"Cepetan dong sil jalanya elaah!" protes Icha tidak sabar.
"Ngebet banget ya lo! Sabar dong!" ujar Sisil tak mau kalah.
Suara brisik itu terdengar nyaring sampai ke ruang tamu yang terdapat sosok Laura.
"Wait! kok gue kaya kenal suara itu ya?!" ucap Laura pada dirinya sendiri.
"Si cabe Icha!" geram Laura dan langsung secepatnya untuk menengok sumber suara itu.
"What?! Apa apaan kok banyak cabe disini? Ngapain lo pada?" ucap Laura pada geng Anya yang disebut Cabe oleh Laura.
Degg..
Teriakan itu membuat ketujuh kambing itu terdiam dan menghentikan aktivitas berjalan ya itu.
"Laura!" bisik Acha pada Anya.
"We in danger" bisik Qila pada Acha.
"Kita hadapin bareng-bareng ok" tegas Anya yang diangguki mereka.
"Apa-apaan! kenapa banyak cabe sih! Ibu! Arkan!" teriak Laura pada seisi rumah,dia benar-benar geram mengapa ibunya membiarkan mereka masuk.
"Ada apa sayang?" balas tante Luna teriak sambil berlari menuju ruang tamu tepatnya tempat yang akan menjadi medan perang dunia ketiga.
"Sayang-sayang pala lo!" bisik Qila pada Icha.
"Hus! camer gue jangan digituin" balas Icha berbisik.
"Percaya gue mah!" geram Qila.
"Suth! Udah!" peringat Acha.
Secepat kilat Laluna,Mayara dan Putri langsung datang dari arah berlawanan.
Dengan malas Arkan,Alan,Bintang dan Aldi pun ikut turun keruang tamu."Kenapa mereka ada disini sih bu!" tanya Laura geram.
"Kamu juga kenal mereka ra?" tanya tante Luna.
"Heh? Mereka siapa ra?" tanya Mayara pada Arkan dan Laura.
Wajah mereka bertujuh langsung berubah pucat.terlebih Sherin,dia benar-benar ketakutan.
"Oh mereka ya teh? Mereka tuh cabe teh!" ujar Laura terpotong.
"Sembarangan ya lo!" ucap Icha yang langsung dibungkam oleh
Percakapan mereka benar-benar membuat tante dan ibu Arkan bingung.
"Cabe gimana?" tanya putri tante Arkan.
"Gini loh tante mereka pernah ngebully Laura sama Arkan pas di kantin" tutur Laura dengan senyum liciknya.
"Ngebully gimana ra?" tanya tante Luna.
"Mereka pernah nyiram Laura pake es tehnya Arkan,belum lagi mereka ngehasut temen sekelas Laura biar pada benci sama Laura,dan lagi dia njadiin ayah tantangan"
Dasar! Ratu drama! Cih!
"Kamu serius?" jawab ibunya tenang.
"Iya bu masa Laura bohong?" jawab Laura meyakinkan.
Laura memang ratu mengada-ngada.dia memutar balikkan fakta menambahkan satu kejahatan yang tidak pernah ketujuh gadis itu lakukan.
"Adel kamu ikut-ikutan?" ucap Maya pada Adel dengan nada bingung.
"Iya tuh! si Adel ikut-ikutan! Mungkin dia biangnya!" panas Laura.
"Lor jangan jadi corong bensin!" tajam Aldi yang mulai kasihan menatap Aletta.
"Ini udah jelas,bahkan lo liat sendiri kan al,kalo si Adel ikut-ikutan ngebully gue sama Arkan!?" desis Laura dengan nada termarahnya.
Jika Laura sudah seperti ini jangankan Aldi yang takut,Alan dan Bintang juga ikut takut.
Yang mampu menenangkan hanya Arkan.Arkan,Aldi dan Bintang hanya terdiam,situasi ih benar-benar sulit dikendali.
"Kamu harusnya malu del,kamu ngebully temen kamu sendiri! Kamu mempermalukan Laura dan Arkan! Cih...didikan macam apa yang kamu cerna" ucap putri remeh.
Mayara dan putri adalah wanita yang sangat angkuh,berbeda sekali dengan Laluna.mereka sangat membenci ejekan yang diterima oleh Arkan dan Laura,mereka berdua memaki-maki Letta dan sahabatnya habis-habisan sampai seorang Anya pun tak tau harus bicara apa.
"Adel jawab!" gentak Maya.
Mata Letta mulai memanas sampai pipinya dibasahi oleh air yang keluar dari matanya.
"Heh! Kalian siapa!" tunjuk maya jijik melihat teman Letta.
"Oh...... ini teman baru Adel" sinis putri.
"Face bitch!!" ledek Maya dengan raut wajah jahatnya.
Ini benar-benar situasi yang tidak pernah gadis tujuh itu duga! Maya berniat memandang lekat teman-teman Letta sambil mengangkat dagu mereka satu persatu dan menanyakan namanya.
"Hey! Nama kamu?" tanya Maya sambil mengangkat dagu Icha.
"Icha"
"Ohh Icha! Nyali lo gede juga" sambil mengencangkan peganganya pada dagu Icha.
Selanjutnya Maya menghina Sisil,bayangkan telmi+angkuh akan melahirkan ap?! Maya mulai menarik dagu Sisil.
"Hey! Jangan takut,kamu membully Laura tanpa takut bukan"
"Nggak kok Sisil cuma nonton sama tepuk tangan dan ketawa kok" jawab Sisil polos.
"Berani kamu jawab!" gentak Maya membuat Sisil gemetar hebat.
"Ya tuhan tolong aku" kata Sisil dalam hati.
"Dasar gak tahu diri!" dorong Maya pada Sisil sampai terjatuh,peristiwa itu sontak membuat keenam gadis itu tak terima.
"Stop tante!" jerit Sherin sambil membangunkan Sisil.
"Kita sabar kok dikatain bitch,tapi yang ini udah keterlaluan" ucap Sisil sambil menahan tangis.
Laluna,Arkan,Alan,Aldi,Bintang dan Laura tidak bisa berkata-kata lagi,seolah ada orang yang telah membungkam mulutnya.
"Ohh kalian gak terima" pekik Putri.
"Jelas!" gentak Anya.
Putri menarik dagu Anya dan berkata.
"Jangan racuni Adel dengan kenakalanmu dan teman-temanmu.Jlebb.....
Kata-kata itu seperti racun yang menjalar pada Anya dia benar-benar merasa dihina.
"Tante Maya dan Putri kalian bukan siapa-siapa Adel,dan Adel nggak merasa sedarah sama kalian,stop hina sahabat Adel mereka berenam adalah segalanya! Kalian siapa?"teriak Letta sambil menyembunyikan isak tangisnya melihat sahabatnya dihina.
Putri kaget melihat perubahan Letta,Putri mengangkat tanganya hendak menampar Letta namun tindakan itu dihalangi oleh......
"Jangan main tangan sama Adel tan" ucap Arkan dengan wajah datar.
"Lepasin!" jawab Putri yang tanganya sedang ada di genggaman Arkan.
"Del pulang sekarang gue gak suka ini,biar supir antar kalian bertujuh" perintah Arkan.
"Arkan kita cuma mau minta maaf,niat kita baik" isak Qila.
"Iya,gue maafin" senyum Arkan.
"Sekarang kalian pulang" ucap Arkan lagi.
Semua ini terlihat buram oleh Laluna,ini sangat tidak jelas Laluna butuh penjelasan atas kejadian ini,namun dia tau ini bukan waktu yang tepat.
Aletta,Anya,Sherin,Sisil,Qila,Acha dan Icha melangkahkan kaki keluar pintu,Arkan dan temanya mengantar mereka keluar.
"Kalian masuk dulu" perintah Letta pada keenam temanya agar masuk ke dalam mobil.
"Iyaaa" jawab mereka berenam.
Makasih buat kalian yang setia baca cerita aku yang masih absurd inii...
#salambidadariwatu
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP OR LOVE
Teen Fiction~Anya febriana (anya) ~Verenissa ardhita (Icha) ~Precillia senja (sisil) ~Amriella nathasa (Acha) ~Naisha qila (qila) ~sherina erine (sherin) ~Aletta adelia anindi (aletta) Kisah persahabatan dan cinta di sma merpati ini sudah tdk menjadi rahasia...