Viola??

79 2 0
                                    


Dannn....
Raina melihat sahabatnya geram yg sedang menatap Dava takjub.
"YOLL !!" Raina menepuk pundak Viola dengan keras agar dia terbangun dari lamunannya itu.
"Astagfirullah " Viola terlonjak kaget,dan menetralkan dirinya sebentar.Saat sudah baikan Viola menatap sahabatnya itu kesal.Raina tak mau kalah dia tatap balik Viola lebih tajam.

"Apaan sih Raii , lo tuh yah selalu ajah bikin gua kaget. WHYY..." ucap Viola dengan tatapan memelas.Raina hanya membuang muka dan langsung berjalan menuju bangkunya untuk duduk dan menaruh kepalanya dilipatan tangannya.

"Rai lu marah ?" Viola mencoba untuk membujuk temannya itu.
" Sorry... ,oke sekarang lu mau ngomong apa tadi gua dengerin."
"ga dah basi " Jawab Raina penuh penekanan.
"Jihh Raina marah,iyah gue minta maaf  Raii,nanti gua beliin jus dehh dikantin." Saat Viola mengatakan itu , dengan mata yg berbinar langsung mengangguk .
"Oke gua maafin lo, tapi lu harus beliin jus " Raina tersenyum miring dengan alis yg diangkat sebelah.
Gini nih punya sahabat yg pikirannya makanan ,batin
Viola sambil membuang nafasnya kasar.
"Iyah !".
"Btw si Dava mana gua mau kasih kertas  ID nya."
"tuhh." Viola nenunjuk Dava yg baru masuk kedalam kelas dengan bibir yg dimajukan.

"Dava," Raina melambaikan tangannya sekilas untuk memberi kode agar Dava ke bangkunya.Saat sudah paham maksud Raina dia segera manuku bangku Raina.
"Kenapa?" tatapannya datar dengan suara Cool.
"Nih, lu isi abis itu kasih ke gue lagi." Raina memberikan kertas yg tadi diberikan Bu Rina.

Dava meraih kertas itu ,dan membacanya sekilas.
" Ow yah lu kasih ke gue jam istirahat ke 2 jangan telat ,gua ga mau repot² keruang guru cuma buat kasih kertas itu."
"Iya". setelah itu Dava langsung mengisi kertas tersebut.

"Raii" Dava memanggil Raina,Raina menengok kearah Dava dengan tatapan datar.Akbar melambaikan tangannya mengode agar Raina datang kebangkunya.

Raina paham akan kode Dava ,dia berdiri dan langsung menuju bangku Dava.
"kenapa?"Datar.
" Gua agak lupa sama alamat rumah gua , bisa gak kasihnya besok ajah"
"Yudah."setelah itu Raina berjalan menuju bangkunya dan kembali ke posisi semula.

"Yoll?"panggil Raina yg melihat Viola tidak bergerak ,saat dia menengok kearah sahabatnya itu,ternyata Viola tertidur pulas.

Sangat iseng Raina memencet hidung mancung nan imut milik Viola ,sesekali Raina membuat senyum tipis.Raina menempelkan tangannya didahi Viola , kaget itu yang dirasakan Raina.

Yolla lo kok panas banget sih,,duh gimana nih.batin Raina cemas.
"Yol?Viola? bangun " Raina yg cemas dengan Viola , Viola tersadar karna ada sesuatu yg menggoyangkan tubuhnya.
"hmm?"Viola membuka matanya yg lemah dan tidak berenergi.
"Lo sakitt?" suara Raina yg lembut.Viola hanya tersenyum tipis untuk menjawab Raina .Tanpa sadar Raina shok dengan kondisi Viola yg tidak sadarkan diri. Raina mencoba tenang dia menggoyangkan tubuh Viola .

----------

"Eh Dir, gua mau nanya ,Si Raina the most wanted sekolah ini? "Dava menanyakan hal yg memang itu pasti.
"Iya,kenapa suka lo ama dia?,mending jangan banyak cowo yg suka ama dia,tapi meraka kalah ganteng ama lo,dan lo juga bentar lagi bakal jadi pasangannya Raina alias The most Wanted boy." Hidir memberi tahu secara ringkas ada kata menggodanya.
"Apaan sih"
"Kekelas yuk ,bosen gue" mereka berdua beranjak dari rooftop sekolah kekelas.

Sesampainya di kelas Hidir terkejut dengan Viola yg tidak sadarkan diri ,dan melihat Raina yg sedang panik.

"Violaa?"Hidir berlari kebangku Viola duduk , semua murid terkejut dengan Viola yg tidak sadarkan diri.

Dengan cepat Hidir menggendong Viola ala bridel styl, dengan khawatir dengan Viola ,Hidir berlari melewati kelas² yg menatapnya kaget .

Dibelakang ada Raina dan Dava yg jga berlari . Dava menggenggam pergelangan tangan Raina dan menariknya untuk lebih cepat berlari.

Raina yg kaget akan hal ini tidak bisa berkata apa² karna sekarang bukan waktunya untuk bertanya macam².

Sesampainya di UKS Hidir langsung meletakkan tubuh Viola diatas Ranjang , dengan lembut.

"Thanks yah,Dir ."Raina melirik tangannya yg masih digenggam sama Dava.

Setelah paham apa maksud Raina Dava melepaskan genggamannya , tiba² pipinya memanas. Kok gua jadi gugup gini sih?? Batin Dava.

"Yudah kalian boleh keluar , gue aja yg nungguin Viola ,thanks yah." Raina memasang senyum manisnya .

"Yudah kita kekalas, nanti lo gua izinin ."
"Thanks Dirr. "Hidir dan Dava keluar dari UKS.

Setelah itu Raina melewatkan istirahat pertama dan ini sudah akan masuk jam selesaibjam istirahat kedua.Raina masih setia menjaga Viola.

------------

Dua cogan yg sedang duduk dipojok kantin.Yahh you know lah, Hidir and Dava.
"Lo bener² suka ama Viola?" Akbar memecahkan keheningan yg sedari tadi menyelimuti mereka berdua .Hidir menganggug singkat.

"Kenapa lo ga perjuangin?cowo kan?"
" Gua ga tau harus gimana cara merjuanginnya Bar."Jujur Dava juga tidak pernah nerjuangin cewe apa lagi suka.
" Lu mang pernah merjuangin cewe?" menatap Dava intens, Dava mendengus.
"Nggak, gua juga belum pernah suka ama cewe" Jawab Daav enteng & datar.
"WHAT??LU HOMOO??" setelah Hidir teriak seperti itu, Akbar menoyor palanya.
"Bacot." Dava menatap sahabat barunya ini tajam.

---------

Lain di ruang UKS yg tenang dibandingkan kantin yg penuh manusia kelaparan.Raina madih setia menggenggam  tangan Viola.Tiba tibaa....


Couple the Most Wanted schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang