•••
"Yuu.." "Yuukii!" "Yuuki bangun!!" "Yuukii!!!! Dasar!!"
Aku membuka mataku perlahan, wajah Mea tepat berada di depan wajahku, aku yang menyadari hal itu pun langsung melompat dari kasur
"H-heii!!! Sudah kubilang berapa kali.. Ini KAMAR COWOK TAU!!!"
"Padahal dulu aku sering keluar masuk kamarmu.."
"I-itu kan dulu!"
Mea tiba tiba menatapku lekat lekat, Aku pun sedikit salah tingkah dan mengalihkan topik
"Ah, ada apa kemari?"
"Hanya ingin mengunjungimu, Eh.. Jalan jalan yuk! Ke Taman yang sering kita kunjungi waktu kecil, Mumpung hari ini libur"
"Ehm, Boleh juga.. Tunggu diluar aku akan bersiap siap"
Mea pun perlahan berjalan keluar
Aku merasa ada yang aneh dengan Mea hari ini, seperti ada sesuatu yang membebani pikirannya.
***
"Mea! Yuk berangkat!" aku memutar pedal sepedaku
Mea pun menaiki sepeda dan langsung memelukku erat, aku sedikit terkejut dengan yang dilakukannya barusan.
Tak banyak pikir aku pun langsung melesat menuju ke Taman.
[At Taman]
Mea langsung turun dan berlari menuju Ayunan
"Ternyata suasananya tidak banyak berubah ya.." gumam Mea
"Ya.. Kau benar.."
"Yuuki.. Apa kau ingat dulu kau sering terjatuh saat berlari lari disini?"
"A-ahh, i-itu memalukan sekali!
"Waktu berjalan sangat.. Cepat.. Ya.. " Ucap Mea dengan posisi kepala menunduk
"Mea..? "
"Aaa, Nandemonai, aku hanya sedikit merindukan masa masa itu.. "
Aku pun mengenggam erat tiang ayunan
......
Mea melompat dari Ayunan dan berteriak "YUU BODOHH SEKALIIII! KENAPA YUU SANGAT BODOHH!"
Aku shock dengan tingkah nya barusan "H-HEYY APA YANGG KAU LAKUKANN BODOH!" Aku pun spontan mendekap mulutnya, dia pun terdiam, dia menatapku dan..
PLAKK!
"AA- IITTAIIII!!! KENAPA KAU TIBA2 MENAMPARKU?!! AAAA MEAA KAU MERUSAK KEINDAHAN PIPIKU!"
Dia hanya memasang muka menyebalkan dan bergumam
" dasar.. Yuu bodoh.. "
..............
Angin berhembus kencang, bersamaan dengan bibir Mea yang mendarat sempurna di pipiku..
Aku terkejut.. Namun hanya bisa diam terpatung, jantungku berdetak cepat sekali, Mea menatapku malu malu, dia pun spontan memalingkan muka nya
"J-jangan salah paham! Itu hanya sebagai ganti rasa bersalahku karena telah menampar mu tadi" muka Mea merah padam
Setelah kejadian tadi aku sedikit salah tingkah "A-aa t-tidak masalah lagipula itu.. Aaaaa lupakan saja!" Aku menutup wajahku karena malu.
Mea pun menarik lengan bajuku, "A-ayo pulang.." ucapnya sambil memalingkan muka karena masih merah padam
DEGGG!!
a-apa2 an dengan ekspresi itu! w-walau dia memang galak dan menyebalkan.. Tapi ku akui dia kawaii juga..
"U-Uhm! Baiklah, akan kuantar kau pulang"
Aku pun naik ke sepeda dan Mea pun naik dibelakang.
..........
"Yuuki.."
"Iya? "
"Boleh mampir ke rumahmu?
"Eh? Tapi kenapa? Kukira kau ingin pulang"
Mea menggeleng, "Aku ingin ke rumahmu sebentar, apa tidak boleh hah?! Dasar bodoh!" dia memukul punggungku pelan
"iya iya, sudah berapa banyak kau memukul ku hari ini hah?"
"sudahh sudahh perhatikan jalan saat naik sepeda, kalau jatuh aku ikut kena imbasnya" ucap Mea sambil terkekeh
Dasar..
[ Sesampainya di rumah Yuuki ]
"Huaaaaaa aku lelah sekali hari ini" Mea pun berlari ke arah kotatsu yang sudah kusiapkan
"Seingatku hari ini kita tidak melakukan lari marathon atau pekerjaan berat lainnya, atau membersihkan seluruh sekolah dan pekerjaan merepotkan lainnya" ucapku kesal sambil menyodorkan 2 teh hangat dan beberapa cemilan
Mea hanya tersenyum simpul
Aku memandangi rambutnya yang digerai panjang, yang terlihat semakin menambah daya tarik Mea, aku berfikir apakah Mea sudah punya pacar? Mas crush? Atau apapun itu, karena kurasa tidak mungkin wanita secantik Mea ini belum punya pacar iya kan? Kalian pasti setuju denganku.
"K-kenapa kau memandangiku seperti itu?!" Ucap Mea sembari mencubit pipiku
"Aaaa bisakah kau berhenti merusak keindahan pipiku?!" gerutu ku sembari mengusap usap pipiku
"Y-yaa habisnya apakah kau sedang gila, stress atau apapun itu? Jarang sekali kau memandangiku sampai segitunya" Mea menyeruput teh dan memandangiku,
"Yuu apakah kau sudah mulai membuka hati mu untuk seseorang? Atau.. Kau sudah menyukai seseorang?" tanya Mea tiba2, aku yang sedang minum teh itu pun spontan tersedak
"Aaah gomen! Aku tidak bermaksud untuk menanyakan hal ini.. Tapi.. " -
"Tidak, untuk sekarang masih belum, mungkin aku butuh waktu.."
"b-begitu ya.. Maaf karena telah menanyakan hal ini.." raut muka Mea pun berubah drastis, dia terlihat sedih, kecewa atau bagaimana..?
Suasana pun menjadi canggung..
"M-maaf aku harus pulang, terimakasih" tanpa membiarkan aku berucap sepatah kata pun Mea bergegas pergi dari rumahku.
Apa yang terjadi denganmu Mea..?
.
.
..
.[ To be Continued ]
Setelah sekian lama, akhirnya bisa up chapter selanjutnya fiuhh:') sekali lagi terimakasih sudah mau baca cerita yang ntah gimana kedepannya:'D kalo lama up maklumin ya, lagi mampet ide :' see u di next chapter!
-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish That Day
Teen FictionHidup kadang terlalu rumit, rumit ditafsirkan, rumit dijabarkan.. Semua orang punya pandangan tersendiri dalam mengartikan kehidupan Ini kisahku, semuanya kutulis dalam cerita ini, sebuah harapan kecil, harapan sederhana yang aku buat di hari itu K...