[ Diagon Alley ]

4.3K 618 85
                                    

[ Jeno a.k.a Joseph (and a bit of James) ]

"Josh, cepat pakai jubahmu, kita harus pergi ke Diagon Alley" seru ibu Joseph dari lantai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Josh, cepat pakai jubahmu, kita harus pergi ke Diagon Alley" seru ibu Joseph dari lantai bawah.

"Aku tidak bisa menemukan jubahku! Tidak ada di kamarku!" Sahut Joseph

Ibunya menghela napas, "Tyler, tolong bantu adikmu mencari jubahnya, ibu mau melihat apakah ayahmu sudah siap atau belum", Tyler mengangguk dan pergi ke kamar adiknya.

Tyler mengetuk pintu kamar Joseph, "Bagaimana sudah ketemu?"

"Belum, aku lupa terakhir ku taruh mana" Joseph menjawab, dilengkapi dengan cemburut di wajahnya.

"Ayo bangun, akan ku bantu mencarinya" Tyler menarik lengan Joseph, membantunya untuk berdiri.

"Hey, bagaimana jika kau menggunakan mantra untuk menemukan jubahku? Accio kan mantranya?"

"Hey, ada peraturan penyihir di bawah umur 17 tahun tidak boleh menggunakan sihir di luar sekolah, aku bisa saja kena masalah" Kata Tyler

"Oh ayolah Ty, agar kita bisa cepat ke Diagon Alley" Joseph merengek

"Kita akan segera menemukan jubahmu tanpa mantra itu, percaya dan beesabar lah" Tyler tertawa kecil

"Ah aku lupa kau baru saja di tunjuk sebagai seorang Perfect, pantas saja kau tidak mau menggunakan sihir kecil" ledek Joseph

Pagi tadi keluarganya mendapat surat dari Hogwarts, surat penerimaan untuk Joseph dan surat yang berisi perlengkapan yang kakaknya butuhkan untuk tahun kelimanya. Di amplop milik Tyler juga terdapat surat pemberitahuan kalau ia telah terpilih menjadi seorang perfect asramanya. Tentu saja ayah, ibu, dan Joseph sangat bangga dengan Tyler. Bahkan ayahnya akan memberikan burung hantu sebagai hadiah.

"Tidak ada hubungannya dengan aku menjadi Perfect atau tidak Josh," Kata Tyler santai, "sebaiknya kau cepat merapihkan kamarmu, ibu sudah menunggu dari tadi" Tyler melemparkan jubah milik Joseph

Joseph membulatkan matanya tidak percaya, "hei dimana kau menemukan ini?"

Ia mendengar Tyler tertawa dari lantai bawah, "kau kurang teliti Josh, ayo cepat turun!"

Joseph turun dan menghampiri keluarganya yang beridiri di depan perapian. "Sudah siap Josh?" Tanya ayahnya, Joseph mengangguk.

"Ty, kau duluan, kita akan menggunakan floo powder" Ayahnya memegang sebuah pot yang berisi floo powder, bubuk yang digunakan para penyihir untuk berpergian dengan Floo network, yang menghubungkan perapian dari hampir setiap rumah dan bangunan di Wizarding World. Melalui floo powder, penyihir dapat memasuki perapian dan keluar ke perapian di gedung yang dituju.

Ty berdiri di tengah perapian dan melempar floo powder di perapian lalu berkata dengan jelas, "Diagon Alley"

"Baiklah, giliranmu Josh. Masih ingat caranya kan?" Ayahnya menyodorkan pot berisi floo powder kepadanya.

"Berdiri di perapian, lemparkan bubuknya, lalu ucapkan tujuan dengan jelas" kata Joseph

"Jangan lupa, rapatkan sikumu, tutup matamu, jangan gelisah dan bergerak-gerak," kata Ibunya. "Nanti kau bisa jatuh ke perapian yang salah..." "Tapi jangan panik dan buru-buru keluar juga. Tunggu sampai kau melihat Ty oke?", ia memeluk Joseph erat

Josh mengangguk, mengambil sejumput floo powder lalu berjalan ke perapian. Ia menarik napas, lalu melemparkan floo powder dan berteriak, "Diagon Alley"

Rasanya seakan Joseph tersedot lubang yang besar sekali. Dia seperti berpusar sangat
cepat, deru keras memekakkan telinganya. Dia berusaha agar matanya tetap terbuka,
tetapi pusaran api hijau membuatnya pusing... sesuatu yang keras menyodok sikunya dan
Harry segera merapatkannya ke tubuhnva, masih terus berpusar, terus... sekarang rasanya
ada tangan-tangan dingin menampar mukanya...  Dia memejamkan lagi matanya,
berharap pusaran ini segera berhenti, dan kemudian Joseph jatuh ter-jerembap di lantai, ia melihat sepatu Tyler, dan mendongak ke atas.

"Selamat datang di Madam Malkin's Robes" Tyler tertawa, mengulurkan tangannya untuk membantu adiknya berdiri, Joseph mengusap-usap jubahnya.

"Kau tunggu saja disini, aku yakin ayan dan ibu akan segera sampai, temuilah Madam Malkin agar dia bisa mengukurmu. Aku akan pergi ke Eeylops Owl Emporium, melihat-lihat burung hantu." Tyler melambaikan tangannya dan berjalan keluar toko.

Joseph menghampiri Madam Malkin, "Hogwarts nak?" tanya Madam Malkins, ketika Joseph mau berbicara, Joseph mengangguk. Madam Malkin menyuruhnya berdiri
di atas bangku, memasukkan jubah panjang melewati kepalanya, dan mulai
menyematnya sampai panjangnya pas. Tak lama setelah itu, seoramg anak laki-laki berambut coklat datang dan berdiri di bangku sebelahnya.

"Hai, apa kamu juga murid tahun pertama Hogwarts?" Joseph menyapa anak itu.

"Ya! Aku murid tahun pertama, James Na," anak itu tersenyum lebar, "Em, ada banyak debu di wajahmu"

"Oh aku kesini menggunakan Floo Powder, namaku Joseph Lee" Joseph

"Kamu sudah punya gambaran akan masuk ke asrama mana nanti?" Tanya James

"Sejujurnya belum," kata Joseph "Tapi ayah dan kakakku menebak asramaku gryffindor, bagaimana denganmu?"

"Sepertinya Slytherin, seluruh keluargaku berasal dari slytherin," James tersenyum bodoh, "Aku tau mungkin kamu takut untuk berteman denganku, tapi percayalah tidak semua Slytherin jahat. Kau pasti tau Draco Malfoy kan? Ia tidak seperti itu menurutku"

Joseph tertawa mendengar teman barunya itu, ia menepuk punggung James, "Tenang saja, aku tidak terlalu peduli tentang itu. Dan kita belum di seleksi oleh sorting hat bukan?

"Syukurlah kalau begitu" James tersenyum. Joseph membalas senyum teman barunya itu. Lalu ia melihat ibunya melambaikan tangan kepadanya.

"Nah sudah selesai!" kata Madam Malkin

"Senang berkenalan denganmu James. Aku duluan ya, ibuku menungguku di depan. Sampai ketemu di Hogwarts ya" Joseph melambaikan tangannya, meninggalkan teman barunya dan pergi menyusul Ibunya

 Sampai ketemu di Hogwarts ya" Joseph melambaikan tangannya, meninggalkan teman barunya dan pergi menyusul Ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( tyler and joseph )

ーー⭐ーー

Sebenernya aku mau buat lebih panjang, nyeritain pas Jeno beli wandnya gitu-gitu, tapi kayaknya udah panjang banget ga sih? ahahaha

Fyi, orang tuanya jeno ini dua-duanya penyihir, Jeno half-blood karena ibunya ini muggle born witch gitu.

DAN MAAF BANGET AKU LUPA BILANG DI CHARACTERS TYLER ITU TAEYONG :( maaf banget ya :') dan sorry kalo agak ngawur(?)

Like usual, i hope kalian suka dan enjoy baca cerita ini! kalau ada kritik dan saran hmu ya!

H O G W A R T S || dreamiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang