Nasha pov.
Hai...
Perkenalkan, nama ku Nasha Reyza. Sekarang umurku 16 tahun. Aku lahir pada hari kamis, tanggal delapan agustus tahun duaribu dua. Aku anak ke dua dari dua bersaudara. Mama ku asli dari kota jawa dan papa ku asli dari ranah minang. Di mana kedua orang tua ku ?, mereka sudah lama tidak bersama.
Bagaimana papa dan mama ku bisa bertemu?, hanya mereka saja yang tau jawabannya. Lagi pula, papa dan mama ku sudah lama ber-pisah, Sejak umurku empat tahun.
CUKUP,cukup perkenalan dari aku, aku mau nanya nih.
Kalian semua tau gak...? Hari ini tuh, spsial banget loh!!, coba... coba hari ini hari apa hayo? hari ini adalah hari pertamaku memasuki bangku SMK, Yeeeyyyyy!!
Ku pandanggi lagi penampilan ku, Rambut panjang ku terikat satu, kemeja putih dan rok abu-abu. Tak lupa bet nama pink dari kardus mie, melingkar indah di leher ku. Juga topi toga dari kardus berwarna biru sudah bertengger indah di kepala ku.
Sekarang aku sedang berfoto ria dengan adik ku, maklum hari pertama di tahun ajaran 2018 jadi agak sedikit alay lah ya.. hehehehe. Sedang asik asik nya berfoto, suara mengelegar dari mama ku terdengar.
"Caca cepetan..!! nanti telat!"
Kegiatan ku yang tak berfaedah itu harus terhenti deh, karena teriakan dari mama ku.
*"''''"*""""*"""""*
Aku mulai melangkah setelah turun dari kereta dan menyalami mama ku. Langkah ku terhenti, Hal pertama yang ku lihat adalah...
pagar sekolah berwarna hitam yang menjunjung tinggi di hadapan ku. Mata ku masih menerawang, dan berhenti pada tulisan di atas pagar itu, SMK Swasta Mandiri.
ku langkahkan kaki ku lebih dalam lagi melihat sekolah baru ku. "haaaaaaah, indah sekali.., pepohonan di mana-mana. Bangunan sekolah berlantai tiga dan ada lapangan basket di tengahnya. Benar-benar asri sekolah baru ku ini, lain dengan kawasan kota yang panas.
Di tengah lapangan Sudah banyak saja siswa dan siswi yang memakai atribut MPLS seperti yang aku kenakan, sebagai murit baru aku memang harus mengikuti masa orientasi siswa.
"Ngapain coba, pakai atribut kek anak Tk gini" Dumel seseorang yang ada di depan barisan ku, dia tampak kesal sambil mengipasi tubuhnya mungkin dia kepanasan? Memang benar sih, pagi ini sangat panas alhasil tubuhku sudah bercucuran keringat.
Ku pandangi lagi penampilan ku, name take dari kardus ini masih setia mengalung di leher ku. Topi toga yang juga dari kardus mie itu masih ada di tangan kiri ku. Aku sudah berdiri di barisan tengah lapangan. Setelah berdiri cukup lama, rupanya kakak kakak osis itu masih mengasihi kami semua dan Akhirnya aku dan ratusan siswa dan siswi lainya di istirahatkan oleh kakak-kakak osis yang sedang ber ekting jadi galak itu. Ketika sudah duduk di tengah lapangan ini, kerjaan ku hanya celingak-celinguk menghadap depan, belakang, kiri dan kanan, begitu terus sampai aku capek.
"ahhh, aku masih malu untuk menegur mereka. Aku termasuk orang yang pemalu, jadi aku hanya mendengar kan saja celotehan kakak dan abang osis di depan lapangan. Sampai, ada seseorang yang menepuk bahuku. Dia tersenyum begitu juga diri ku. Aku dan orang yang menepuk bahuku itu sedikit berbincang gak jelas. Aku senang, sudah dapat saja nih teman baru, nama dia Ranti.
Jangan berangapan itu nama pangilan dia. Justru, itu sudah nama lengkapnya. Hanya lima huruf di bet namanya. R.A.N.T.I. Cukup aneh memang, baru pertama kali aku mendengar nama sesingkat itu. Ranti ini mudah bergaul, buktinya saja aku bisa cepat akrap dengannya. padahal belum genap satu jam kami berkenalan sudah yambung saja berbicara sama dia. Aku masih terus berbincang dengan Ranti, sampai suara pak guru membuat satu lapangan ini sunyi dan sepi. Suara mic yang nyaring karena tersangkut, membuat ku menoleh menuju ke depan lapangan, begitu juga yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akankah Dunia Ada Di Gengaman Kita
Teen FictionKisah 5 orang gadis yang berbeda dari suku, asal, kegemaran, dan sifat, sosial dan masalah yang sangaat bertolak belakang. namun di satukan pada sebuah kata yang disebut persahabatan. bukan hanya persahabatan, masalah keluarga mereka juga ada di da...