12

38 9 4
                                    

Meita keluar dari rumah tanpa meninggalkan kata sedikit pun. Tanpa memedulikan Meita yang pergi dari rumah, Alleta memasuki kamar papa nya, disitu papa nya sedang terbaring di ranjang nya dan tengah diobati juga lukanya oleh Jihan.

"maafin mama ya pa'' ucap Alleta sambil mengelus lembut lengan papa nya.

"sudah biasa'' kata Fery.

"kayak lagu ya pa, sudah biasa diriku ditinggalkan~~'' ucap Jemy dengan polosnya membuat orang yang berada di kamar tertawa.

" pa? Emang papa kuat hidup sama mama yang nyakitin begitu, capek kali pa'' cemooh Jihan, yang sudah kesal dengan sikap dan kelakuan mama nya.

"gapapa, kan papa sayang'' ucap Fery

"udah lah pa, cerai aja'' Jihan berkata seenak jidat, Alleta dan Fery cengo.

"tidak semudah itu ferguso'' ucap Alleta dan Fery bersamaan.

"papa akan berjuang, meski mama kayak gitu, papa tau perjuangan gak pernah menghianati hasil ko'' kedua sudut bibir Fery mengembang, ia tersenyum kecil sembari mengelus lembut rambut Jihan sang anak remajanya.

"tapi kan.... Kalo orang yang papa perjuangin ngehianatin papa gimana?" tanya Jihan.

"mungkin itu jalan terbaik yang tuhan kasih ke papa, papa terima kok.... Itu udah takdir'' Fery berkata membuat Jihan mengerucutkan bibirnya. Akhirnya Jihan pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat lagi.

💛💛💛💛

Pagi tiba, Meita juga belum pulang selepas kejadian semalam. Namun tak ada yang mempersalahkan itu, Alleta, Jemy, Jihan dan Fery sarapan bersama di meja makan. Setelah selesai mereka pergi ke arah tujuannya masing masing.

Jihan lebih memilih pergi ke sekolah naik angkot ketimbang naik ojek online karena sekolah dan rumahnya tidak begitu jauh.

🌻🌻🌻🌻

Setelah sampai disekolah Jihan langsung masuk kelas dan disitu sudah ada Rania yang duduk terdiam sambil memainkan ponselnya.

"Ji?"

"hmm'' jawab Jihan malas.

"kenawhy? Ada masalah lagi?" tanya Rania.

"biasa mama'' jawab Jihan malas.

"sabar aja Ji, nanti juga emak lo nyadar sendiri. Sterongg dongg'' Rania menyemangati Jihan, senyum Jihan mengembang. Di ambang pintu ada laki laki yang sedang memanggil Jihan dan menyuruhnya keluar.

"kenapa ka? " tanya Jihan pada Manuel.

"lu, pulang sekolah ada acara?" tanya Manuel.

"eumm, keknya ngga''

"habis belajar tambahan kita pergi dulu bisa kan?" tanya Manuel lagi.

"ya... Bisa, tapi mau kemana?"

'' ada deh" setelah itu Manuel pergi meninggalkan Jihan. Jihan semakin bingung dan takut jika ia pergi bersama Manuel. Perasaanya tidak akan tenang. Tapi kalau sudah suka mau bagaimana?

Lu mau ngapain gue si, heran gua ama lu sikap nya ga bisa ditebak kek ramalan cuaca - Jihan.

Bel masuk berbunyi seluruh murid masuk ke kelasnya masing masing. Jihan yang disuruh oleh pak Broto untuk mengantarkan tugas untuk kelasnya, karena hari ini ada rapat guru, jadi kebanyakan Free class.

Cool Girl & TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang