Membosankan

24 6 0
                                    

Selesai lah pelajan hari ini semua murid bergrombolan menuju gerbang sekolah aku pun pergi meninggalkan kelas suasana pun mulai sunyi.

Sesunyi hidup ini setiap kali pulang sekolah aku harus menunggu jemputan tidak seperti teman-teman ku jemputan sudah datang tepat waktu.

Satu jam aku menunggu hujan mengguyur jalanan berawal dari rintik sekarang menjadi lebat kegelapan langit pun menyertainya

Rasa takut melanda iya merasakan sesuaitu menusuk tulang rusuknya badanya mengigil merasakan kedinginan

Kegelapan datang dan aku sendirian kejadian sewaktu kecil yang menakutinya sampai sekarang

Tak ada yang tau jika ia takut dengan kegelapan, berdoa kepada tuhan supaya jemputannya datang namun tuhan tidak mengabulkannya begitu saja

Aku berusaha menghubungi kakak ku namun sial batrai ku habis petir pun akhirnya menyambar ke pohon

Membuat ku makin merasa takut suasana sepi ini sangat lah menakut kan, setelah menunggu hampir dua setengah jam mobil sedan yang berwarna silver berhenti

Di depan halte aku tidak hafal mobil itu yang ku tau mobil kakak ku berwarna hitam, aku cemas aku takut jika ia orang jahat yang akan menyerangku

Demi perlahan kaca mobil tersebut turu menampilkan orang yang baru saja aku kenal ia dia sih alan

"Kamu nungguin siapa dari tadi aku liat kamu kek nunggu seseorang?.."

Dasar tolol kenapa gak dari tadi kamu nyamperin aku

"Hayo ikut aku, aku antar kamu pulang cepat" ajaknya

Terpaksa aku pun harus ikut dari pada aku disini ketakutan mending aku pulang

"Dimana rumah kamu?.."tanyanya lagi

"Perumahan krystal nomer 10"

"Oh deket dong sama rumah aku"

"Rumah aku di perumahan krystal juga tapi nomer 68" lanjutnya

"Oh" balasku

Suasana pun  sepi lagi tidak ada pembicaraan lagi diantara kita berdua aku menutup mata rasa beson melanda diriku

Tanpa ku sadari aku tertidur dengan nyenyak lamanya perjalanan rumah dari sekolah memang memakan waktu 30 menit jika tidak mancet

***

Cuaca sudah terang lagi sinar matahari sore sangat terasa pelangi menghiasinya begitu cantik.

Aku juga sudah sampai dirumah, rumah minimalis berlantai 2 ditinggalin oleh 4 orang 1 orang adalah sahabat ku sendiri iya sudah ku anggap kakakku

"Hello girl, akhirnya kau pulang juga" sambutnya

"Hey boy uhm I hate you" mengacungkan jari tengah

"Uhh kau pulang dengan lelaki baru ternyata girl" sindirnya lagi

"Cukup River, kapan kau akan membuka-kan pintu gerbang ini" bentakku

"Oh maaf Caitlin, tapi sepertinya aku mengenalnya" tanya River

Alan keluar dari mobilnya ia penasaran dengan orang yang berbicara dengan Caitlin sepertinya ia mengenalnya

Sudah alan duga jika ia mengenalnya akhirnya ia bertemu dengan sahabat lamanya yang ia cari 6 tahun yang lalu

"RIVER APA ITU KAU EHMM" ucapnya dengan Kaget

"I   ya"

"Dan apa itu kau Alan anaknya tante Midah kan?" Katanya dengan mimik tak percaya

"Iya benar dan kamu yang aku cari 6 tahun lalu River" ucapnya menyakinkan Alan

"Akhirnya kita bertemu yatuhan aye aye" teriaknya

"Udah yah kenalanya,kangen-kangenan bey" ucap caitlin yang geli dari tadi melihat mereka

"Yah cemburu yah" ledek River

RAHASIA GELAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang