Prolog

94 11 11
                                    

Hujan deras mengguyur kota Jakarta, memunculkan harum air yang bertemu dengan daratan.  Suasana malam yang sunyi di dalam apartement seorang pria yang menatap malam kota dari balkon kamar tanpa sehelai benang pun menutupi bagian atasannya.  Hanya memakai celana selutut, membiarkan dinginnya udara menusuk ke dalam tubuh.
Kening itu selalu bertaut menunjukkan bahwa ia sedang jatuh dalam renungan.

Jangan pernah membawa nama Anggara di belakang namamu..! selalu saja Ingatan yang menyakitkan dari potongan-potongan ingatan di kepalanya.

Tak lama ia pun beranjak masuk,  menidurkan tubuh di atas kasur king size miliknya. Menutup mata damai hingga pagi menjelang.

~~~~~

Seperti biasa,  kota dipadati orang-orang yang berlalu-lalang untuk pergi melakukan kegiatan masing-masing. Begitupun kawasan SMA Tanjung Biru yang mulai dipadati siswa-siswi yang akan menempuh pelajaran di sekolah tersebut.

Banyak bisikan yang menyeimbangi langkah lebar pria tampan dengan rahang tegas tak menyapa seorang manusia pun.

"Raqil ganteng banget ya...  Tapi sombong bener.. Coba aja lebih ramah,  tambah klepek-klepek cewe-cewe kan ya.? "

"Huuh, belum pernah gue denger suaranya.. Bikin penasaran sumpah! "

Bisikan tersebut tidak membuatnya merasa bangga akan dirinya,  namun lebih ke-Menjatuhkannya pada jurang yang terdalam di hatinya.  Memang mereka tak pernah tahu fakta itu, fakta yang menyakiti mentalnya.  Kecuali seorang sahabat yang selalu bersamanya.

"Hey,  bro..!" mereka bertos ria sambil membenturkan bahu masing-masing.
"Diem-diem bae,  udah ngopi belum lu..?" ucap Nabil Okta Prasetyo,  sahabat karib seorang Raqil Valdino. Ia satu-satunya orang yang tahu siapa seorang Raqil ini.
Tatapan tajam Raqil membuatnya bergidik dan mengangkat tangan tanda minta maaf "Sorry,  gua bercanda bruh..! "

Keuntungan yang sangat hebat adalah mereka satu kelas yaitu kelas IPA 1 yang membuat Raqil tak perlu payah untuk menghindari orang-orang lagi, karena Nabil bersamanya dan membantunya keluar dari kesulitan.

~~~~•~

Di kelas lain,  kelas IPA 4 terlihat seorang gadis yang sedang memperkenalkan diri di depan kelas, karena hari ini hari pertama ia menginjakkan kaki di sekolah barunya.
"Salam kenal semua,  nama aku Diana Sari Utami. Panggil aja Diana, Siswi pindahan dari SMA 13 Bakti Kendal, semoga kita bisa berteman baik" menunjukkan senyum merekah pada teman-teman barunya, yang dihadiahi sapaan heboh dari kelasnya.
"Hai Diana,  salam kenal"

"Diana kamu di perbolehkan duduk di kursi kosong disana..!"
"baik bu...!"
Diana berjalan melewati teman-teman barunya sembari tersenyum dan langsung mendudukkan dirinya ketika sampai di bangku paling belakang barisan tengah.

Guru pun memulai pembelajaran di masing-masing kelas,  hingga bel istirahat berbunyi.
Kriiing......

"Diana,  kantin yuk.  Oh ya btw nama gue Abel,  ini Dedek, aslinya Salsa,  dan ini Zora" ucap Abel Kurnia memperkenalkan diri dan teman-temannya.
"Oh hai,  boleh-boleh, yuk...!" ucap Diana menyetujui ajakan teman-teman barunya.  Diana adalah tipikal yang tidak memilih teman alias mau berteman sama siapa saja.
Mereka menyusuri koridor kelas menuju kantin, namun Diana heran akan tingkah teman-temannya saat melewati kelas IPA 1 mereka celingak-celinguk gak karuan melihat ke dalam kelas tersebut.

"Kalian ngapain..?" Diana memecah konsentrasi mereka yang sangat fokus memperhatikan kelas tersebut.
"Ini ya gua kasih tahu,  disini ntuh sarang cogan. Dari yang ramah sampe yang dingin, Dari ketos sampe biang kerok sekolah ada disini,  yang bikin gua heran ntuh ini, kenapa guru naroh cogan sama cecan di kelas ini doang,  kelas kita gak kebagian guysss...! "
Cecar Dedek berapi-api.
"Ih beneran..?  Mana-mana? " Diana ikut celingak-celinguk kedalam kelas tersebut.

"Hoi-hoi btw kita gak jadi ke kantin,  laper nih gua. Udah ntar aja liat cogan..!" Zora menarik kerah baju Dedek dari belakang.  Diikuti Abel dan Diana mengikuti langkah cepat Zora.

~~~~~~~

Happy read buat para wattys. Makasih udah baca novel ini. Oh ya jarinya pencet tanda bintang ya!!! Comment nya juga butuh biar author improve😊

Could i Say Hy...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang