"Halo!" seru Kai diikuti Baekyun, Kyungsoo dan Suho. "Hai, bae!" balas Jessica.
Jessica dan Kai, Ryujin dan Baekyun, Seulgi dan Suho. Yeri terdiam, mereka sudah punya pasangan masing-masing, hanya dirinya yang masih mengejar Kyungsoo, dia sangat sulit ditaklukkan, apalagi sikapnya yang cuek.
Yeri terpaku, hari ini Kyungsoo terlihat sangat tampan, Yeri sama sekali tidak tau kalau akan ada Kyungsoo. Yeri mendekatkan bibirnya di telinga Ryujin. "Kenapa lo nggak bilang kalau mereka juga ikut?"
"Nggak pa-pa Yeri, makin rame, makin seru!"
"Kalian udah mesen makanan?" tanya Suho, Seulgi menggeleng.
"Pesen gih, aku yang bayarin." Suho tersenyum menatap Seulgi, lalu mengusap rambutnya.
Yeri sibuk menatap Kyungsoo sampai ia tidak sadar Seulgi memanggilnya. "Yeri,"
"Kim Yeri!" Jessica ikutan memanggil, tapi Yeri tetap tidak berkutik.
"Yeri?" Yeri langsung mengerjap mendengar suara Kyungsoo. "Iya, kenapa?"
"Kalau Kyungsoo panggil baru nyaut, daritadi kemana? Alam kubur?" tanya Ryujin, membuat Baekyun dan Kai menahan senyum.
Jessica mengangkat alis. "Kenapa, bae?" Kai hanya menggeleng sekilas kemudian melirik Baekhyun.
Seulgi kembali menatap Yeri. "Lo mau pesen apa?"
"Hm, Gimbab sama Thai Coffee Tea."
Kyungsoo duduk berhadapan dengan Yeri, mereka duduk di ujung, dekat jendela Kafe. "Yeri,"
"Apa?" tanya Yeri dengan gugup, ia tidak sadar menggigit bibir bawahnya.
"Gue harap lo bisa nyimpan rahasia kita." bisik Kyungsoo, Yeri langsung mengangguk. "Iya, pasti."
Yeri menatap ke sekeliling, arsitektur modern bercampur kemewahan kuno membuat Kafe ini seperti Istana. Selain dirinya dan Kyungsoo, mereka sibuk mengobrol dengan pasangan masing-masing.
"Yeri," lagi-lagi Kyungsoo memanggilnya. "Yeri,"
"Yura?"
Yeri mendengus. "Nama gue Yeri, bukan Yura!"
"Oh, Yoona, sorry salah dengar." ledek Kyungsoo, ia terus memperlihatkan senyum tipis.
Yeri mendengus. "Kyungsoo!"
"Iya-iya, Yeri."
"Ingat ya, Y-E-R-I. Adiknya Lee Min Ho."
"Dih, ngaku-ngaku." Kyungsoo menganggkat alisnya, sesekali terkekeh pelan, dia menyeruput minumannya, dan Kyungsoo terus memperhatikan Yeri. Entah kenapa, hari Minggu ini terasa begitu menakjubkan. Bagi Yeri.
***
Yeri melambaikan tangan, menatap kepergian teman-temannya yang menghilang di ujung jalan, Yeri tidak ingin merepotkan mereka dengan mengantarkannya pulang. Rumah mereka berbeda arah dengannya.
Mereka benar-benar baik, mereka sangat ramah dan terbuka.
Tidak terasa, matahari hampir terbenam, Yeri harus cepat-cepat pulang.
***
Skip sampai rumah"Ini jam berapa Yeri?" Tae menatapnya tajam, tidak ada emosi, tapi Yeri paham bahwa mereka khawatir.
Yeri menunduk. "Maaf, tadi gue seneng-seneng terus sama mereka, gue nggak liat jam."
"Gue juga nggak bawa HP."
Jin menghela nafas, dari tadi dia sangat khawatir, tapi tetap saja dia tidak bisa marah, Jin memaksakan tersenyum tipis. "Jangan diulangi lagi."
Yeri mengangguk cepat, ia berbalik menuju tangga, tapi suara Jungkook menghentikannya. "Yeri,"
"Iya, Bang?" Mereka semua menatap Jungkook yang duduk besandar di sofa. "Ini, buat kamu."
Yeri mengambilnya, sebuah kertas kecil bewarna pink yang dilipat berbentuk pesawat. "Dan, Abang tau temen kamu siapa."
"Maksudnya?" Yeri terlihat bingung, ia memperhatikan satu per-satu Abangnya yang tampak serius.
Jimin berdehem. "Jauhin mereka," diikuti anggukan Yoongi dan Haseok.
"Yeri, sekarang kamu ke kamar, oke?" Namjoon tersenyum, sedikit memaksa Yeri untuk segera naik ke atas.
***
Yeri sedikit membanting pintu kamar, dan langsung menguncinya. Ia benar-benar kesal, kenapa mereka melarangnya berteman dengan Jessica, Seulgi, dan Ryujin?!
Mereka anak baik-baik, keluarganya juga jelas darimana asal-usulnya, lalu kenapa?!
Yeri menghela nafas, mulai membuka lipatan kertas yang diberikan Jungkook, kemudian Yeri terdiam.
Yeri sama sekali tidak mengerti maksudnya, Yeri meletakkan kertas tersebut di meja belajar, berniat mandi terlebih dahulu, setelah itu, Yeri akan mencari jawaban dari teka-teki itu.***
Skip sekolahYeri menatap malas makanan di depannya, ia malah teringat Kyungsoo, cowok itu berbeda, entah dari mana berbedanya Yeri sendiri kurang paham, tapi bayangan wajahnya senantiasa meracuni pikiran Yeri. Astaga!
Semenit kemudian Yeri meninggalkan kantin untuk mencari Kyungsoo. Melihat Yeri pergi begitu saja Jessica, Seulgi, dan Ryujin berteriak dengan serentak. "LO MAU KEMANA?"
"Ada urusan, sebentar!"
langkah sepatu sneakers Yeri menggema di lorong-lorong koridor yang sepi, banyak murid memilih duduk di kantin. Yeri naik ke lantai dua, di depan perpustakaan ia melihat seorang cowok dengan postur tubuh yang sangat ia kenal.
"Kyungsoo!"
Kyungsoo tersenyum tipis melihat Yeri yang berjalan mendekatinya, Yeri sangat senang melihatnya tersenyum, karena Kyungsoo termasuk orang yang jarang senyum seperti Yoongi. Yeri berdiri dengan gugup, ia ingin mengatakan sesuatu tapi tatapan Kyungsoo menghipnotisnya lagi.
"Yeri,"
"Hm?" tanya Yeri cepat, membuat Kyungsoo berdehem. "Gimana yang gue bilang hati Sabtu? Lo mau?"
Yeri terdiam, kemudian mengangguk kaku. "Ya...."
"Nanti gue langsung kesana, jam 5 sore. Oke?"
Dengan senang hati Yeri mengangguk, sepertinya, Yeri tidak akan berhenti tersenyum sampai jam pulang.
Ok mks sampai sini dulu yup
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SISTER
RomanceSebagai anak bungsu Yeri merasa saudara-saudaranya selalu posesif, mereka melarang Yeri berpacaran, mengatur hidup Yeri, mereka bahkan melarang Yeri untuk bersahabat dengan Seulgi, Jessica dan Ryujin. Yeri tidak pernah menyukai itu. Dan juga, Yeri...