2 (Anak Kecil?)

180 33 0
                                    

"Dek..." Ujar Senja menyentuh lengan anak itu ragu-ragu, "Wah kok panas ih..." Ujar Senja kemudian, panik akan suhu tubuh anak itu yang tentu saja bukan sebuah kewajaran.

Senja melihat ke kanan kirinya.

Sepi.

Rumahnya terletak disebuah gang sempit yang tentu saja tidak begitu banyak orang yang lalu lalang, dan akan terdengar berlebihan jika ia teriak-teriak minta tolong.

Satu-satunya hal wajar yang bisa Senja pikirkan saat itu adalah membawa anak kecil itu kedalam rumahnya. Dan itu yang dia lakukan, membawa anak kecil itu kedalam rumahnya dengan susah payah.

Anak itu, meski tubuhnya hanya seukuran anak  kelas 1 SD, namun berhasil membuat Senja yang tak pernah menggendong manusia sebelumnya merasa nafasnya akan habis.

Akhirnya, tanpa banyak pertimbangan Senja memutuskan untuk membolos hari itu, Anak kecil ini lebih menarik dibandingkan merayakan ulang tahun di sekolah yang kemungkinan besar akan di rayakan dengan menceburkannya kedalam kolam ikan di depan Aula. Sudah menjadi tradisi, dan dia sudah pernah diceburkan sekali ketika kelas XI. Jadi, merawat anak kecil yang ternyata setelah diamati sangat menggemaskan dan tampan ini sepertinya jauh lebih menyenangkan. 

Anak kecil ini, benar-benar bukan seperti anak yang sudah dibuang orang tuanya, ditelantarkan dan dipakaikan baju milik bapaknya lalu diletakkan didepan rumah orang. Dia terlalu tampan untuk itu.

Senja menghela nafas.

Mereka sudah tiba dikamar Senja saat ini.

"Kasian banget sih kamu Dek. Kalau bener-bener dibuang, aku mesti lapor polisi, atau kasih panti asuhan ya? Tapi, masa iya anak secakep kamu dibuang?" Ujar Senja mendekatkan wajahnya pada anak kecil itu, dia masih belum bangun dan tampaknya tak berniat bangun.

Senja mengambil air hangat dan lap kecil dan dengan telaten mengompres anak itu.

"Bentar, Kakak beli bubur instan dulu ya, jangan kemana-mana." Ujar Senja bicara sendiri, berharap anak kecil yang sedang menutup matanya itu dapat mendengarnya.

Senja kemudian mengelus rambut lembut anak itu, lalu dengan iseng mengecup kening anak kecil itu, lalu berlari keluar kamarnya menuju minimarket terdekat.

"Lucu! Aku berasa punya anak!" Ujar Senja entah kenapa senang sendiri.

***

Senja kembali tiba di rumahnya, setelah membawa 2 bubur instan dengan riang gembira dari minimarket, kemudian langsung membuat bubur instan itu, satu untuknya dan satu untuk anak kecil itu. Lalu dengan senang hati melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Setelah kesulitan dengan pintu kamarnya yang tertutup, Senja masuk kedalam kamar. lalu kembali menutup kamarnya. Menoleh kekasurnya, kemudian merinding seketika melihat seseorang cowok duduk di tepi kasur, memunggunginya. Dan yang lebih menakutkan, anak kecil itu lenyap!

Senja sama sekali tak mengharapkan tangannya yang memegang mangkuk itu lemas dan membuat mangkuk itu jatuh ke lantai, yang tentunya akan akan menarik perhatian sosok cowok jangkung menyeramkan yang ada disana.

Jadi, Senja memutuskan meletakkan mangkuk itu dilantai yang sayangnya menimbulkan suara cukup keras, Senja buru-buru berbalik meraih gagang pintu dengan heboh, dan mendorong pintu berkali-kali, padahal agar terbuka pintu itu harusnya ditarik.

Tentu saja, aksi Senja mendapat perhatian.

Senja hati-hati melirik sosok itu karna pintu kamarnya masih tidak mau dibuka.

"Mata!" Pekik Senja setelahnya.

Ya benar, wajah cowok yang tiba-tiba muncul di kamarnya itu, persis sekali dengan wajah Mata teman sekelas Senja.

I Need Kiss (INK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang