12.

20 6 0
                                    

Anya, Sherin, Aletta, sisil POV

"Let lo temenan sama kak Arkan  dari paud sampe SMA penah gak sih sampe punya rasa sama dia" tanya Sherin.

"Engg.. Enggak" Letta menjawab dengan enteng.

"Loh kok enggak dia ganteng tauu" sambung Sisil dengan memonyongkan mulutnya.

"Karena itu mau gue dan karena gue ingin" senyum Letta dan mulai berkata lagi.
"Eh iya,besok gue ngajakin Arkan joging ditaman rumah! Nanti kita bangun pagi dan langsung minta maaf! Kita selesai dan cepat pulang!"
tutur Aletta.

"Nah setuju banget gue! Tujuan kita minta maaf ya harus minta maaf,gue malu disini" pekik Anya.

Dengan muram Sisil mrnjawab.

"Ah gak bisa gitu! Let lo minta nginep satu malam lagi ya ke tante Luna"

"Eh lo pikir tante Luna,tante kandungnya Letta! lagi pula kalo semalem lagi kita bakal ketemu Laura! Mau lo ketemu dia"
geram Sherin sambil gemas mencubit pipi Sisil.
___

Drt...drt.....tiba-tiba ponsel Letta berdering dan disitu terdapat nama"Amriella Acha"Aletta mengangkat dan menyalakan lospeker hpnya.

"Hallo let"

"Hallo! hula! hola!ini icha  bidadari online" jerit icha heboh

"Ishh temuin kita dilantai tiga dong" pinta Qila

"Kenapa sih?" tanya Anya.

"Udah kalian kesini aja" teriak Qila,Acha dan Icha.

"Males ah gak jelas" jawab Anya dan Sisil.

"Cepet sih ini udah jam sepuluh malem" mohon Qila.

"Hubungannya sama kita?" tanya Anya heran.

"Ah jancuk banyak omong lo,cepet kesini" sinis Acha.

"Iya Iyaa!" jawab Letta, Anya, Sherin dan Sisil serempak.

~~

Sesampainya disana Letta menelfon Acha.

"Lo dimana?" tanya Letta.

"Dideket lukisan kakeknya Arkan kayanya" jawab Acha.

"Ohh oke kita kesana"

Setelah itu mereka bertemu dan Icha menceritakan kejadian Arkan tersedak.
Aletta hanya bisa meremas jemarinya,dia sudah ketahuan berbohong pada Arkan pasal keenam kambinya ahh lupakan....

Mereka bertujuh memasuki kamar dan beranjak tidur,namun. bantal yang ada dikamar hanya enam dan kalian pasti mengerti siapa yang tidak kebagian bantal, yaa jelas Anya! Dia hanya terdiam ketika teman-temanya membuat kegaduhan hanya karena berebut bantal.

Akhirnya Letta memanggil salah satu pembantu dirumah arkan

"Bii ada bantal lagi nggak?" tanya letta sopan

"Ada non, tapi bibi ngga berani masuk" jawab pembantu itu

"Lahh? Ko ngga berani?" tanya letta

"Jadi gini. Kamar non laura malam ini kosong. Terpaksa bibi pindahkan bantal bantal yang lebih ke situ"

"Yaudah makasih biar letta aja yang ambil" jawab nya

"Eeh non kuncinya ada di den arkan"

"Oohh iya nanti letta yang ambil makasih yaa bii"

"Iya sama sama non" jawab pembantu itu sambil beranjak pergi

Karena sikap manja Aletta yang masih mengakar dia malah menyuruh Anya untuk mengambil sendiri.
Yang butuh bantal Anya lagi pula Letta sedikit ragu untuk menemui Arkan.

Sementara itu Anya hanya mengiyakan intruksi dari Letta,
Dia pergi tanpa sepengetahuan Icha.ya Icha ini lagi BAB gaes.

"Udah ah lo yang butuh!" perintah Letta.

"Gue gak tau kamar Arkan" gentak Anya.

"Eh emang mau kemana sih? kok sampe tanya kamar kak Arkan" tanya Sisil tak berdosa.

"Sisil cantik bisa diem?" sinis Sherin sambil mengelus Sisil.

"Lo tau kan lukisan tadi? Lo lurus aja dan ada tangga kecil terus belok kanan dan pintu yang ada tulisan kamargue
Itu kamar Arkan, eh iya pintunya warna hitam meling" cerocos Aletta.

Anya hanya mengangguk,
Anggukan ya sudah cukup memberi kode bahwa apa yang Letta jelaskan dia mengerti.

Sekeluarnya Icha dari kamar mandi,dia menanyakan Anya, karena ketika dia keluar matanya tak menangkap sosok Anya.

"Anya mana?" tanya Icha.

"Pergi ke kamar kak Arkan" jawab Sisil polos.

"Ngapain?" heran Icha.

Dengan enteng Sherin menjawab
"Mau minta kunci"

"Kok gak ajak gue?" tanya Icha.

"Lo mau masih bau tai keluar kamar" sinis Sherin.

~~~~

Anya mencari kamar Arkan,
Dengan mata sayu dia berusaha tetap berjalan mesti kantuk sudah menyerangnya.

Dan akhirnya dia menemukan sebuah pintu yang bertuliskan kamargue dia mengetuk pintu itu dengan ketukan yang tak santai.

Alan sedang bermain PS bersama Arkan, Bintang dan Aldi mulai berdiri untuk membukakan pintu.

"Eh neng Anya manis" senyum centil Alan.

Dengan mata sayu dan mulut yang mulai malas untuk mengatakan sesuatu, Anya menjawab pertanyaan Alan dengan terpaksa.

"Panggilin Arkan dong gue butuh dia" pinta Anya.

"Gak butuh bang Alan yang jomblo ini?" jawab Alan.

"Gak plis deh jangan bercanda gue cape" lirih Anya.

"Iya bentar,Arkan dicari neng Anya nih, katanya dia butuh lo gak butuh gue" teriak Alan.

Arkan beranjak keluar dan menemui Anya yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya.

"Apa?!" ketus Arkan.

"Gue disuruh Letta minta kunci kamar Laura, mau ambil bantal" jawab Anya dengan nada lemas.

Arkan tidak menjawab dan hanya menutup pintu kamarnya meninggalkan Anya yang tengah mengantuk sendirian didepan pintu kamarnya.

"Heh tembok! Gue ngomong sama lo! Heh buka pintunya" teriak Anya sambil mengetuk pintu Arkan secara paksa.

Tiba-tiba Arkan keluar dan ditanganya terdapat bantal.

"Santai dong nih pake bantal gue aja" jawab Arkan pelan.

Anya hanya bisa mematung,dia di pinjamkan bantal oleh Arkan. oh my good,dengan tangan gemetar Anya mengambil bantal yang ada di genggaman Arkan.

"Thanks ya"

"Hmm"

Anya masih tidak percaya,dia tetap diam didepan kamar Arkan.

"Butuh apa lagi? Lo ngantuk kan? Sana pergi tidur mimpiin gue" ucap Arkan dengan ketus sambil mengusir Anya.

~~~~

Setibanya dikamar Anya heran diantara keenam sahabatnya yang paling terlihat kaget Anya membawa bantal adalah Letta!

"Anya lo harusnya ajak gue dong!" tegas Icha.

Anya hanya terdiam memandang Letta yang masih nampak kaget atas kehadirannya.

Tidak lama kemudian Letta berteriak macam orang lihat setan.

"What the fuck Anya! Yang ditangan lo! Oke oke gue tau itu bantal, tapi setau gue itu bantal kesayangan Arkan, lo dapet dari mana?" heran Letta yang benar-benar heboh

Capee ini lanjut bagian selanjutnya ok
Vote yaaa
Bagian ini kayanya paling banyak dari bagian sebelum nya h3h3
#salambidadariwatu

FRIENDSHIP OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang