Prolog

15 1 0
                                    


Karena kali ini adalah malam hari, berbinar cahaya lampu sorot di malam hari sangatlah indah untuk dipandang. Belum lagi ketika melihat suasana malam hari itu terlihat tenang walaupun kali ini Desy sedang sendiri menyusuri jejalanan setapak sebuah pusat kota dengan beragam cafe dan butik yang bertebaran disamping jalan yang tampak riuh karena waktunya menunjukkan kalau hari ini adalah malam minggu.

Desy yang sudah berada di sebuah cafe di tengah pusat kota tersebut dan menghabiskan secangkir cappucinonya sekarang telah berjalan meninggalkan cafe dan menyusuri pusat kota tersebut. 

Dilihatnya beberapa orang yang sedang berada di tengah keramaian pusat kota tersebut. Desy mengerti dirinya hanya sendiri. Dan yang dilihatnya hanyalah sepasang couple dengan mesra berada disekitarnya.

Dengan sedikit berwajah datar dan tanpa ekspresi Desy semakin jengah akan bagaimana nantinya jika dirinya memiliki sebuah pasangan. Desy menimang-nimang mengingat dirinya sejak kali ini hanya sering menjadi pendengar bagi sahabat perempuannya mengenai hubungan mereka. 

Suatu siasat jika memang Desy hanya menjadi pendengar setia, karenanya Desy hanya ingin mendengar bukan mengalaminya. Toh, nanti Desy mungkin akan memiliki pasangan di hari yang Allah akan berikan.

Dilihatnya jam tangan yang bertengger di tangan kirinya, waktu menunjukkan bahwa ini adalah sore hari tepatnya jam delapan malam wib. Desy berhenti berjalan dan memutar pandangannya seraya tubuhnya pada pusat kota. 

Dia menemukan sebuah bistro dengan berbagai macam koleksi buku dan majalah lengkap di sudut pusat kota tersebut dan memutuskan untuk lebih berlama-lama mengingat bahwa tidak akan dilakukan apa-apa di losmennya sendiri saja.

"Klinting." Bunyi nyaring pintu buka sebuah bistro tersebut terdengar menggema. Desy masuk kedalam dan suasana bistro tersebut terlihat lumayan luas dengan beberapa meja yang dipenuhi oleh banyak pendatang. 

Bistro dulche de leche itulah yang desy sebut seketika ketika memasukinya, suasananya hangat dan wilayahnya lumayan luas serta di design seperti light terakota dengan banyak tanaman di sudut ruangan.

Desy melihat ada sebuah meja kosong bertempat untuk dua orang dengan meja bundar dan kusri sofa empuk berwarna tangerine, namun ada yang menarik dilihat di salah satu sudut bagian di ruangan tersebut. Yaitu sebuah kumpulan buku, Desy melihat lihat dan tertarik dengan salah satu buku kumpulan diary dan quotes author ternama di negerinya tersebut.

Pesanan hot tea dan tiramissu sudah berada di atas meja dimana Desy duduk. Satu dan dua halaman sudah dibukanya dan beberapa halaman lainnya desy membukanya terbaca sebuah diary dari author tersebut yang menyatakan sebuah cerita mengenai kisah teman sang author. 

Satu paragraf berisi tentang bagaimana dirinya dulu menyukai seorang lelaki, paragraf kedua dia menceritakan dirinya membutuhkan salah seorang teman untuk mengenalkannya dan paragraf ketiga mengenai cintanya yang berhujung hanya harapan.

Baru setelah itu terdapat kutipan mengenai bagaimana ceritanya tersebut disimpulkan oleh sang author

"that's the end of all those i called hope-pier, when you rescue for your life for yours only you know maybe is not ending. Or being more hope-pier somepeople that all know how it feels through a happy ending "

Desy melankoli seketika setelah melihat kata sebuah simpulan salah satu kutipan buku diary dan cerita author ini. Asap mengepul dari cangkir teh panasnya dan tiramisu yang mulai mencair seakan diminta untuk disantap, Desy melanjutkan malam tersebut dengan menghabiskan sepotong tiramisu, rasanya sungguh lezat karena nya Desy tidak akan lupa bistro ini dan sebuah buku tersebut. 

Sekilas hal yang tak terkira di hari ini Desy sekejab memiliki sebuah perasaan tentang seorang author yang sama dengan dirinya sebagai pendengar setia dan lain halnya tentang buku tersebut.

Ada cerita salah seorang yang membuatnya terbawa akan suasana dan bagaimana sebenarnya pengaruh kutipan diary tersebut yang membawa dalam sebuah kisah kehidupan Desy sebelumnya. 

Desy sang perempuan yang tidak menampakkan sebuah perannya diam-diam menjadi salah satu partner dalam sebuah kehidupan percintaan salah seseorang yang baginya selalu semu, dan dalam diam dia akan mengerti bagaimana perasaan yang sedang berharap dikala bukan salah satu yang diharapkan.

when me meet himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang