NOW PLAYING| IMMPOSIBLE - JAMES ARTHUR
"Gue percaya sama lo. Bagi gue, lo salah satu orang yang paling gue percaya. Tapi gue gak ngerti, kepercayaan gue buat lo sebenarnya apa? "
Selamat Membaca Cerita
FALL ON YOUR FELT****
"Mau apa lagi lo?" sentak Rachel saat orang tersebut sudah berdiri tepat di hadapannya.
Rachel tak paham lagi dengan jalan pikiran orang ini. Setelah semua yang dia lakukan, orang ini masih punya nyali untuk menunjukkan wajahnya dihadapan Rachel? Kemana urat malu nya? Kemana rasa bersalah nya? Apakah dia masih dikatakan golongan manusia dengan mental yang sehat ? Apa sudah terlalu sakit sampai seorang psikolog muda seperti Rachel tak bisa memprediksinya? Ah sudahlah.
"Chel, please maafin gue. Gue tau gue salah. Apa dengan masalah sepele ini lo bener-bener udah benci gue?" ucap perempuan itu sambil memohon kepada Rachel.
Apa katanya? Sepele? Hal ini dia bilang sepele? Apa sebenarnya isi kepala orang ini?
"Sepele? Menurut lo ini hal sepele? Sekarang gue mau tanya sama lo, setelah lo menghancurkan semua impian terindah gue, semua mimpi yang udah gue rencanain bertahun-tahun sama dia, semua persiapan yang udah hampir mendekati 90% , dan itu semua lo bilang sepele ? Maksud lo apa Din, APA??! " bentak Rachel geram. Rachel sangat ingin meneriakkan semua jenis binatang di depan orang ini. Orang yang tak punya malu ini. Kalau saja Rachel tidak ingat ini masih tempat umum, Rachel mungkin sudah menghabisi orang yang berdiri di depannya ini.
Orang itu hanya tertunduk dalam. Menyesali kata 'sepele' yang baru saja keluar dari mulutnya. Demi Tuhan dia menyesal.
"Gue minta maaf Chel," hanya kalimat itu yang bisa dia ucapkan. Rachel menatapnya geram. Mata Rachel sudah merah dan berkaca-kaca. Terlihat sangat ingin menangis.
"Gue percaya sama lo. Bagi gue, lo salah satu orang yang paling gue percaya. Tapj gue gak ngerti, kepercayaan gue buat lo sebenarnya apa? " ujar Rachel menurunkan tone suaranya. Sudah tal sanggup lagi menghadapi orang yang berdiri di depannya ini.
Orang itu memberanikan diri untuk memegang tangan Rachel. Tapi, langsung Rachel tepis dengan kasar. "Chel.... "
"Gak usah pegang-pegang gue. Najis!! Tangan busuk lo udah gak pantas untuk nyentuh gue barang sedetik pun!! Pulang sana lo. Gue gak akan berubah pikiran," maki Rachel lagi. Dia sudah benar-benar geram pada orang itu. Rachel langsung meninggalkan orang itu di depan gedung appartement nya.
Beberapa langkah meninggalkan orang itu, air mata kembali lolos dari pelupuk matanya. Dadanya bergemuruh menahan sakit yang teramat sangat. Dia tidak menyangka semua nya akan seperti ini. Semua orang yang melihat Rachel menatapnya dengan heran. Mulai dari mengernyitkan dahi, menatapnya dengan tatapan kasihan, hingga berhenti hanya untuk menatapnya. Jelaslah dia akan menjadi tatapan semua orang, Rachel masuk dengan belanjaan di kantong yang cukup banyak, serta eyeliner dan mascara yang sudah berantakan karena air mata. Kondisi nya benar-benar mengenaskan.
"Rachel, are u okay?" tanya seorang perempuan yang ditemuinya di dalam lift saat akan menuju ke kamarnya.
"Ahh iya Na, I'm okay," jawab Rachel sambil mencoba tersenyum untuk meyakinkan Hanna. Tetangga sebelah appartement miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL ON YOUR FELT
Romance"Aku masih bertahan karena Ibu kamu. Kamu pikir aku mau berurusan sama kamu ? Kalau aku gak hutang budi sama ibu kamu aku juga gak mau ada urusan sama kamu!!! " sentak perempuan ini penuh emosi dihadapan seorang laki-laki tampan. "Hmmm." Hanya itu...