L.I.P 6

23 4 2
                                    


Resepsi pernikahan sudah digelar diballroom hotel yang begitu mewah dua pasangan yang baru saja mengikrarkan janji suci dihadapan tuhan dan beberapa tamu undangannya kini sudah berdiri menyalami tamu-tamu undangan yang datang, para tamu undangan menatap takjub pada dua pasangan pengantin yang terlihat menakjubkan, pasangan pasangan serasi. itu maksud mereka.

Namun tak ada yang melihat bagaimana raut wajah Helen berubah dari awal memasuki gereja tempat sumpah pernikahan diambilnya. Dia tidak menyangka bahwa hari ini akan terjadi begitu cepat. Dan ketika suara lelaki itu terdengar ditelinganya mengucapkan janji yang begitu khidmat dengan satu tarikan nafas yang mantap dia resmi menjadi ny. Christopher. Resmi menyerahkan hidup dan matinya kepada suaminya.

Helen sesekali memandangi wajah dennish yang kaku menyalami para tamu undangan. Tidak tahu apa yang ada pada pikiran suaminya. Helen hanya ingin tertawa ketika mengingat fakta bahwa lelaki yang mengamit lengannya kini adalah suami sahnya baik dimata agama maupun dimata hukum.

"len, kamu begitu cantik. Aku yakin gaun ini adalah gaun dari perancang kelas dunia, kamu sungguh beruntung menikah dengan lelaki impianmu". Helen meringis mendengar pujian yang dilontarkan teman-temannya.

"terimah kasih". Ucapnya tulus mendengar pujian salah satu temannya.

"selamat kak dennish, kak dennish beruntung mendapatkan gadis paling cantik dikampus kami". Dan dennish hanya menganggap ucapan gadis yang sedang bersalaman dengannya adalah angin lalu.

Semua tamu menatap takjub berkali-kali kepada dennish dan Helen karena Helen yang begitu cantik dengan gaun yang tak biasa. Semua orang bahkan sudah tahu hanya dengan sekali lihat bahwa gaun yang kini dipakai Helen adalah gaun termahal didunia buatan perancang kelas dunia yang hanya pengusaha sukses yang bisa membelinya.

"len, kamu cantik sayang". Helen menoleh kearah di sampingnya". Hiren kakaknya lagi-lagi menggodanya.

"sudahlah kak". Helen bersuara kepada kakaknya untuk pertama kalinya setelah sumpah pernikahan telah dilakukakknya.

"kakak tidak menyangka bahwa dennish mempersiapkan hal ini begitu cepat tanpa perencanaan yang matang. Kamu sungguh beruntung adikku". Dan dennish yang mendengar ucapan itupun hanya bisa menahan emosi. Tidak, tidak gaun itu adalah milik kamu hiren tapi dengan tindakanmu semua jadi berubah gaun yang sudah kupersiapkan untukmu dia pakai oleh wanita yang tidak pernah kuharapkan menjadi pengantinku, batin dennish. 

Lalu dennish melepas lengan Helen dan tanpa permisi dia meninggalkan tempatnya berlalu begitu saja setelah dirasa yakin tak ada yang memperhatikannya diruangan sebelah dennish duduk dan tanpa pikir panjang dennish menyambar botol minuman yang sudah tersedia dimeja yang memang sudah tersedia.

Meminum minuman itu tanpa ampun dan menghabiskannya namun seberapa banyakpun yang di minum oleh dennish semua tak akan ada yang berubah. Dennish bahkan tidak mengalami kemabukan.

PRANG. Dennish melemparkan botol minuman yang ada digenggamannya pada tv lebar dihadapannya mengakibatkan semuanya menjadi hancur.

"kak". Dennish tahu siapa pemilik suara iru. "maaf mengganggu kakak, tapi mama dan papa kakak mencari kakak, jadi Helen menyusul kakak". Lanjutnya yang setia berdiri dibelakang dennish yang tak sekalipun menoleh kearahnya.

"kita pulang". Ucap dennish lalu mengamit lengan Helen yang kaget luar biasa. Helen hanya bisa mengikuti langkah kaki suaminya.

Diruangan itu semua orang merasa takjub melihat kedekatan Helen dan dennish yang melangkah saling mengamit, membuktikan bahwa pasangan yang baru saja dihalalkan ini betul-betul pasangan yang romantic membuat semua kaum hawa ingin berada pada posisi Helen.

Love Is PunishmentWhere stories live. Discover now