Home

962 69 6
                                    

Taehyung pov...

Resah....iya kini aku resah sudah berapa hari gadis itu tidak dapat aku hubungi, dia tidak mengangkat atau membalas pesan dari ku entah apa yang terjadi tidak biasa nya dia berlaku seperti ini.

Atau ada sesuatu yang terjadi pada nya, kami sudah 2minggu ini tidak bertemu karena kesibukan kami dan aku yang baru saja comeback dengan Album baru grup ku banyak menyita waktu dan pikiran ku akhir2 ini sehingga waktu untuk gadis itu sedikit terabaikan.

Aku mengusap kasar wajah ku, mencoba menghilangkan resah yang ada dihati dan pikiran ku.
Aku sudah mencoba menghubungi member gadis itu tapi satu pun tidak tahu keberadaannya kini. Gadis itu tidak mengangkat semua panggilan di ponsel nya.

"Ayolah angkat telfon ini irene...."

Tetap tidak ada sautan dari sana..."apa yang terjadi dengan mu kenapa kau menghilang sayang" aku bermonolog dengan diri ku sendiri.

Aku berpikir sejenak kira2 dimana keberadaan gadis ku ini sekarang, "aah....kenapa tidak terpikir oleh ku apartemen kami, apa dia disana sekarang?".
Lalu dengan cepat aku mengambil kunci mobil dan melaju pergi ke apartemen yang aku dan gadis ku beli bersama untuk tempat kami bertemu. Tepat nya tempat bertemu yang aman dari pada harus bertemu di luaran dan akan diketahui oleh para paparazi dan fans yang terlau fanatik.

Aku melaju kan mobil dengan kencang membelah jalanan kota seoul  dengan sedikit hujan gerimis yang membasahi jalanan malam ini.
Tidak lama aku memarkirkan mobil di parkiran basement apartemen dan berlari cepat menuju lantai 14.

Segera aku menekan password dan masuk kedalam apart, gelap tidak ada pencahayaan dan tanda2 kehidupan di dalam sini.
Hati ku mencelos karena apa yang aku harapkan tidak sesuai dengan yang aku ingin kan.
Gadis ku tidak disini, aku menekan tombol pencahayaan terduduk lemas di sofa menenangkan kembali hati dan pikiran ku.

"Dimana kau irene?"

Lalu aku beranjak ke kamar, entah kenapa kaki ku mengajak untuk masuk ke kamar. Kamar juga terlihat gelap aku meraba mencari saklar untuk menghidupkan lampu kamar dan betapa kaget nya aku melihat seseorang meringkuk dengan memeluk lutut nya di ujung sudut kamar ini.

"Irene"

Ya dia gadis ku, duduk di sudut kamar dekat dengan ranjang sambil memeluk lutut nya. Perlahan aku mendekat kepada nya menggoyangkan tubuh nya pelan.

"Sayang..."
"Sayang..."

Pelan dia mengangkat wajah nya terlihat wajah nya yang kusut dengan mata yang sembab, entah sudah berapa lama dia menangis.

Aku memeluk tubuh nya erat sakit sekali rasanya melihat gadis ku seperti ini, entah apa yang terjadi pada nya sampai dia menjadi kacau seperti ini.

Perlahan aku mengangkat nya keatas ranjang dan menidurkannya disana. Dia masih hanya diam tak bersuara sepatah kata pun.

Aku berlari keluar kamar mengambil segelas air untuk nya. Dan kembali dengan segelas air putih.

"Minum lah sayang kau butuh ini".
"Bicaralah apa yang terjadi pada mu? Ponsel mu dimana? Kenapa kau tidak mengangkat telfon dari ku".

Namun dia hanya diam membisu dengan tatapan kosong nya.
Mungkin dia butuh beristirahat, lalu aku menyelimuti tubuh nya.

"Tidur lah sayang, tenangkan dirimu aku akan disini bersama mu" aku mengelus surai panjang rambut nya, mencoba membuat gadis ku menjadi lebih tenang.

Tak lama irene tertidur pulas, mungkin dia kelelahan karena terus menangis, entah sudah berapa lama dia menangis hingga membuat mata nya sembab dan bengkak.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang