Hari-H penilaian Tari

218 14 11
                                    

Other pov.

Senin Pagi Sudah datang kembali, Senin ini yang sepertinya tidak di inginkan Kelas X RPL. Pasalnya Hari itu akan di adakannya penilaian Tari yang minggu lalu Miss Vini sampaikan.

Pagi itu, selepas Upacara. Di pelajaran pertama kelas tampak berisik, dengan murid yang sedang heboh sendiri, 
Ada yang menghafal tarian dengan sesekali mengerakan tangan, ada yang masih menonton Tarian yang akan di tampilkan semua itu supaya gerakan yang mereka hafal  lebih mudah di ingat.

di barisan depan, tepatnya di kursi pertama juga menghafal gerakan sambil mencocokan  tarian nya dengan hp di Handphone nya. Sekarang kita beralih ke barisan pojok belakang, Grup dua yang terdiri dari Nasha, Dira, Ayu, Ranti dan Arine. Wajah gugup tentu menyelimuti mereka, sebab Takut salah, gemeteran dan demam tampil lainnya.

Dari arah pintu Miss Viny datang dengan tanpa senyum nya, Ciri khas ibu guru itu membuat tegang seisi kelas. Di tambah Nomor urutan tari mereka dengan seenaknya Miss Viny ubah, Para murid laki-laki tampak kaget dengan perubahan mendadak itu, alhasil bermacam masalah ketika sedang tampil tak ter-elakan.

Nasha sudah gemeteran di tempat ia duduk, tubuhnya masih kaku. Miss Vienny akhirnya memanggil Grup 2 kedepan. Lagu Zapin melayu terdengar, karena lagu itu yang Grup 2 pilih. Awalnya Tak begitu buruk, tangan dan kaki bergerak dengan seirama.. Tetapi tampaknya keryitan Miss Viny membuyarkan tarian Nasha,

"Apa apan itu, kakak Di kiri, gerakan kamu kaku, lebarkan lagi tangan nya"

"Ah, tangan nya jangan di kepit gitu.. Powernya mana kakak"
Dengan geram miss Vienny menegur Nasha.

Tentu Kalimat itu membuat Nasha sudah tidak fokus lagi dengan gerakan nya.  Mata Nasha sudah tak sangup melihat guru nya itu.

Team dua Saling lirik mencoba saling menguatkan untuk tenang. Ketika lagu selesai, Nasha terus berjalan sambil menundukan kepala dan lebih cepat duduk di kursinya.

Tentu saja Nasha malu, Nasha sudah tau kelemahannya, Nasha Tidak pernah menari sebelumnya dan badan Nasha juga kaku, oleh sebab itu Nasha sedikit menyalahkan dirinya yang tidak becus.

Keempat sahabat Nasha Duduk di kursinya, Satu Persatu Dira, Ranti, Ayu dan Arine mulai menepuk pundak Nasha sambil tersenyum menyemangati.

Ayu yang kebetulan duduk di sebelah Nasha yang hanya diam sedikit sedih. Tiba-tiba terlintas ide jail Ayu, Ayu menelangkupkan wajah Nasha di kedua tangannya di tarik nya dua sudut bibir Nasha menjadi senyuman. Selanjutnya Tangan Ayu Menepuk pelan bahu Nasha dan berkata "Nanti kita Latihan lagi ya Nasha, Biar olahraga juga kamunya." mendengar kalimat juga senyum Ayu, bak sihir senyum Nasha juga terlihat, selanjutnya hanya tawa saja dari keduanya.

kesalahan Kecil Tak Akan Membuat kau kelihatan 'Payah', justru tidak mencoba sama sekalilah yang  Kan membuat mu terlihat 'payah', berhasil atau tidak itu urusan Belakangan.

*****""""*****

Jam Istirahat Sudah Terdengar, Masih ada satu mata pelajaran lagi untuk mapel seni budaya. bagi  grup yang belum tampil Tercetak wajah takut dan  was was dari mereka.

Lain lagi dengan Yang sudah tampil ke depan kelas tadi tentu saja, tercetak senyum dan tawa dari Grup Dua yang sudah tampil, Nasha terlihat Sudah tidak semurung tadi berkat candaan ke empat sahabatnya,

Dengan riang mereka berlima Berjalan menuju Kantin. Setibanya Di kantin mata kita langsung di tujukan pada empat kios yang berdampingan.

Kita coba melihat di kios pertama biasanya  Berjualan jajanan Ringan, Nasi Uduk, nasi goreng dan Juga air kemasan.

Di kios dua pula Tertutup karena Belum ada yang berjualan di sana. Kalau Di kios tiga ini langganan Nasha, di kios ke tiga itu berjualan sate padang. Dan di Kios empat berjualan gorengan.

Dan mulai lah mereka mengetahui kebiasaan masing masing.

Kita coba meneliti kebiasaan Nadira Nadine, Kebiasaan Dira setelah Seminggu ini di ketahui Nasha dan yang lainnya adalah, ketika jam keluar main terdengar, Dira pasti akan menarik Arine mau pun Ranti untuk menemaninya membeli "permen pedas" kalau kata Arine.

Dira biasanya akan jajan permen itu dan juga membeli Air mineral kalau lupa membawa botol minum dari rumahnya, itu sudah cukup bagi Dira yang sudah sarapan sedari pagi.

Kalau Ranti walau terlihat badannya cukup berisi, dia lebih suka Membeli Roti 2 bungkus karena Ranti bosan dengan Jajanan Di kantin itu jika di tanya jawaban Ranti Pasti..  Gak seenak Masakan nenek nya  yaa memang benar yang di bilang Ranti.

Kalau Ayu sesekali masih mau mencoba gorengan yang sudah mulai  bosan dengan Makanan di kantin.

Lain pula dengan Nasha kadang ia lebih suka membeli Sate padang, tidak dengan "Satenya" tapi hanya ketupat dan juga kuah. Satu lagi, kalau di daerah Nasha  ada makanan yang namanya "bule" bukan bule orang asing ya 😅 beda.. nama makanan itu lah yang teman sekelas Nasha katakan.. Dan juga kalau sempat, Nasha akan membawa bekal dari rumahnya.

Sekarang kita lanjut kepada si Arine,
Ya walau terlihat tubuh Arine cukup berisi sama dengan Ranti, di bandingkan yang lainnya. Porsi makanan mereka hanya sedikit, bukan karena diet atau semacamnya, jika di tanya jawaban nya pasti tidak selera.. Jadi kalau tubuh teman kalian sedikit berisi tidak juga karena banyaknya makan

Arine juga lebih memilih membawa Bekal dari Bundanya, Arine Sangat di pilah makanannya oleh sang Bunda sebab Arine hanya anak tunggal, maka dari itu kalau ke kantin Arine akan menemani sahabat baru nya itu saja.

Mereka ke kanti bersama, Dan Balik menuju ke kelas juga bersama.

Jajanan sudah di tangan, setibanya di kelas mereka berlima langsung mengumpulkan lima Kursi melingkari meja di hadapan mereka dan kemudian duduk. Kantin sangat Ramai Pada Jam Keluar main-main seperti ini makanya mereka lebih nyaman memakan makanan nya di kelas.

Sekarang meja Sudah terisi semua makanan yang mereka beli dan juga  bekal kotak Arine.  kelimanya pun makan dengan Khitmat, tetapi tetap saja  sesekali Nasha dan Ranti tidak habis ulah jahilnya..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 

Akankah Dunia Ada Di Gengaman KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang