2

533 108 63
                                    

"Kinannn! Ih kok jahat gitu sih, tadi bilang mau nganterin Andra ke toko buku!"

"Maaf Ndra! Lupa ada janji sama Mamih, aduh maafin gue dong Ndra!" ucap Hyungseob mencoba membujuk Jihoon.

Kedua makhluk berparas manis itu tengah berdebat kecil di depan kelas mereka, itu karena Hyungseob yang baru ngasih tau kalo dia udah ada janji dan gak bisa nganterin Jihoon ke toko buku, tau gitu kan tadi Jihoon nyegat Seonho aja yang baru aja jalan pulang bareng Guanlin, Guanlin juga gak bakal protes kalo anak ayamnya diculik Jihoon, mana bisa dia protes, kalo protes ntar ditabok Jihoon.

"Gatau ah bodo! Males sama Kinan! Ngambek!" Jihoon menyilangkan kedua tangannya di dada dan mengerucutkan bibirnya imut.

'Ya allah lucu banget ini anak siapa sih?' batin murid murid di koridor ketika melihat Jihoon seperti itu.

"Ya ampun Ndra, kalo gue gak ada janji sama Mamih mah gue bakal nganterin lo nyari buku, tapi serius deh ini udah janji buat jemput Mamih di bandara."

"Ish yaudah iya! Besok tapi anterin Andra ke toko buku! Awas aja gak jadi lagi, ngambek seminggu!" Ucap Jihoon dengan nada kesal.

"Iya iya janji deh!" Kata Hyungseob sembari tersenyum sumringah, "tapi terus ntar lo pulang gimana? Gak bawa kendaraan kan? Tadi pagi kan berangkatnya sama gue naik motor," lanjutnya.

"Oh iya, yahhh... Terus Andra pulang gimana dong," ujar Jihoon dengan wajah memelas.

"Sama gua aja."

Mendadak, ada Jinyoung yang sedang memakan permen karetnya berdiri disamping kedua cowok manis tersebut.

"Diandra-nya mau gak, kalo mau juga gapapa dia ama lo Dam, tapi gue takutnya dia lu modusin lagi," Hyungseob memutar bola matanya malas melihat Damar.

"Gamau sama Damar! Mending naik angkot aja! Atau gak mesen ojol, ih tapi lupa hp Ndra kan mati, yaudah Kinan pesenin Ndra ojol buruu," Jihoon memasang muka memelas lagi kepada Hyungseob.

"Lama, nunggu dulu, emang lu gak laper apa? Punya perut kek gitu, gak yakin gua lu gak laper," kata Jinyoung memandang perut Jihoon dengan geli.

"Gausah liat liat! Apa sih! Ndra gak laper ya!" Jihoon menatap Jinyoung nyalang, mau marah mulu rasanya ngeliat Damar.

"Udah ayo, barang pulang aja susah bener," Jinyoung menarik tangan Jihoon dan menyeretnya pergi.

Jihoon yang diseret hanya bisa menatap Hyungseob dengan tatapan memohonnya, Hyungseob hanya menatapnya dengan tatapan kasihan. Jihoon tidak memberontak, ia tau, memberontak pun percuma, Jinyoung lebih kuat darinya.

Sesampainya di parkiran, Jinyoung segera menaiki motornya dan menyuruh Jihoon segera naik.

Jihoon mengerucutkan bibirnya lucu, lantas menaiki motor Jinyoung dengan susah payah, gak nyampe dia tuh, jadi susah naiknya, kan badannya pendek sedikit berisi juga.

"Pegangan buru," Ucap Jinyoung, menoleh ke belakang dan mendapati Jihoon yang memasang muka kesal dengan tangan yang berada di belakang motor.

"Ck, pegangan yang bener," Jinyoung menarik tangan Jihoon dan melingkarkannya dipinggangnya.

"Apa sih modus banget!" Jihoon memukul kepala Jinyoung yang sudah memakai helm.

"Yaudah terserah lu dah," Jinyoung membiarkan Jihoon melepaskan pelukannya.

Jinyoung mulai menyalakan motornya dan melaju membelah jalanan dengan kecepatan sedang, ia melajukan motornya ke arah toko buku yang dekat dengan sekolah mereka. Jinyoung menghentikan motornya di depan toko buku.

"Kok toko buku?" Jihoon menatapnya bingung.

"Lu mau beli buku kan? Gua anterin, mumpung gua baik nih, ayo turun."

Jinyoung menunggu Jihoon turun dari motornya, kemudian baru ia turun. Melangkah meninggalkan Jihoon yang masih bingung di parkiran. Jihoon berlari kecil menyusul langkah Jinyoung yang sudah hampir sampai di pintu masuk.

"Jangan cepet cepet kenapa sih? Capek tau ngejarnya," Jihoon menatap Jinyoung kesal.

Jinyoung yang mendengar gerutuan Jihoon memberhentikan langkahnya.

"Kok berhenti?" tanya Jihoon yang heran melihat Jinyoung berhenti tepat di depannya.

"Duluan."

"Hah?"

"Duluan gua bilang, jangan ngejar gua, biar gua aja yang ngejar lu."

"..."

Muka Jihoon memerah, pipinya yang tadinya sudah merah tambah merah. Jinyoung yang melihat itu lantas memeriksa suhu tubuh Jihoon.

"Lah kok muka lu merah? Sakit? Kagak panas ini," Jinyoung mengernyit heran.

"E-enggak!" Ucap Jihoon ngelagapan.

Setelah berkata seperti itu Jihoon berjalan mendahului Jinyoung dan melipir ke rak buku berisi penuh buku novel. Jihoon asik memilih buku, sedangkan Jinyoung menatap malas buku buku dihadapannya, ia mengambil dan mengembalikan buku yang ia ambil berulang kali, bosan, ia merutuki dirinya yang memilih menemani Jihoon ke toko buku terlebih dahulu sebelum mengantarnya pulang.

Jinyoung yang bosan memilih untuk memerhatikan Jihoon yang sedang memilih buku, Jinyoung memperhatikan Jihoon dengan serius, tanpa dia sadar ia bergumam.

"Manis banget ternyata."

"Hah?"

Jihoon menoleh, menatap Jinyoung yang juga sedari tadi menatapnya. Jinyoung yang ditatap Jihoon gugup, ketauan lagi merhatiin orang.

"Damar tadi ngomong apa?" Jihoon menelengkan kepalanya ke kanan, tanda jika ia sedang bingung.

"Enggak siapa yang ngomong? Halu lu ah," ujar Jinyoung beralibi.

"Yaudah iya, ayo ke kasir, udah selesai milihnya," Jihoon berjalan melewati Jinyoung tanpa mendengarkan jawaban Jinyoung.

Di kasir, Jihoon membayar dua buku novel yang tadi ia pilih. Selesai membayar ia tersenyum senang, akibat sudah mendapatkan buku incarannya. Akhirnya Jinyoung dan Jihoon kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka. Tidak ada yang berbicara, hanya Jihoon yang sesekali berbicara menunjukkan arah menuju rumahnya.

Sampai di depan rumah Jihoon, Jinyoung menghentikan motornya, Jihoon turun dari motor Jinyoung.

"Makasih tadi nganterin ke toko buku dulu, makasih juga udah nganterin pulang, udah sana pulang cepetan."

"Gak disuruh masuk dulu nih?"

"Enggak."

"Yaudah iya gua pulang, assalamualaikum calon jodoh, wkwkwk," Jinyoung terkekeh karena perkataannya sendiri, dan langsung kembali membelah jalanan, membawa motornya ke rumahnya tanpa mendengarkan ocehan Jihoon.

"Apa sih jodoh jodoh? Waalaikumsalam!"

.
.
.
.
.
.

A/n: balik lagi sama Bin! Ehehe, up mulu ya:> full moment DianMar nih wkwkwk, gumoh gak? Gak bisa bikin yang manis manis akutu, segini aja udah kemanisan kata Bin mah.

Btw, selamat debut kesayangan! Aduh Jinyoung ganteng banget kesel, mana suaranya adem gitu astagaaaa, pen meluk aja rasanya o(╥﹏╥)o

Jangan siders ya! Pencet bintang doang gratis kok:(( maaf kalo ada typo, gak sempet baca ulang.

Yaudah intinya sampai jumpa di next chapter!

Your mood,
©Stayblue_

Bucin [Winkdeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang