when me meet him

meet her again

"Senang sekali hari ini kita sudah mendapat kata sepakat untuk kerja sama dalam proyek kampanye kedepannya. Buat Mbak Winny sama rekannya, saya akan ikut meeting besok di kantor anda. Dan we expect from zero but gaining the performa together ya. Kalau gitu saya Mas Fajri dan kedua rekan saya pamit dulu. Terimakasih atas kedatanganya dan selamat ketemu besok," kata Mas Fajri salah satu klient yang meeting dengan Bos barunya ini.

Setelah jabat tangan dan saling cipika cipiki serta mengucap salam akhirnya selesai sudah meeting oleh kedua orang lawan jenis yang disatukan kembali lewat pekerjaan ini.

"Hemm,, Don, loe tunggu disini ya. Aku mau bayar bill makan kita dulu," kata Winny, bos barunya yang bertatap kearahnya.

Seketika Bos barunya itu pergi dari tempat mereka itu pun, Dony menungguinya tepat di belakang Winny. Dia mengatakan akan mengajak Winny untuk pulang bareng, atau mengantar dia ke arah terdekat dengan Rumah atau tempat apartment milik Winny.

"Win, loe mau pulang naik apa? Hari sudah malam, dan aku kasian liat kamu pulang malam-malam sendirian. Yuk bareng sama gue aja," kata Dony mengajak pulang Winny dengan tumpangan mobilnya.

"Oh,, hem boleh juga,, kamu masih ingat nggak sama rumah tanteku di daerah ini ? Memang kita kan satu Kota dan beda sama Kota mandiri yang kita tempati sekarang. Aku takut kalau jaraknya kejauhan sama tempat kamu sekarang tinggal," kata Winny.

"Ya, aku masih Inget kok, kalau nggak salah itu nggak jauh sama tempat aku tinggal. Kamu tau nggak losmen yang ada di dekat taman kota ? Aku tinggal disana sekarang," kata Dony mengatakan dimana dia tinggal.

Akhirnya tanpa jawaban dari Winny, ponsel Dony tampak bergetar. Dia pun mengambil ponselnya itu, dan melihat layar dengan nama 'Desy' disana. Untung saja Desy hanya mengirimnya kabar bukan menelefonnya. Dan pertanda buruk jika Desy sedang mengabari dia lewat pesan. Karena Desy pasti minta untuk pulang bareng juga.

Akan tetapi Dony belum siap mengabari Desy saat dia berada di hadapan Winny. Dan memilih untuk langsung mengajak Winny menuju keluar restaurant untuk mengantarnya pulang saja.

Akhirnya Winny Dan Dony sampai di sebuah lift menuju ke tempat parkiran. Sayangnya Winny menanyakan sedikit mengapa tadi Dony tidak mengangkat ponselnya yang bergetar.

"Tadi, kenapa kamu sempat pegang ponsel ? Anehnya kamu hanya mandangin aja, tanpa buka pesan itu. Maaf ya aku nyinggung masalah sesepele ini," kata Winny bertanya ke Dony, tanpa dia ingin bicara banyak bunyi lift keluar menyelamatkan Dony dari pertanyaan Winny.

Dony hanya tersenyum mengetahui pertanyaan yang tidak bisa dijawabnya saat ini. Dan dia hanya menggiring Winny dengan gentle seketika dia keluar duluan dari lift dan akhirnya membukakan pintu kaca menuju ke parkiran.

Sesampainya di mobil yang sudah berjalan di jalan menuju ke rumah Tante dari bos barunya dengan kecepatan sedang, sedari tadi suasana canggung terbentuk di dalam mobil milik Dony.

Dalam diam dia berkendara, dia masih ingin meminta maaf kepada Winny. Karena hal yang cukup bahaya menurutnya.

Jadi, Dony dan Winny memiliki masa lalu lewat hubungan kisah cinta diantara mereka berdua. Saat itu, mereka adalah teman terdekat dan akrab. Mereka sempat dua kali ada di kelas dengan semester yang sama. Dan ternyata sempat berpisah. Melalui kisah yang tragis.

Winny Dan Dony dulunya bukan sekedar teman, tetapi mereka teman dan melakukan hubungan lain selain sebatas teman. Namun tidak pernah beranggap sebagai kekasih satu sama lainnya. Sampai suatu ketika Dony memutuskan untuk tidak lagi bertemu dengan Winny dan akhirnya memutuskan untuk mengenalkan dirinya kepada Desy.

Kalian tau mengapa Winny Dan Dony yang secara sudah sangat dekat bahkan seperti layaknya kekasih itu bubar barisan ? Karena Dony menyimpan rahasia mengapa dia dan Winny bisa sedekat layaknya sepasang kekasih. Karena Desy. Iya. Bisa dikatakan Desy adalah bahan bakar kenapa Dony dulunya saling sayang dengan Winny. Dan kalian pasti tau bagaimana perasaan Winny dari sepenggal cerita masa lalu ini.