklat yang di ikat membuat semua terlihat sexy.

Dan gambar panah yang tercetak di bahu mulusnya.

Johra nampak sedang bersenandung sambil mencuci piringnya.Tiba tiba Chanyeol datang untuk mengambil sebotol Soju untuknya,dan tanpa johra sadari.

Chanyeol pun menyadari sesuatu dari johra yaitu gambar panah di bahunya.setau Chanyeol gambar panah tsb adalah permintaan Chanyeol kepada Irene atas ulang tahunnya yang ke 350 tahun.

Chanyeol pun mengahmpirinya.

"Johra." Ucap Chanyeol tepat di sebelahnya.

"I-iya tuan,s-sebentar."Irene pun berbalik badan dan memakaikan sesuatu ke matanya.itu lensa mata bewarna kuning

"Dapat dari mana itu?." Ucap Chanyeol.

"Ma-maksud tuan?." Ucap johra gugup.

"Gambar panah yang berada di bahu mu?." Ucap Chanyeol sambil menunjuk ke arah bahunya.

Aku yakin kau tidak akan lupa.-

"Apakah kau tidak punya mulut?jawab?!."ucap Chanyeol dengan nada yang meninggi.

Johra pun kembali menatap Chanyeol dan..

"Aku tau kau takkan lupa." Ucap batin Irene yang ia keluarkan dari lisannya.

"Kau Irene?." Tanya Chanyeol.

"Chanyeol-ah dimana kamu sayang,tolong bantu aku." Teriak nancy memanggil Chanyeol.

"Sebaiknya kau temani istri barumu itu,permisi ah ya satu lagi..tolong jangan bilang kepada Jimin...kumohon.terima kasih" Ucap Irene sambil menunduk dan pergi ke kamarnya.

Chanyeol pun memijit keningnya dan berkata.

"Hei tunggu aku perlu bicara denganmu...Aish shit,what should i do." Gumamnya sambil berjalan menuju kamarnya.

Dan Irene,dia tidak bisa menampung air mata lagi,menurutnya ini sangatlah menyakitkan,hubungan Chanyeol dan Irene belum lah sah cerai,tetapi Chanyeol sudah mempunyai istri baru,dan Jimin yang membenci ayahnya.

Differences × Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang