EMPAT

19 3 0
                                    

NOW PLAYING|| CINTA DAN RAHASIA - YURA YUNITA FT MARCEL

"Aku bukan pecemburu. Tapi aku hanya gak rela, kalau harus berbagi apa yang sudah harusnya jadi milik aku."

Selamat Membaca Cerita
FALL ON YOUR FELT

****

"Halo? "

Suara itu ??? Rachel menegak saat mendengar suara itu. Dia tidak tau harus bereaksi apa dan bagaimana.

"Iya ma?" jawab Rachel pada seseorang di seberang sana. Rachel memilin-milin jari pada tangannya untuk menetralkan kegugupannya saat mengangkat telpon.

"Bisa kita ketemu sore ini ? Mama mau ngobrol sama kamu, mama mohon."

Rachel menipiskan bibir nya, menarik napasnya sesaat sambil terus berusaha tetap tenang.

"Chel?? " panggil suara itu, setelah cukup lama menunggu balasan dari Rachel.

"Ahh iya ma. Bisa bisa. Mama mau kita ketemu dimana?" jawab Rachel dengan cepat. Menutupi kegugupannya dengan terus mencoba untuk tetap biasa saja.

"Di tempat biasa aja. Mama tunggu ya," ujar perempuan itu melalui sambungan telpon.

"Iya ma. Dua jam lagi Achel berangkat," jawab Rachel dengan mantap. Menutup telponnya dan segera bersiap-siap.

Rachel sudah bersiap-siap. Dia sudah siap dengan jumpsuit mocca nya yang melekat pas pada tubuhnya. Setelah memastikan semuanya siap, dia segera berjalan keluar dari gedung appartement nya dan mengendarai mobil nya ke tempat tujuannya.

Jalanan mulai padat. Dikarenakan sekarang adalah jam pulang kerja. Rachel terus-terusan memandangi jam tangannya, memperkirakan waktu untuk dapat sampai tempat tujuannya tanpa terlambat. Sudah dua puluh menit berlalu dan Rachel masih saja berada di perjalanan. Biasanya, dia hanya membutuhkan waktu limabelas menit untuk sampai di tempat itu. Rachel mendengus kasar dan lagi-lagi memandangi jam tangannya. Tiga puluh menit berlalu, akhirnya Rachel sampai di tempat tujuannya. Dia segera memasuki cafe itu dan mengedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan. Tapi dia tidak menemukan orang yang dicarinya. Rachel memutuskan untuk menelpon orang itu. Setelah mengetahui keberadaannya, Rachel bertanya kepada pelayan cafe.

"Permisi, mau tanya, meja atas nama Ibu Sofi dimana ya?" tanya Rachel kepada pelayan yang tampaknya masih terlalu muda untuk bekerja. Pelayan itu tersenyum dan kemudian menjawab pertanyaan Rachel dengan sangat ramah.

"Oh iya Kak, meja atas nama Ibu Sofi ada di ruangan VIP. Mari saya antar." Rachel mengikuti langkah pelayan itu hingga menemukan satu sudut yang tampaknya cukup privasi. Rachel sudah menyiapkan dirinya untuk pembahasan kali ini.

"Ini kak. Ruangannya sudah sampai. Kakak bisa hubungin saya, atas nama "Naya" untuk hal-hal yang kakak butuhkan. Permisi," ujar pelayan itu lagi sambil tersenyum manis dan berlalu meninggalkan Rachel di depan ruangan berpintu kayu ini. Rachel menarik napasnya berulang kali sebelum memasuki ruangan itu.

"Permisi ma," ucap Rachel sembari berjalan menuju ke arah perempuan paruh baya yang sedang duduk di sebuah sofa. Perempuan itu tersenyum menyambut kedatangan Rachel. "Maaf ya ma, Achel telat. Soalnya jalanan padat banget tadi," ucap Rachel sambil menyalami wanita yang sudah berumur ini tapi masih terlihat cantik. Wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

"Minum dulu Chel," ucap wanita tua itu sambil menyodorkan segelas white coffee latte ke hadapan Rachel. Rachel menerimanya dan langsung meminumnya sedikit.

FALL ON YOUR FELT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang