[ sorting hat ceremony ]

3.3K 512 17
                                    

[ jisung a.k.a Alvin ]

Alvin, Oliver, dan Matthew sudah memakai seragam dan jubah mereka, terdengar pengumuman yang dikumandangkan ke seluruh kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin, Oliver, dan Matthew sudah memakai seragam dan jubah mereka, terdengar pengumuman yang dikumandangkan ke seluruh kereta. "Kita akan tiba di
Hogwarts lima menit lagi. Silakan meninggalkan barang-barang Anda di kereta. Barang-barang tersebut akan dibawa ke sekolah secara terpisah."

"Kalian dengar itu?" Alvin bertukar pandang dengan Oliver dan Matthew. Wajah Oliver kelihatan sangat tegang, Matthew memandang keluar jendela berusaha menenangkan dirinya.

"Kurasa kita harus bergabung dengan yang lain" Oliver bangun dari bangkunya. Mereka lalu bergabung dengan anak-anak lainnya yang sudah memenuhi lorong kereta.

Kereta semakin melambat dan akhirnya berhenti. Anak-anak berdesakan ke pintu dan
keluar ke peron kecil gelap. Kemudian muncul lampu yang bergoyanggoyang di atas kepala anak-anak, "Kelas satu! Kelas satu di sini!" Seru seorang pria bertubuh besar seperti raksasa, wajahnya nyaris tersembunyi di balik rambut panjangnya yang awut-awutan dan berewok liar yang berantakan. "Namaku Hagird, pengawas hewan liar di Hogwarts. Masih ada lagi kelas satu? Hati-hati melangkah. Kelas satu ikut aku!"

Semua murid kelas satu berjalan mengikuti Hagrid. Jalannya sempit dan curam. Jalan itu juga sangat gelap, hanya cahaya lampu Hagrid yang membantu penerangan mereka. Alvin tidak sengaja tersandung batu dan kehilangan keseimbangannya, "Hati-hati!" seru Hagrid.

Seorang anak membantu Alvin bangun, "Kau tidak terluka kan?"

"Tidak, hanya terpeleset" Alvin menggelengkan kepalanya, "terima kasih, um- siapa namamu?"

"Mark Lee"

"Ya, terima kasih Mark, namaku Alvin Park" mereka berjabat tangan lalu kembali berjalan mengikuti Hagrid.

"Sedetik lagi kalian akan melihat Hogwarts untuk pertama kali," Hagrid berseru seraya
menoleh, "sesudah belokan ini."

Jalan sempit itu mendadak membuka ke tepi danau besar gelap. Di atas gunung tinggi
di seberang danau, jendela-jendelanya berkilau terang di bawah langit penuh bintang,
bertengger kastil besar dengan banyak menara besar dan kecil.

"Satu perahu tak boleh lebih dari empat anak!" seru Hagrid, seraya menunjuk armada
perahu kecil yang siap menunggu di dekat tepi danau. Alvin menaiki perahu yang sama Mark, Matthew, dan Oliver.

"Semua sudah naik perahu?" teriak Hagrid, yang sendirian di atas satu perahu. "Baik
kalau begitu, BERANGKAT!"

Perahu itu membawa mereka ke pelabuhan bawah tanah yang ada di bawah kastil. Kemudian mereka mendaki jalanan di bukit karang, mengikuti cahaya lampu Hagrid, sampai akhirnya tiba di hamparan rumput halus berembun tepat di depan bayangan kastil. Mereka mendaki undakan batu dan berkerumun di depan pintu depan besar dari kayu ek. Setelah memastikan semuanya telah berkumpul, Hagrid mengetuk pintu itu.

Pintu langsung terbuka, mereka di sambut oleh seorang penyihir mungil.

"Kelas satu, Profesor Flitwick" kata Hagrid

H O G W A R T S || dreamiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang