NEWBIE

28 5 8
                                    

AuthorPOV

Sudah hampir 3 hari, peristiwa stalker oleh Kenzo dan noftikikasi dadakan yang didapatkan Niken berlalu. Secara perlahan dan tanpa disadari mereka mulai melupakan kejadian tersebut, meski tetap ada sepercik rasa penasaran dan takut-takut bila bertemu yang dirasakan oleh Kenzo dan Niken.

Namun, perlahan tapi pasti kejadian tersebut akan hanyut bersama ingatan-ingatan tidak penting lain, yang kemudian digantikan oleh memori-memori dan peristiwa-peristiwa lain yang mulai berdatangan seiring berjalannya waktu.

Baik Niken maupun Kenzo sedang disibukkan dengan urusan masing-masing. Mereka dialihkan pada hal-hal penting lain yang saat ini memang seharusnya menjadi prioritas mereka sebagai pelajar. Entah itu kegiatan diluar maupun di dalam lingkup sekolah.

Keduanya mengesampingkan kegiatan-kegiatan yang tidak penting untuk sementara waktu. Karena sebentar lagi musim kompetisi dan olimpiade akan segera dimulai. Oleh karena itu, mereka harus benar-benar tekun dalam menyambutnya.

Pukul 15.00 tepat. Kini giliran dentingan piano Offenbach bertajuk can-can yang menggema di seluruh penjuru sekolah.

Kutipan arya-karya musisi legendaris ber genre classic, easy listening dan electronic secara bergantian di putar setiap harinya. Baik pada pagi hari maupun sore hari. Kenapa karya klasik? Alasannya sederhana, hanya karena kepala sekolah mereka yang sangat menggemari karya-karya Mozart dan kawan-kawannya.

Suara ketukan spidol papan tulis dan rentetan penjelasan dari guru di setiap kelasnya pun terhenti.Tanda bahwa pelajaran pada hari ini telah berakhir. Musik ber genre klasik bercampur elektronik ini mampu membuat suasana hati siswa-siswi yang tadinya suram mencekam menjadi riang gembira seketika.

Bagaimana tidak? kalau pelajaran yang membuatmu  pusing seharian  dapat dilupakan sejenak dan digantikan dengan kegiatan yang lebih menyenangkan, sebelum akhirnya kembali pada rutinitas yang sama keesokan harinya.

Seluruh siswa-siswi SMA dengan pakaian batik khusus yang mereka buat sendiri berlomba-lomba keluar, meninggalkan ruang kelas. Sekilas informasi, SMA mereka memang memiliki mata pelajaran khusus untuk membuat batik kreasi pribadi pada awal kelas 10. Dimana , batik yang mereka buat akan dikenakan untuk tahun-tahun berikutnya, disetiap hari rabu.

Di hari rabu ini pula, kegiatan ekstrakulikuler banyak dilakukan oleh siswa-siswi SMA tersebut. Ada yang berkumpul di ruang ekstra masing-masing dan ada pula yang berlatih di lapangan indoor maupun outdoor untuk berlatih ekstra berkedok non akademik maupun akademik

Mulai dari basket, teater, paduan suara hingga redaksi berlangsung tepat seusai Can-can dari Offenbcah terhenti. Hal itu sudah menjadi pemandangan umum dihari ini. Namun ada yang asing saat ini, kelas olimpiade matematika sepertinya terlihat beroperasi.

Padahal anak-anak olimpiade lainnya sudah berhamburan ke kegiatan masing-masing, ada  yang pulang, dan ada yang mengikuti ekstra lain karena seharusnya kelas olimpiade dilangsungkan pada hari jum’at mendatang.

Lantas kenapa anak-anak olimpiade matematika yang dapat dihitung jari itu masih berada di depan ruang kelas bimbingan olimpiade? Kelas olimpiade matematika memang tidak  banyak peminat, hanya terdapat lima orang siswa dan satu pembimbing yang tergabung dan Niken adalah salah satunya.

Niken sebenarnya ingin langsung pulang saja, entah mengapa hari ini ia sedang tidak meminati matematika. Ia lelah dan ingin tidur. Ini kenapa juga kelasnya tidak segera dimulai, kenapa sang pembimbing olim malah telat di saat dia lelah seperti ini.

Niken termenung memikirkan kasur, Snack, tv, dan pendingin ruangan di kamarnya. Ah bisa-bisa ia pulang sekarang juga kalau terus memikirkannya.

24/3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang