----------------
"A-apa ini?!"
Aku benar2 shock dengan apa yang terjadi, darah itu mengalir segar ke lantai.. Tidak ada luka ataupun bekas sayatan pisau dan semacamnya
Aku segera membersihkan darah yang bercucuran tadi, kulihat darah itu sudah berhenti keluar
"Aneh" batinku
Aku pun berusaha melupakan kejadian tadi dan bergegas mandi
***
"Mea! Lama banget ya nunggunya?" aku berlari menghampiri Mea yang berdiri di depan pagar rumah ku
"Lama Bangett tau ga?! Ngapain aja?!!"
"Maaf, tadi.. Ada sedikit masalah.."
"Masalah? Masalah apa?"
"Uhm.. Ah, lupakan! Sudahlah ayo berangkat" tak ingin berlama lama aku pun langsung menarik Mea dan Berlari menuju Sekolah
[At School]
"Eh, kalian berdua! Tumben berangkat bareng? Hayoo.." Tsukasa memasang Wajah Nakalnya
"Mea tiba² mengajakku berangkat bareng.. Gatau kenapa tuh anak.." Aku duduk di bangku ku
"Eh kau tau ga? Katanya hari ini kelas kita kedatangan murid baru.. Cewe.. " Tsukasa Menggeret kursinya ke depan bangku ku.. Sehingga posisi kami berhadapan
" Pagi pagi dah ngegosip!" Mea mencubit pinggang Tsukasa
"Aaaa.... Ittaii!!! Bisa ga sih gapake cubit pinggang!" Tsukasa mengelus ngelus pinggangnya
"Ngikut nimbrung yaa?"
"Yheee Dasar Cewe!"
"Oke oke Saia lanjutkan! Katanya nih.. Hari ini kelas kita bakal kedatangan murid baru.. Cewe sih.."
"Yes! Boleh diajak kenalan nih!"
Mea terlihat girang dengan berita ini, Apa daya aku yang masih kepikiran dengan kejadian tadi pagi
"Oi, Yuu! No respon nih? Cewe loh!" Tsukasa mengedipkan sebelah matanya
"Apa² an sih! Embat aja sono tuh cewe! Katanya lagi nyari cewe?" Aku menyenggol siku nya
"Aaa... Uhmm.. Kalo Cakep sih.. Bakal saia embat pastinya!"
"Ehh Tsukasa bukannya kau Maniak Loli (anak kecil) ? Kau kan Pedhopil!" Mea langsung tertawa ngakak sambil melirik ke arah Tsukasa
"Saia dah Insyaf yha! Ntar gua Digrebek polisi gimana!"-
"Woi! Rika-sensei dateng!"
Anak anak sekelas pun kembali ke bangku nya masing²
"Selamat Pagi Anak²!"
"Selamat Pagi sensei!"
"Nahh.. Nahh... Hari ini kalian bakal dapat teman baru loh.. Ayo kamu yang diluar silahkan masuk!"
Gadis itu pun masuk ke kelas.. Aku memandangi gadis baru itu
"Nah! Ayo perkenalkan dirimu.."
"Uhm.. Hajimemashite.. Nama saya Hakira Yui.. Salam kenal! Mohon bantuannya!"
"Oke Yui.. Kau sekarang Bisa duduk di bangku kosong Belakang Yuuki itu ya"
"B-baik sensei.."
Gadis itu berjalan menuju bangku belakang ku.. Aku menggenggam Jari jari ku.. Gadis ini.. Kenapa.. Aku merasakan ada sesuatu yang amat mengganjal di hatiku..
Bel Istirahat Berbunyi
"Ke kantin yuk!" Tsukasa menghampiri ku
"Yuk! Perut aku juga udah demo minta diisi"
Akhirnya aku dan Tsukasa pergi ke kantin.. Di kantin aku hanya membeli roti dan air putih, sedangkan Tsukasa? Jangan ditanya.. Diborong se orang² nya juga..
"Eh.. Yuu.. Kau duluan aja ya.. Ini tiba tiba ada rapat seputar Kompetisi basket Bulan depan.. Maaf yha?"
"Eh, Iya iya gapapa elah.. Semangat yak!"
"Oke bro!"
Aku pun berjalan 'sendirian' ke kelas.. Sesampai nya di kelas.. Hanya ada gadis baru itu.. Hakira Yui.. Dia hanya menunduk dan memakai earphone nya
Aku yang agak canggung pun berusaha tetap tenang dan duduk di bangku ku
Hening
"Apa aku ajak ngobrol aja ya?" batinku, Aku pun memberanikan diri untuk menghadap ke Belakang
"Uhm, Etto.. Maaf Mengganggu.." Aku membuka pembicaraan.. Dia menatapku lalu melepas earphone nya
"I-iya?"
Ahh suaranya imut sekali
"Kalo boleh tau.. Kamu pindahan dari mana ya?"
"Osaka"
"Oh.. Begitu, Kenapa ga ke kantin? Ga lapar?"
"Aku bawa bekal"
"Sudah dimakan?"
"Belum"
"Kenapa ga dimakan?"
"Ga lapar"
Nih cewe dingin banget ya.. Jadi malu sendiri kebanyakan ngomong ke dia..
"Begitu ya.. Maaf mengganggu"
Dia pun memasang kembali earphone nya
"Eh?" Aku mendengar Suara ribut dari luar kelas dan..
"YUI!! AWAS!!!"-
[To Be Continued]
.
..
..
.Yahu! Ketemu Author lagi ya.. Sebenernya sih Author lagi
Ga ada inspirasi buat ngelanjutin nih cerita.. Jadi Maaf kalo Ceritanya agak.. Ga Jelas kek Author :v Tapi nikmatin sadja lahh :vJangan lupa Vote n Komen Yaw!! Para readers² Saya.. Yang sudah mau membaca cerita abal2 saya ini TvT .. Okelah See u Next Storyy!!! Jaaa!!!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish That Day
Teen FictionHidup kadang terlalu rumit, rumit ditafsirkan, rumit dijabarkan.. Semua orang punya pandangan tersendiri dalam mengartikan kehidupan Ini kisahku, semuanya kutulis dalam cerita ini, sebuah harapan kecil, harapan sederhana yang aku buat di hari itu K...